Lima

643 100 3
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
.
.

Tiga jam berlalu. Akhirnya bel berbunyi, menandakan waktunya istirahat. Para murid-murid bergegas keluar kelas, menuju kantin membeli makanan dan juga minuman setelah tenaganya terkuras habis untuk menghitung angka-angka yang membuat otak mereka panas dan pusing.

"Kuy jajan"

Minji melirik sebentar ke arah bae yang sudah berdiri di depan bangkunya, sebelum memasukkan buku dan juga pena nya ke dalam meja.

"Saya mau ke perpustakaan" Ucap minji.

"Lo bawa bekel lagi?" Tanya bae.

Minji mengambil bekal yang ada di dalam ranselnya, sebelum mengangguk menjawab pertanyaan bae.  "Ajak sullyoon saja"

Bae mengangguk. "Yona... Yuk ke kantin" ajaknya beralih ke arah sullyoon.

Si empu yang punya nama malah menampilkan cengirannya, membuat bae yang melihatnya mendengus.

"Apa?! Mau nitip?" Ketus bae. "Males gue" lanjutnya.

"Please bae" Ucap yoona menampilkan wajah se- imut dan juga se-sedih mungkin. "Eh ji bentar. Kita bareng, gue juga mau je perpustakaan" lanjutnya ketika melihat minji melangkah.

Minji hanya mengangguk, menuruti apa yang dikatakan sullyoon. Diam menyimak dua temannya.

Sullyoon kembali menatap ke arah bae, menatapnya berharap. Membuat orang yang ditatapnya tak kuat menahan kegemasan orang dihadapannya.

"Tck. Mau nitip apa?" Ucap bae.

Sullyoon tersenyum senang. "Roti aja sama kopikap" Ucapnya, sembari menyodorkan uang yang terdapat angka lima ribu.

"Lain kali mandiri" ketus bae, setelah mengambil uang dari tangan sullyoon.

"Iya nanti. Sayang bae banyak-banyak"

Bae berdecih pelan, setelahnya melangkah pergi meninggalkan sullyoon juga minji.

"Yang dinginnnn" ucap sullyoon sedikit berteriak.

"Iyaaaa" balas bae sedikit berteriak.

"Ayok ji" ajak sullyoon.

Minji mengganguk. Melangkah keluar dari dalam kelas, begitupun juga dengan sullyoon.

Setelah sampai di perpustakaan, minji dan juga sullyoon mengambil tempat di pojok belakang. Duduk di atas teras putih yang dingin, menyandar pada tembok.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang