3

1.6K 111 2
                                    

Happy Reading ~~

Pov??

Hahh akhirnya aku bisa istirahat juga.  Sungguh merepotkan berpindah tempat begini kalau bukan karena ibu aku gak mungkin pindah dari apartemen lamaku. Tempatnya bagus dan juga nyaman, tapi terlihat sepi sekali apa di sebelahku tidak ada penghuninya?

"Nak kamu sudah sampai" aku terlonjak kaget saat ada suara dari dalam aku pikir hanya aku yang di rumah ini.

"Ibu, sejak kapan ibu di sini" aku berjalan kearah wanita tua yang sudah termakan usia tapi tidak mengurangi kecantikannya.

Ibuku tersenyum, senyumannya yang membuat aku merasa tenang dan damai ahh aku benar-benar menyayangi ibuku. "Tentu saja sejak kemarin nak, mendengar kamu setuju untuk pindah ibu sangat senang. Ibu merindukan anak ibu yang semakin tampan ini" dia membelai lembut wajahku seketika aku tersenyum mendengar penuturan ibuku, lalu aku menghampiri nya dan memeluknya.

"Baiklah karena kamu sudah disini ayo kita kedalam biarkan barang-barang mu paman Nam yang akan membereskannya" ibu berjalan kedalam rumah dengan aku yang mengikuti di belakangnya.

Pov Jungkook.

Hari ini Jinnie benar-benar mengunci dirinya di kamar. Aku tidak mengerti mengapa dia marah padaku, sejak kemarin aku sudah mencoba mengajak dia bicara tapi dia tetap tidak mau bicara padaku. Sebenarnya ada apa? Apa aku keterlaluan?

"Hufff Jinnie kamu membuatku tidak bisa tidur, brengsek" aku berjalan menuruni tangga dan aku melihat Jinnie di dapur, entah apa yang di pikirkan dia terlihat memikirkan sesuatu. Perlahan-lahan aku mendekatinya sejatinya tidak ingin mengganggu acara melamun si cantik.

Tiba-tiba handphoneku berdering tanda ada panggilan masuk,  Jinnie langsung balik badan dan melirikku sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba handphoneku berdering tanda ada panggilan masuk,  Jinnie langsung balik badan dan melirikku sinis. "Jinn-  " belum selesai aku bicara Jinnie sudah pergi dari sana dan naik keatas menuju kamarnya. Sial, siapa yang menelponku malam-malam begini.

"Hallo siapa ini!" Ucapku agak ketus peduli setan aku benar-benar kesal sekarang.

"Hallo Jungkook-ah" aku kaget mendengar suaranya tampak familiar. "Ya, ini siapa"bukannya menjawab dia malah tertawa aku menggeram setelah mendengarnya.

"Kalau tidak penting akan aku mati- " sebelum aku menyelesaikan ucapanku seseorang ditelepon langsung menjawab yang membuat senyumku merekah.

Pov Seokjin.

Aku benci si Jeon itu aku benci Kim sialan Jungkook aku merasa dia mempermainkanku dia menginjak harga diriku. Setelah kejadian di pintu aku tidak bicara dengannya, bahkan aku menahan lapar untuk tidak keluar dan bertemu dengannya yang sejak kemarin berusaha mengajak aku bicara.

Krukkk

Sial, aku sangat lapar tadi pagi aku hanya sarapan roti, itupun roti yang aku beli sewaktu balik kuliah. Tapi ini sudah malam bukankah seharusnya Jungkook sudah tidur? Oke, aku akan keluar.

Setelah berhasil buka pintu tanpa suara aku menengok kanan kiri untuk memastikan si Jeon itu memang sudah tidur. Bagus sepertinya memang tidak ada siapa-siapa.

Perlahan aku menuruni tangga aku kedapur mencari sesuatu yang bisa aku makan. Aku melihat kulkas hanya ada telur dan kimchi, aku bingung harus memasak apa. Saat aku sedang berpikir aku mendengar suara dering ponsel, aku refleks berbalik dan menemukan Jungkook sedang menatap ku.

Aku menatap sinis Jungkook aku benar-benar kesal dengannya, apakah dia menguntitku? saat aku ingat kejadian di kamar Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap sinis Jungkook aku benar-benar kesal dengannya, apakah dia menguntitku? saat aku ingat kejadian di kamar Jungkook. Sial, aku sudah tidak mood untuk makan. Aku mendengar dia mengatakan seusatu tapi aku langsung pergi dari dapur dan melewatinya.

Sudah mencapai tangga pertama aku terhenti saat mendengar Jungkook mengobrol dengan seseorang di telepon. Akhirnya aku balik badan  dan sedikit menguping pembicaraan Jungkook dengan seseorang di sebrang telepon itu, jangan salahkan aku salahkan sifat kepo ku ini.

Aku melihat Jungkook kesal saat seseorang di telepon tidak menjawab pertanyaannya. Ada apa? Apakah ada masalah. Tapi setelahnya aku melihat Jungkook tersenyum lebar dan mulai berbincang-bincang seperti menelpon kekasih yang sudah lama tidak jumpa. Semakin lama terlihat semakin asik bahkan sepertinya Jungkook sudah melupakan kejadian tadi.

"Yang benar saja tadi marah-marah sekarang senyum-senyum seperti orang gila dasar pabo!" entah mengapa aku kesal saat berpikir yang menelpon Jungkook adalah pacarnya.

"Hah kenapa aku harus kesal, Jungkook bukan siapa-siapa aku" aku berbalik untuk melanjutkan naik tangga keatas masuk ke kamar dan menghempaskan tubuhku diatas kasur.

Namun sudah satu jam dan semakin tengah malam aku tidak bisa melupakan siapa seseorang yang menelpon Jungkook tadi. "Ahhh brengsek sialan kenapa kamu buat aku tidak bisa tidur!" Setelahnya aku benar-benar tidak bisa tidur memikirkan si manusia nyebelin itu.

 "Ahhh brengsek sialan kenapa kamu buat aku tidak bisa tidur!" Setelahnya aku benar-benar tidak bisa tidur memikirkan si manusia nyebelin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Gantian Jinnie yang gak bisa tidur haha.

Hayoo menurut kalian itu siapa? Chapter selanjutnya aku bakal perkenalkan tokoh baru ya. Jangan lupa vote dan komen semoga kalian suka. Terimakasih ❤️

Kakak Tiri Mes*m //JINKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang