Chapter 22

427 39 0
                                    


Ia menghela nafas untuk kesekian kalinya. Setelah pengumuman jika dialah yang memerankan tokoh 'Almeira' membuat dunia internet seketika heboh. Untung saja tidak terjadi apa-apa dengannya dan kru film lainnya saat konferensi pers.

"Ini", sebuah kaleng soda di sodorkan di depannya oleh Greola. Rea menerima itu dengan senang hati, kemudian  Greola mendudukkan dirinya di samping Rea. Keduanya mulai mengobrol untuk mengisi keheningan.

"Hari ini sungguh melelahkan ya? banyak keributan yang terjadi", ujar Greola memulai topik pembicaraan.

"Ya begitulah. Aku jamin besok akan jadi tranding topik sih", sela Rean yang tiba-tiba saja ikut nimbrung. Rean duduk di sebelah kiri Rea sedangkan Greola di sebelah kanan Rea.

"Re, kamu yakin ga mau melanjutkan karirmu sebagai artis?", tanya Rean tiba-tiba.

"Um, tapi tadi ada notifikasi yang menawarkan ku pekerjaan sebagai itu lagi. Tapi aku masih ragu, soalnya kata mommy tidak baik menolak rejeki. Apa ku terima aja ya?", ucap Rea sembari berpikir.

"Itu terserah padamu saja. Omong-omong, kau ditawarkan untuk main di film apa? dan sebagai apa?", tanya Greola penasaran.

"Judulnya kalo ga salah itu 'Love modification', dan aku jadi pemeran protagonis pria nya. Kalian pasti tau novel dengan judul itu kan?", balas Rea.

"Oh novel itu. Iya-iya aku tau, mana mungkin aku ga tau novel yang sedang viral akhir-akhir ini, akhirnya mau dibuat film juga toh. Jadi kamu yang meranin tokoh 'Kenzie' nya?", tanya Greola kembali.

"Huum. Tapi aku ga tau mau nerima atau nolak", jawab Rea dengan wajah bad mood nya.

"Terima aja udah. Biar sama-sama lagi", ujar seorang pria yang tidak lain adalah Layri yang secara tiba-tiba muncul di hadapan ketiganya.

"Layri juga mau syuting film itu?", tanya Rea.

"Benar! makanya terima aja ya? lagian peran itu juga cocok untukmu", bujuk Layri pada Rea.

"Um, baiklah. Akan ku bicarakan dulu dengan orang tuaku. Omong-omong, kau sudah berganti? mau pulang kah?", jawab Rea diakhiri dengan pertanyaan nya.

"Ya, ibuku tiba-tiba saja menelfon. Greola, ayo pulang! ibu menyuruh kita berdua untuk lekas pulang", ajak Layri yang tiba-tiba saja menatap penuh arti ke arah Greola.

Greola yang paham betul dengan ekspresi kakaknya, segera bangkit dari sana dan berpamitan dengan kru film lainnya. Jika sang kakak sudah menatapnya tajam, berarti ada sesuatu yang sangat penting sudah terjadi.

Tadi Layri menyebutkan kata 'ibu', Greola khawatir terjadi apa-apa dengan ibu tersayangnya.


.................



Hujan mengguyur kota malam ini. Di sebuah rumah sederhana, terdapat seorang pemuda yang tengah meringkuk di atas kasurnya. Kedua orangtuanya sedang menginap di rumah bibinya yang sedang sakit, alhasil dia sendirian di rumah itu.

Suasana sangatlah sepi dan hanya terdengar suara hujan yang begitu deras. Udara juga terasa dingin, menyebabkan nya meringkuk di dalam kasurnya.

Namun di kala seperti itu juga, ada yang membunyikan bel rumahnya. Ia awalnya ragu tentang siapa yang datang ke rumahnya saat sedang hujan lebat seperti ini? dengan ragu, ia beranjak dari tempatnya tidurnya dan keluar dari kamarnya untuk membuka kan pintu rumahnya.

Krieett..

Suara pintu yang terbuka, membuat seorang gadis cantik yang sedari tadi menunggu dengan pakaian basah kuyup, kini mulai mengangkat pandangannya.

Sesosok pemuda cantik yang sangat ia kenal kini nampak berdiri di depannya dengan raut wajah terkejut.

Namun ia tidak dapat menahannya lagi, ia segera jatuh dalam pelukan pemuda cantik itu. Tidak peduli sekalipun pakaiannya basah karena hujan deras. Ia menangis tersedu-sedu dalam pelukan sang pemuda.

Rea begitu bingung, tapi ia tetap membalas pelukan Greola dan mengusap punggung gadis itu untuk dapat menenangkannya. Ia membiarkan Greola merasa lebih tenang sebelum mengajaknya untuk masuk ke dalam rumahnya.

....................


Di sebuah perumahan, terdapat seorang pria yang sedang menangis tersedu-sedu sembari ditenangkan oleh anaknya. Ia adalah Alkara Debrianold, atau kerap kali disapa dengan panggilan Kara. Ia sedang menangis sembari menatap beberapa foto yang terdapat sosok suami-suami nya di dalamnya.

Suami-suami yang dulunya ia kira sudah tiada, ternyata masih hidup. Namun, mengapa mereka tidak menemuinya atau bahkan menemui anak-anak mereka selama 20 tahun ini?

Suami-suami yang ia kira sudah tiada dalam sebuah kereta (diubah karena kebutuhan alur), ternyata masihlah hidup.

"Bu, ibu jangan nangis. Layri ga suka kalau lihat ibu nangis", ujar sosok anak yang sedari tadi menemaninya.

"Ayah kamu masih hidup. Kenapa dia tidak menemui kita sama sekali? benar apa yang dikatakan adikmu, Ri. Mereka sudah tidak memperdulikan kita sebagai keluarganya, mereka sudah melupakan kita", balas Kara dengan raut sendunya, sesekali disertai dengan tangisannya.

"Layri tau Bu. Ibu tidak usah memikirkan apapun, ibu istirahat saja ya? biar Layri yang mencari Greola. Dan masalah tentang ayah, ibu tidak usah memikirkan nya, Layri janji akan mencari tahu semua informasi tentang ayah demi ibu, tapi ibu istirahat di kamar ya?", bujuknya pada sang ibu.

Nampak anggukan kecil diberikan oleh ibunya. Layri lekas membantu ibunya untuk berdiri dan berjalan menuju kamar ibunya. Ia tahu jika ibunya sangat lemas saat ini, entah karena pekerjaan yang begitu banyak ataupun karena kenyataan yang tiba-tiba saja terjadi ini.

Sekarang yang paling penting adalah mencari keberadaan adiknya yang pergi dari rumah setelah mendengar berita tadi dari ibunya. Meski perasaannya juga campur aduk layaknya sang ibu dengan adiknya, sebagai anak pertama, dia harus berpikir kondusif untuk kedua keluarganya.







..
...

Di sini ada yang baca ceritanya Kara?

Wkwkwkwkwk, ini masa depannya Kara yak!

Ada yang udah sadar blum? sama btw, apa sih yang sedang terjadi itu. Ga jelas ya? sengaja

Bisa dibilang, kisah cintanya Kara termasuk kisah cinta yang rumit dan penuh air mata. Tapi belum ku tunjukkin di cerita aslinya.

......

To be continued

A new life without knowing themTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang