~14

887 186 51
                                    

Lisa dan jennie kini berada di kedai makanan jisoo.
Awalnya jisoo bingung sebab lisa datang bersama seorang gadis dengan pakaian yang bisa di katakan cukup ketat, dengan menggunakan kaca mata hitam, namun semakin dekat wanita bersama lisa mendekat, semakin membuat jisoo kesal, sebab yang datang bersama lisa ada jennie.

Ketiganya sudah duduk di sana sedari 1 jam yang lalu, lisa dan jennie juga sudah selesai menghabiskan makanan mereka.

" Ekhemm, lisa sebaiknya kita kembali, karena aku ada meeting penting siang nanti."
Bohong jennie karena dia sudah tak tahan dengan tatapan tajam yang begitu menusuk dari jisoo.

" Baik miss."
Lisa segera beranjak dari kursi begitu juga jennie yang sudah cukup risih akibat tatapan mata jisoo.

" Jisoo aku harus pergi."
Pamit lisa, jisoo hanya bisa mengangguk kemudian berkata.

" Lisa kalo bisa jangan pulang subuh subuh, jika appa tahu aku yang akan di marahi, apa kau dengar."
Jennie menatap raut wajah lisa yang sedikit berubah tegang, namun segera di gantikan oleh senyuman.

" Ndee."
Lisa dan jennie pun pergi keluar dari kedai jisoo kembali ke Perusahaan.
Lisa membuka kan pintu untuk jennie, setelah jennie masuk baru lah dia duduk kursi stir.
Selama di perjalanan tak ada yang berbicara sama seperti saat pergi tadi tak ada yang berbicara, keduanya seakan canggung.

" Lisa?."
Panggil jennie segera membuat lisa menoleh sebentar dan kembali fokus ke jalan.

" Ya miss?."

" Hari apa perusahaan Kita mengadakan rapat dengan rumah sakit Bae?."
Ntah kenapa jennie merasa aneh melihat respon lisa seperti merasa lega, boleh kah jennie berkata jika dia curiga dengan gelagat lisa?.

" Mungkin minggu depan miss."
Jennie mengangguk, ia kembali melihat melihat Keluar kaca, sesekali ia juga melirik tingkah lisa yang menurutnya aneh, wajah lisa terlihat sedikit panik dengan jari jarinya yang terus bergerak.

" Kau gugup?."
Tubuh lisa menegang namun sebisa mungkin ia menetralkan dirinya.

" Sedikit miss, mungkin karena saya sedang berada di sisi wanita yang sangat cantik."
Jennie memutar kepalanya pura pura melihat kaca di samping, untuk menyembunyikan senyum salting nya.

" Ekhem Miss ma - maaf jika itu membuat miss tak nyaman saya -

" Tak apa lisa, santai saja."
Potong jennie yang telah di buat bahagia oleh lisa.

" Sa - saya pikir miss marah."
Lisa diam diam tersenyum manis mendengar respon jennie, ia pikir jennie akan membentak nya namun ia salah, justru jennie menjawab pertanyaan nya dengan suara yang sangat amat lembut.



|
|



Keduanya kini sudah sampai di perusahaan, dari turun mobil hingga berada dalam lift, jennie menggandeng tangan lisa, ntah dia sadar atau tidak, tapi kelakuan nya benar benar membuat lisa gila, saking senang nya lisa, ia tak bisa menyembunyikan raut wajah memerah hingga ke telinga nya.

Keduanya pun kini sudah berada dalam ruangan, jennie melepaskan tangan nya dari lisa, berjalan menuju mejanya untuk mulai membaca proposal yang lisa buat, sedangkan lisa sedikit merasa sedih, namun apa lah daya dia yang hanya karyawan jennie di sini.

Lisa berjalan gontai menuju meja nya melakukan sesuatu yang tak penting, sekaligus menunggu jennie yang sedang membaca proposal tentang kerja sama dengan rumah sakit milik keluarga bae.

" Lisa?."
Lisa yang namanya di sebut menoleh ke arah jennie dengan bingung sebab jennie memanggil nya dengan mata yang masih fokus ke proposal.

" Aku masih merasa lapar, tolong beli kan burger di kantin perusahaan untuk ku."
Perintah jennie langsung membuat lisa berdiri dan bergegas pergi.

I just want you to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang