26

1K 106 20
                                    

Happy Reading~~


Pov Jungkook.

Kami sudah sampai di pulau Jeju dengan perasaan kesalku, bagaimana tidak kesal sepanjang jalan pria bernama Taehyung ini selalu saja menempel pada Jinnieku. Aku yang menyetir mobil tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku Jinnie Taehyung Ibu dan IU masuk kedalam kamar masing-masing. Kami memutuskan beristirahat dulu di hotel karena lelah dan juga cuacanya tidak begitu bagus.

Aku berdiri dibalkon menatap indahnya lautan. Hatiku sedikit tenang sebelum nanti aku mengatakan semuanya.

Tiba-tiba aku menangis tanpa sebab, entahlah aku hanya merasa sedih.

Dadaku sesak pikiranku kalut memikirkan semua yang terjadi nanti kedepannya.

Kadang aku berpikir bolehkah aku lebih memilih Jinnie daripada anakku? Tapi setelahnya aku merasa jahat bukan hanya pada anakku tapi juga pada IU.

"Hufftt" aku menghela nafas dan keluar kamar.

Aku berjalan menuju kamar Jinnie yang terletak 3 kamar dari kamarku.

Tok

Tok

Aku mengetuk pintu tapi tidak kunjung dibuka.

"Eoh? Tidak dikunci" aku berjalan masuk kedalam saat pintu terbuka.

Aku mengedarkan pandanganku mencari namja manis itu.

Samar-samar aku mendengar suara diarah balkon. Aku berjalan pelan kearah balkon yang tertutup dengan gorden.

Semakin aku melangkah mendekat, suara itu semakin jelas. Aku menyibakkan sedikit gorden itu untuk melihat siapa yang berada diluar balkon.

Mataku memincing saat melihat Jinnie dan dia mengobrol dengan serius, yang membuat dadaku sakit saat mendengar ucapan dari pria yang berada didepan Jinnie.

Air mataku mengalir tanpa bisa ditahan saat melihat mereka berdua berpelukan, aku berbalik dan keluar dari kamar Jinnie.

Jadi ini akhirnya? Jinnie sudah menemukan seseorang yang pantas untuknya.

Aku kembali kekamarku dan berjalan kearah balkon.

"Aku yakin pasti Jinnie menerimanya" ucapku.

Cuaca yang mendung membuat angin semakin kencang dan dingin, perlahan-lahan air mulai turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca yang mendung membuat angin semakin kencang dan dingin, perlahan-lahan air mulai turun. Aku membakar rokokku dan menghisapnya. Asap yang ku hirup menambahkan rasa sakit di dadaku. Aku tidak peduli dengan rasa sakit ini, karena rasa sakit ini tidak ada apa-apanya dibanding rasa sakit Jinnie nanti saat mengetahui semuanya.

Aku lega saat Jinnie sudah menemukan seseorang yang tepat, tapi hatiku juga sakit saat mengingat bukan akulah orang itu.

"Jung?" Aku berbalik dan menemukan ibuku disana melihatku dengan raut bingung.

Kakak Tiri Mes*m //JINKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang