Sembilan

568 102 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading
.
.


Setelah berada di dalam rumah, minji mendudukkan tubuh hanni secara perlahan di atas sofa.

Lain halnya dengan minji yang malah mendudukkan tubuhnya di bawah, tepat di dekat kaki hanni.

"Nih kak obat merahnya" Ucap kim jisoo sembari mdngulurkan kotak obat yang baru saja diambilnya itu.

"Makasih bu" Ucap minji setelah menerima kotak obat tersebut. Sedetik kemudian, diangkatnya kaki Hanni ke pangkuannya membuat si empu yang punya kaki sedikit terkejut.

"Minji" Ucap Hanni pelan. Merasa tak enak dan juga malu, karena ibu dari minji juga ada disini duduk bersama.

"Bilang kalo perih pham" Ucap minji.

Hanni melihat ke arah minji, dilihatnya minji yang tengah telaten mengobati lututnya.

"ADEK PULANGGGGG!" Teriak Seseorang bersamaan dengan pintu yang terbuka.

Jisoo beranjak menghampiri asal suara teriakan tersebut. "Gak pake teriak bisa kan?" Tegurnya lembut setelah seseorang tersebut masuk ke dalam rumah.

Seseorang yang mendapat teguran hanya menampilkan cengirannya.

"Kakak dah pulang?" Tanyanya yang masih berdiri di belakang pintu.

Jisoo menatap lekat ke arah putri bungsunya sedetik kemudian mengangguk. "lagi di sofa" Ucap jisoo.

Hyein melangkah cepat, guna menghampiri sang kakak. "Kak" panggilnya "E-eh" lanjutnya ketika melihat kakaknya tengah bersama orang asing.

Melihat kedatangan sang adik yang tiba-tiba terdiam kaku membuat minji tersenyum. "Sudah pham" Ucap minji memandang ke arah Hanni.

Hanni tersenyum. "Makasih" Ucapnya yang dibalas senyuman tipis oleh minji.

Pandangan minji beralih pada sang adik, bibirnya terkekeh geli ketika melihat hyein masih terdiam. "Abis darimana dek?" Tanya minji sembari tangannya merapikan kotak obat tersebut.

"Biasa, main sama kyujin" Ucap hyein.

Minji mengangguk. Dahinya menyernyit ketika melihat tangan sang ibu terulur ke arahnya. Setelahnya, diserahkannya kotak obat tersebut pada sang ibu.

"Oh iya ini temen kakak" Ucap minji "Kamu deketan sini dek" lanjutnya menyuruh sang adik.

Hyein menurut, bibirnya ikut tersenyum ketika bibir orang asing didepannya tersenyum.

Hanni terlebih dulu mengulurkan tangannya, bermaksud untuk berkenalan. "Pham Hanni" Ucapnya tersenyum.

Hyein terdiam sejenak, sedetik kemudian menerima uluran tangan tersebut. "Kim hyein, adiknya kak minji" Ucapnya.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang