Dua puluh

685 101 16
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
.
.


Seperti biasa, setelah makan malam. Mereka kumpul bersama di ruang TV. Minus si bungsu Hyein yang baru beberapa menit yang lalu pamit ke kamar mandi, dengan dalih sakit perut ingin buang air besar.

Sudah beberapa menit berlalu. Tapi tak ada obrolan keluar kembali setelah obrolan dan candaan terakhir dengan si bungsu.

Sementara Minji. Gadis itu hanya terdiam, menatap kosong layar menyala didepannya. Pikirannya menerawang jauh entah kemana.

"Kak?..."

Minji mengerjap pelan, tersadar dari lamunannya. Menoleh cepat menatap sang ayah yang memanggilnya. "Kenapa ayah?"

Taehyung tersenyum simpul. "Kakak kenapa? Lagi ada masalah?" Tanyanya lembut.

Minji diam-diam menundukkan kepalanya. Memainkan jarinya.

Dan, sang ayah masih menunggu jawaban atas pertanyaannya. Pria itu sadar jika dalam situasi seperti ini, putri sulungnya itu tengah dilanda kegelisahan dan resah.

"Kak... "

Minji kembali mengangkat wajahnya, menatap sang ibu.

"K-kakak jatuh cinta" Ucap Minji pelan.

Suami istri itu terkejut bukan main. Beberapa detik setelahnya, keduanya terkekeh kecil. "Oh ya?! Bagus dong berarti. Kakak udah mulai dewasa," Ucap taehyung "Dengan siapa?" Lanjutnya, ingin tau siapa orang yang sudah membuat putri sulungnya itu merasakan dan tau kata cinta.

Minji biarkan pertanyaan sang ayah itu mengawang diudara. Perasaannya kembali was-was juga gelisah. Haruskah dirinya berkata jujur, jika Hanni lah yang membuatnya merasakan jatuh cinta.

Suami istri itu masih sabar menunggu.

"...Pham Hanni. Kakak jatuh cinta sama dia."

Jangan tanya betapa terkejutnya suami istri tersebut ketika mendengarnya. Keduanya tak berkutik sama sekali. Membuat Minji yang melihatnya kembali menunduk. Dirinya sadar betul perkataannya itu sangat fatal.

Jisoo menormalkan rasa terkejutnya. Ia menoleh menatap wajah sang suami. Tangannya bergerak mengusap lembut tangan sang suami. Takut sewaktu-waktu suaminya itu hilang kendali. Keduanya bertatapan cukup lama. Tak lama, jisoo menganggukkan kepalanya pelan seraya tersenyum tipis pada sang suami.

Taehyung menghela napas pelan. "Kak... Kakak sadar dengan ucapan tadi?"

Minji masih menunduk. Tapi sedetik kemudian kepalanya mengangguk pelan. Jujur, saat ini dirinya terlalu takut untuk menatap kedua orang tersayangnya itu.

Taehyung terdiam melihatnya. Perasaannya mendadak resah.

Sudah beberapa menit berlalu. Tapi tak ada seorangpun yang kembali mengeluarkan suaranya. Membuat suasana itu amat hening, kecuali suara dari layar yang masih menyala didepannya.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang