Lisa mau pun jennie sama sama tidak mengalihkan tatapan mereka, dan itu cukup lama.
" Kau berani menatap mata atasan mu Lalisa Manoban?."
Lisa tersentak mendengar ucapan jennie, dengan cepat ia menunduk serempak dengan jennie yang tersenyum penuh kemenangan.
Jennie berjalan mendekat ia menarik kerah kemeja lisa membuat lisa sedikit menunduk,Mulut jennie berada di telinga lisa." Aku tak menyangka kau ada di sini dan menjadi bawahan ku, pria yang hobi membuli ku saat high school atau ku sebut mantan kekasih ku?.."
Bisik jennie pada Lisa yang diam tak bergeming ia tak punya kuasa untuk membalas ucapan gadis di hadapannya ini.
Hingga jennie merasakan ada yang aneh dengan baju lisa." Apa seorang Lalisa Manoban yang akuh kini begitu miskin semenjak orang tuanya meninggal?."
Jennie melepaskan cengkraman nya dari kerah baju lisa dan menatap telapak tangannya yang basah." Perasaan ku tadi pagi tidak hujan, lalu kenapa pria ini basah?."
Semua orang diam tak ada yang membalas ucapan jennie karena tidak berani, begitu juga lisa yang hanya menunduk dalam diam." Ck, lihat sekarang siapa yang menjadi kutu buku saat ini?."
Lagi lagi jennie menyindir Lalisa, tapi pria itu hanya diam dia bahkan tidak bersuara sedikit pun." Aku ingin pria ini pulang, lihat lah pakaian nya entah niat bekerja atau apa, sampai Sampai baju nya basah seperti ini.."
Joy yang berdiri di belakang jennie menatap tajam ke arah lisa yang terus menunduk." Kau tidak dengar Lalisa?."
Kini joy yang berucap yang langsung di angguki lisa.
Lisa membungkuk hormat pada jennie maupun joy, lalu berbalik kanan hendak melangkah keluar dari perusahaan." Tunggu!."
Langkah lisa berhenti saat jennie kembali bersuara.
Lisa tersenyum karena ia pikir ia tak jadi pulang dan akan bekerja,lisa berbalik menatap jennie namun segera menunduk." Ambil kan air itu.."
Jennie menunjuk sebuah botol air minum yang terletak di meja resepsionis.
Joy dengan cepat berjalan mengambil air itu, berbalik dan langsung memberikan nya pada jennie.Jennie berjalan mendekat pada lisa, membuka tutup botol minum dan
Bushh .
Jennie menyiram wajah lisa yang membuat laki laki itu menutup matanya rapat rapat, semua orang hanya menatap lisa dengan iba, bagaimana pun lisa adalah teman mereka yang ramah.
" Bukan kah baju mu itu kurang basah?, jadi aku hanya menambah kannya, ohh lihat, lantai menjadi basah karena mu, buka jas mu lap lantai ini sampai kering!."
Nada bicara jennie sangat tegas membuat lisa hanya bisa pasrah, lagian gadis di hadapannya ini adalah atasan sekaligus anak dari Perusahaan tempat dia bekerja, mau bagaimana pun lisa harus menghormati dan mengikuti apa yang dia katakan.Lisa membuka jas nya, dan berjongkok untuk melap lantai yang basah karena dirinya yang di siram air, jennie tersenyum manis melihat hal itu, namun entah kenapa dia belum puas.
" Sudah bersih?."
Lisa yang masih berjongkok mengangguk karena memang lantai itu sudah kering, dengan sengaja jennie menginjak tangan lisa dengan ujung sepatu high heels, karena saat ini tangan lisa masih berada di lantai." Shittt.."
Lisa meringis kesakitan karena punggung tangannya di injak oleh jennie." Ini belum seberapa manoban, kau bahkan lebih menyiksa ku dulu dari pada ini!!."
Lisa menahan suaranya agar tidak keluar, jennie semakin dalam menginjak punggung tangan lisa yang kini mengeluarkan darah segar.Jennie mengangkat kakinya dan meludahi kepala lisa yang sedang menunduk, baru setelah itu ia pergi begitu saja meninggalkan lisa dan semua karyawannya.
Lisa berdiri sedikit meringis karena tangannya yang kini berdarah dan mungkin terkilir, lisa berjalan keluar dari perusahaan karena memang dia tak di izinkan kerja untuk hari ini, karena pakaiannya yang basah dan lembab akibat keringat plus di siram jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
I just want you to know
FanfictionBingung mau tulis apa, langsung baca aja oke.