~04

1.4K 215 45
                                    

Sudah 2 jam berlalu sejak lisa keluar dari ruang icu dan kini sudah di pindahkan di ruang rawat.
Jennie terus berada di sisi lisa bahkan sedikit pun ia tak meninggalkan pria ini.

Mata lisa perlahan terbuka pandangan yang pertama ia lihat ada langit langit kamar rumah sakit berwarna putih, lisa meringis merasakan perih di tangan kanannya.

" Kau sudah bangun?."
Lisa langsung menoleh ke arah kiri saat mendengar seseorang bersuara betapa terkejutnya lisa melihat jennie berada di sisinya.
Dengan cepat ia menyembunyikan tangan nya, takut jika jennie akan kembali menyakitinya.

" Apa tangan mu sehat?."
Lisa mengangguk sebagai jawaban ia sungguh merasa takut sekarang, apa lagi hanya berdua dengan jennie di dalam ruangan.

Jennie tiba tiba berdiri membuat jantung lisa was was, gadis itu berjalan memutari tempat tidur lisa dan kini ia berada di sisi kanan.

" Ja - jangan ku mohon.."
Air mata lisa sudah bergumpal di matanya karena takut jennie akan melakukan nya lagi.
Jennie tersenyum, dan benar dugaan lisa jennie meremas telapak tangan lisa dengan kencang membuat pria yang tubuhnya lemah itu menangis kesakitan..

" Sakit sakit hiks, jangan di remas, sa - sakit hiks.."
Jennie tersenyum puas melihat lisa yang kini menangis di hadapan nya, dia baru tahu, ternyata menjadi pembuli tidak terlalu buruk.

" Aku juga pernah berada di posisi ini, tapi aku mencium telapak kaki mu meminta ampun agar tidak di perkosa, tapi kau?, apa yang kau lakukan?, kau tetap melakukan nya bahkan tertawa keras tanpa peduli aku kesakitan.."
Jennie mendadak kesal mengingat masa lalu yang begitu kelam, dan itu di sebabkan oleh pria di hadapannya ini.

" Sa - sakit kumohon, ampun hiks, ampun nini.."
Jennie tersentak saat lisa memanggil nya nini.
Mata keduanya bertemu, jennie menggertak kan giginya dan menghempaskan kuat tangan lisa hingga mengenai ujung besi brankar.

" AAKKKK!!!."
Lisa langsung terjatuh dari brankar memegang erat tangannya, tangan lisa seperti mati rasa, sakit yang ia rasakan begitu luar biasa, lisa berusaha untuk berdiri dan berlari keluar dari kamar inap, berusaha menjauh dari jennie tanpa peduli tangannya kembali mengeluarkan darah.

Sedangkan di dalam kamar inap, dokter datang dan terkejut melihat jennie hanya berdiri sendirian di sana dalam keadaan termenung.

" Menjijikan!."
Jennie bergumam dengan mata yang di soroti rasa kebencian yang begitu mendalam pada lisa.
Ia pergi begitu saja meninggalkan rumah sakit tanpa peduli pandangan dokter dan perawat rumah sakit padanya.




Sedangkan di trotoar jalan, lisa berjalan tertatih tatih menahan rasa sakit pada tangannya, tangan itu sudah seperti mati rasa, bahkan di luruskan saja saat ini tidak bisa.
Ia terus berjalan dan melihat halte bus berada di seberang jalan.

Lisa melihat kanan dan kiri hari masih sore dan jalanan cukup sepi, lisa berusaha untuk menyeberang jalan dengan tertatih tatih, namun siapa sangka dari jauh ada mobil melaju kencang dan langsung menyeret lisa dengan sengaja.

Lisa terjatuh cukup kuat bahkan kepalanya terbentur dengan keras di aspal, tubuh lisa terasa remuk, bahkan tak sanggup lagi untuk berdiri, pandangannya juga mendadak buram namun bisa melihat seseorang keluar dari dalam mobil dan menatap lisa dengan penuh kebencian.

" Ni - nini.."
Gumam lisa setelah itu kesadarannya pun hilang.















Flashback...


Hari ini adalah hari resmi siswa murid baru bersekolah, semua kakak kelas terburu buru berjalan ke kelas 10 untuk Melihat wajah adik kelas mereka satu persatu.
Begitu juga 4 pria yang biasa di juluki geng tampan, ikut ke kelas 10 melihat wajah adik kelas mereka, siapa Tahu nanti mereka naksir salah satu.

I just want you to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang