Delapan belas

571 80 13
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
.
.
.

"Empat puluh lima menit lagi, ji"

Ucap seseorang dibarengi tertawa-an pelannya. Sontak membuat minji yang mendengarnya ikut tertawa.

"Itu yang duduk disitu daritadi, temen kamu kan?" Tanya seseorang itu lagi. Sedikit bingung sekaligus ingin tau karena, daritadi dirinya berkali-kali menemukan minji yang mencuri-curi pandang pada gadis yang tengah duduk santai di sudut cafe sambil memainkan gadgetnya.

"Iya, itu temen saya kak yujin" Ucap minji menjawab pertanyaan rekan kerjanya di cafe tempat dirinya bekerja.

Si empu yang dipanggil dengan sebutan kak yujin itu mengangguk paham. "Jadi, kalian mau pulang bareng?" Tanyanya.

Minji tersenyum seraya menggeleng pelan. "Entah, saya tidak tau"

"Loh?"

"Saya belum sempat bertanya sama dia" Ucap minji seraya menampilkan cengiran nya.

"Haha kamu ini... Lucu tapi sisanya aneh"

Minji tertawa. Tak tersinggung sedikitpun dengan perkataan orang yang tiga tahun lebih tua darinya itu. Karena, dalam seminggu ini dirinya sedikit tau dengan bagaimana sifat juga sikap rekan kerjanya ini.

Pandangan minji kembali beralih pada gadis yang masih duduk anteng memainkan ponselnya aka pham hanni. Apa gadis itu tak merasa bosan dari dua jam yang lalu hanya duduk. Memang, cafe tempat dirinya bekerja membebaskan pengunjung nya itu untuk duduk sepuas dan selama apapun, tapi duduk selama itu apa tidak bosan dan pegal.

Beberapa saat kemudian. Jam sudah menunjukkan pukul 21:06 dan itu artinya waktu kerja minji selesai, waktunya untuk pulang.

"Kak yujin, saya duluan" Pamit minji.

Si empu yang disebut namanya itu menghentikan sejenak aktivitasnya, guna menatap lawan bicaranya "Iya, hati-hati" Ucapnya.

Minji mengiyakan, setelahnya berjalan menghampiri hanni yang masih duduk anteng.

"Pham.." Panggil minji.

Si empu yang dipanggil itu mendongak ke arah minji "Udah selesai?" Tanyanya.

"Sudah"

Hanni tersenyum. Setelahnya, membereskan semua barang-barang miliknya yang ada di atas meja cafe tersebut. Kemudian, menarik tangan minji untuk keluar meninggalkan cafe.

"Sebentar pham. Tadi, kenapa kamu lama banget duduk di cafe nya?"

Alis milik Hanni tertarik ke atas, menatap ke arah minji bertanya. "Gak boleh?"

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang