~10

1.6K 213 37
                                    

Pagi ini lisa baru saja sampai di kedai jisoo.

" JISOO!!."
Teriak lisa dari luar, hingga terdengar langkah kaki dari dalam sampai membuka kasar pintu kedainya.

BRAKK!!!.

" LALISA!!."
Jisoo bergantung pada tubuh lisa seperti koala.

" Sialan, kenapa tidak mengabari ku jika kau sudah sampai, biar aku yang menjemput mu di bandara sialan!!."
Umpat jisoo kesal, namun rasa rindunya lebih besar dari rasa kesalnya.

" Hehehe, aku kan sudah bilang, jika penerbangan nya di undur 1 hari, bukan berhari hari."
Ujar lisa sambil terkekeh.

Tak ada niatan jisoo untuk melepaskan pelukannya dari lisa sebab ia rindu, namun lisa lama lama juga merasa geli, jadi dia lah yang melepaskan pelukan mereka.

Lisa menatap wajah jisoo yang kini memerah sebab menahan tangis haru, dulu ia dan lisa tak pernah berpisah bahkan 1 hari saja tak pernah, sekarang?, mereka harus berpisah berbulan bulan karena masalah mental lisa, dan kini lisa suda kembali lagi ke korea di karena kan mentalnya sudah 100% pulih.

" Kau ingin makan sesuatu?."
Tanya jisoo sambil membawa 2 koper lisa yang sedari tadi lisa bawa.

" Seperti biasa yaa."
Jisoo segera mengangguk, keduanya masuk kedalam kedai, jisoo membawa koper lisa di kamar yang sudah jisoo sediakan untuk lisa, sebab rose menyuruh lisa untuk tinggal bersama jisoo jika lisa ingin kembali ke korea, rose juga berpesan pada jisoo agar tidak mengizinkan lisa tinggal sendirian, karena rose cukup takut keponakan nya akan kembali trauma.

" Seulgi akan kesini sebentar lagi."
Ujar jisoo memberi tahu lisa.

" Cepat sekali kau memberitahunya."

" Tentu saja, dia bilang dia sangat rindu padamu,itu lah kenapa aku memberi tahu nya."

Lisa hanya bisa mengangguk, ia membuka ponselnya, memfoto jisoo kemudian mengirimnya pada rose hingga rose membalas pesan lisa dengan emot 👍.

" dasar aunty menyebalkan."
Gumam lisa kesal melihat respon singkat dari rose.























Perlahan mata kucing itu terbuka, tubuhnya mengeliat kemudian merenggangkan tubuhnya karena merasakan pegal,lelah dengan tubuh yang cukup lengket.

Jennie mengambil posisi duduk, ia memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit.

" Shhh aku minum terlalu banyak!."
Keluh jennie, ia melihat ke arah selangkangan nya yang terasa perih.

" Kok sakit ya?."
Gumam jennie bingung.
Ia menyibak dress nya ke atas, masih memakai celana dalam yang sama, tubuhnya juga memakai dress semalam.

" Aku tidak di perkosa kan?."
Gumam jennie bingung sebab jika dia di perkosa, kenapa baju yang ia pakai masih sama bahkan sedikit kusut mungkin karena jennie tidur.

Perlahan ia bangkit dan mulai berjalan sedikit ngangkang akibat rasa nyeri di selangkangan nya.

" Shhh sialan!!, apa yang
terjadi padaku!!."
Jennie memakai high heels nya yang terletak di pintu hotel, kemudian membuka pintu kamar hotel, berjalan menuju lift, menekan lantai utama hotel, hingga pintu lift terbuka kembali, jennie turun berjalan ke arah resepsionis.

" Hallo?."

" Selamat pagi miss jennie, ada yang bisa kami bantu?."

" Apa semalam aku sendirian di sini?."

" Maaf miss tadi malam bukan shiff saya, jika anda ingin bertanya, saya akan tanyakan pada teman saya yang shiff malam."
Jennie menggeleng kan kepalanya.

I just want you to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang