Jennie memperhatikan wajah lisa yang tengah fokus di hadapan nya, tak sedikit pun lisa menoleh ke arah jennie, entah karena benar benar terlalu fokus terhadap proposal yang dia kerjakan ntah karena salting, sebab jennie menatap nya dengan intens.
Sedangkan lisa, tentu saja dia gugup, salting,malu sudah bercampur aduk, apa lagi dia di tatap begitu dalam oleh mata kucing itu, tak ada yang berani bersuara di antara keduanya, dan ntah apa yang terjadi pada joy, sudah 3 jam berlalu, dia tak ada satu kali pun masuk ke ruangan jennie untuk memberikan dokumen kerja sama, atau sebenarnya joy tahu jika jennie ingin berdua saja dengan lisa?, jika iya, joy akan naik gaji 10 persen nanti.
" Miss sudah selesai!."
Jennie melirik ke arah proposal yang lisa berikan pada nya dengan posisi kepala menunduk, tersenyum kecut karena ia pikir lisa takut dengan nya." Coba di cek ulang lisa, siapa tahu ada yang salah."
Berbeda dengan dulu, kini yang lisa dapat kan adalah suara lembut dan halus, berbeda dengan jennie yang dulu, serba salah dengan nada bicara tinggi.Dulu tatapan tajam di gantikan tatapan hangat, lisa tak tahu jennie kenapa, apa jennie sudah berubah atau ini siasat jennie untuk melakukan pembalasan dendam?, lisa harus berhati hati walau pun ia sangat mencintai wanita di depan nya ini, ia juga tak boleh lagi gegabah atau terkecoh.
" Sudah semua miss tak ada yang masalah."
Ujar lisa dengan ekspresi yakin, jennie mengambil proposal tersebut dan mulai membaca nya, seperti yang dia duga, kinerja lisa sangat bagus, ia membagi keuntungan yang pas untuk kedua belah pihak." Aku suka, tapi bukan kah kita yang merekomendasikan proposal ini, bukan kah lebih baik, jika kita ambil untung lebih mengingat kita lah yang mengeluarkan uang untuk kerja sama ini."
Lisa sedikit terdiam, ia kembali mengambil proposal itu tanpa bersuara, ia kembali melihat dan mengubah beberapa angka seperti yang jennie katakan.
" Ini miss??."
Jennie kembali melihat nya hingga senyum puas mengiasi wajah cantiknya." Yahh 80 dan 20 ini terlalu untung buat kita, tapi ini bagus, sebab kita yang memberikan modal untuk proyek ini, dan yang akan mempromosikan proyek ini adalah mereka, tapi bagaimana jika mereka tak setuju lisa?."
" Miss, dari awal proyek ini sudah sangat menguntungkan walau pun perusahaan tersebut hanya mendapatkan 5 persen, sebab semua pengeluaran kita yang menanggung, mereka hanya bagian promosi, jika mereka tak suka, maka kita bisa mempromosikan ini sendiri, tapi jika anda lupa, perusahaan yang kita ajak kerja sama adalah perusahaan park, tentu mereka juga ingin untung lebih banyak dari perusahaan lain, dan 20 persen menurut ku sudah sangat besar miss."
Jennie tersenyum miring, ia menatap lekat kedua mata lisa dengan dalam, sedangkan yang di tatap langsung menundukkan kepalanya.
" Lisa, apa kamu mencoba menipu ku?, kau pikir aku tidak tahu siapa perusahaan park?, dan apa hubungan kalian?."
Lisa mengerutkan dahinya tapi tak lama ia mengangguk dengan kepala masih tertunduk." Yaa, tapi saya tidak berniat memberi bantuan atau apa lah yang anda pikirkan, saya hanya ingin hubungan kerja sama dengan perusahaan park terus berjalan, agar kita juga bisa sama sama untung miss."
" Kau berbicara dengan lantai atau dengan ku lisa??."
Merasa jika dirinya salah, lisa segera mengangkat pandangan nya, menatap tepat ke arah mata coklat milik Jennie." Ya miss?."
Jennie terpanah melihat wajah lisa, walaupun terlihat kurus namun ketampanan nya tidak hilang." Kau pasti pakai susuk, biar aku selalu terpesona melihat wajah mu kan?."
Lisa segera berdiri dan membungkuk secara tiba tiba yang membuat jennie bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I just want you to know
FanfictionBingung mau tulis apa, langsung baca aja oke.