Bukan Lava Cake [Completed]

BLC | CH-06

Belum genap dua puluh empat jam Lava tinggal dirumah mewah ini. Tapi, entah Lava yang terlalu sensitif atau memang kenyataannya benar begitu, Lava merasa penghuni rumah mewah ini tidak menyukai kehadirannya.

Kecuali Medina.

Ayah, ketiga kakaknya, bahkan pekerja dirumah ini tampak tidak menyukainya.

Tadi, saat bibi yang membantu Medina membersihkan dapur, diam-diam wanita itu melirik sinis Lava yang tengah menyantap makanan. Seperti, tak suka dengan kehadiran Lava.

Hal itu jelas membuat Lava menjadi tidak nyaman. Maka, dengan cepat Lava menghabiskan makanan dipiringnya.

Setelah selesai menyantap makanan lezat buatan Medina, Lava langsung kembali kekamarnya.

Hanya tidak ingin menyakiti hatinya lebih dalam lagi dengan tutur kata ketiga kakaknya yang tidak ada akhlaknya itu.

"Lava juga punya hati," Gumamnya. Bibir bawahnya baju beberapa senti. Lava tidak ingin menangis lagi. Jika ia menangis, pasti orang-orang yang tidak menyukainya akan senang. Lava tidak mau membuat mereka merasakan senang.

Daripada memikirkan sikap orang lain yang jelas-jelas hanya menyakiti hatinya, Lava memilih mengambil tas lusuh miliknya. Ia ambil buku gambar yang sudah dipenuhi dengan gambar-gambar hasil karyanya.

Menggunting dengan rapih, lalu menempelkannya didinding. Akhirnya bibir itu membentuk kurva indah, merasa senang karena dinding kamarnya tertempel hasil karya yang ia buat sendiri.