Chapter 3

3.2K 270 3
                                    


Seorang pria terbangun pada malam hari. Peluh yang membasahi setiap inci tubuhnya, dengan nafas tidak beraturan pria itu. Kamar yang remang dan hanya ada lampu tidur.

"Mi..mimpi apa tadi? dan siapa orang itu?", gumam pria itu yang tidak lain adalah Rea. Ia baru saja bermimpi aneh tapi entah mengapa terasa nyata dan dia pernah mengalami semua itu.

Flashback di dalam mimpi Rea.

....

Ia tersadar dan tahu-tahu saja sudah berada di sebuah ruangan pesta bergaya bangsawan yang tentu saja indah dan mewah. Tapi dia lebih terkejut saat melihat beberapa orang di atas panggung tengah melakukan sebuah ritual pertunangan?

Itu yang sudah Rea simpulkan, karena jika pernikahan mana mungkin pakaian yang dikenakan mereka yang berada di atas panggung lumayan tidak ribet. Kalau baju pernikahan itu lebih ribet.

Tapi ia lebih penasaran dengan sosok pria pendek yang tengah memasang cincin di jari masing-masing orang yang berada di atas panggung.

Entah mengapa ia merasa kalau semua ini pernah ia lihat. Namun dia tidak mengingat apapun. Sampai mendadak pria mungil yang tadi di perhatikan oleh Rea, kini menoleh dan tersenyum ke arahnya.

Kemudian mendekat ke arah nya yang membuat Rea seperti tidak bisa bergerak sama sekali dari tempatnya.

"Sudah ku bilang, jangan lupakan aku. Rean Dwi..", ujar pria mungil di dekat telinga Rea.

Mendadak sebelah tangan Rea ditarik ke sebuah tempat. Entah sejak kapan, dirinya sudah berada di dekat danau indah tidak lagi berada di ruangan mewah.

"Kau ingat tempat ini Rean?", tanya sosok pria mungil itu. Rea merasa ada sekelebat bayangan yang masuk ke dalam pikirannya. Tiba-tiba rasa sakit di kepalanya menyerang.

Pandangannya perlahan mulai terkikis, sampai penglihatan nya menghitam, tapi dia sempat mendengar sebuah suara yang berbisik di dekat telinganya.

"Pergilah ke sebuah taman kota di kotamu dan telusuri itu, sampai menemukan sebuah danau. Di sana kami menunggu mu",

......

Flashback end

Rea masih mengingat jelas perkataan yang ia dengar sebelum terbangun. Ia memutuskan untuk segera mandi, untung saja hari ini dia sedang libur.

Setelah selesai mandi, ia mengecek ponselnya dan melihat jam berapa sekarang. Yang ternyata sudah menunjukkan pukul 06.00.

Ia langsung pergi ke luar rumah untuk sekedar jalan-jalan pagi seperti biasanya jika hari libur. Rea merenggangkan otot-otot nya untuk pemanasan sebelum akhirnya joging di sekitar pekarangan rumah almarhum kakek dan neneknya.

Entah mengapa, ia teringat dengan perkataan terakhir yang ia dengar sebelum terbangun. Pada akhirnya ia pergi ke arah taman yang dimaksud. Ia sudah sangat hafal jalanan di taman itu karena letaknya yang berada tidak jauh dari pekarangan tempat tinggalnya yang jarang terdapat sebuah rumah meski itu terletak di kota.

Rea juga tahu betul, danau yang dimaksud. Karena semenjak kematian grandma dan grandpa nya Rea, menjadi jauh lebih pendiam dan ia suka pergi ke danau itu ketika sedang lelah dan membutuhkan tempat untuk bercerita, ia lebih memilih untuk melamun di danau itu sambil melempar kerikil-kerikil kecil ke danau.

...........

Di tempat lain, seorang pria yang lumayan cantik kini sudah sampai di tempat tujuannya. Ia mengeryit heran saat melihat teman-teman sesama anggota grup idol nya, ada di sini juga.

"Kalian juga ke sini?", tanya Rean heran. Ya, pria itu adalah Rean Andre Olive yang datang ke sana karena petunjuk mimpinya.

"Kau juga? apa kau ke sini karena mimpimu?", tanya seorang pria bersurai merah pekat dengan manik onix hijaunya.

"Ya bisa dibilang..", jawab Rean.

"Apa kalian juga sama?", lanjutnya yang berupa sebuah pertanyaan. Mereka hanya mengangguk sebagai jawaban. Jujur saja, mereka rela ke sini hanya karena sebuah mimpi tidak jelas mereka. Bahkan ada yang belum mandi tapi tetap tampan dan wangiy.

Mereka saling menatap sejenak, sampai dikejutkan oleh sebuah suara.

"Loh, kalian kan?", mereka serempak menoleh dan melihat seorang pria manis yang hanya memakai sweater hijau dengan celana pendek yang menampilkan paha putih mulus tanpa luka sedikitpun.

..........

Nama: Layri StoriousUmur: 21 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Layri Storious
Umur: 21 tahun

.........

To be continued

A new life without knowing themTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang