A new life without knowing them

Chapter 21

_________

Lissaaa
Aktingnya yang jadi Almeira buruk banget. Aku aja sampe ga nonton lagi karena nih orang. Setidaknya cari artis yang berbakat dong! artis kok modelan yang kek tempe mendoan gitu.

Balasan dari komentar di atas:

NaomiPutra
Iktingnyi buwuk bingit. Milip timpi minduin! heh! situ siapa berani ngata-ngatain adek gue hah??? memang minta dihajar nih orang. Kalo berani, yuk by one! @Lissaaa

Layri_Xstars
Heh lu! berani banget ya ngejek temenku! tempe mendoan konon. Lah situ mirip oncom yang udah jamuran! @Lissaaa

Carl_Xstars
Lu ngejek temen gue sama dengan lu ngejek gue dan fans gue! @Lissaaa Btw, oncom memang jamuran @Layri_Xstars

Layri_Xstars
Iyalah, sama aja itu mah @Carl_Xstars

Greola506
Mending tempe mendoan. Dia udah kerja dan berpenghasilan untuk membantu orangtuanya. Lah lu? beban hidup aja kok bangga! minimal ngaca bos @Lissaaa

Reananakbaikk
Kyahaha.. ada si beban hidup nih. Sok-sokan mau ngebuli orang dek-dek. Is is.. minimal ngaca dulu apa kamu aktingnya bagus?? sok-sokan banget jadi orang. Atau mau caper ya? pffttt lucu sekali pelawak satu ini @Lissaaa

Fans_Xstars
Demi apa! tiga anggota Xstars dan satu artis ternama ada di sini!!! sjagajsjshsjsjjs

My_Husbu_Carel
Bener! dia pasti sengaja caper tuh! @Reananakbaik

Reananakbaikk
Haha, udah ga muncul tuh si pelawak. Memang dasar pelawak @Lissaaa

Komentar balasan lainnya..

________

Rea membaca semua komentar dari teman-temannya, tanpa berkedip sama sekali. Ia tersenyum simpul, terharu dengan pembelaan diri teman-temannya itu. Apalagi dengan 4 orang mantan tunangannya juga ikut berpartisipasi, meski hanya mereka.

Ia melihat kolom chatnya dengan orang-orang itu. Nampak ramai dengan kata-kata yang menyuruhnya untuk tidak memperdulikan kata-kata pedas dari orang lain.

Tok tok tok..

"Sayang ayo makan dulu. Mommy tunggu kamu di meja makan", ujar sang mommy dari luar kamarnya.

"Ya Mom! sebentar!", balas Rea mulai beranjak dari tempatnya.

Ia sudah putuskan untuk tidak mendengarkan kata-kata itu dan hanya menjadikannya sebagai saran untuk dia berakting lagi. Meski ia tidak yakin dapat memainkan peran lagi.

......................

"Rea, timunnya juga dimakan sayang. Ga baik buang-buang makanan, kamu sudah besar sekarang", tegur sang mommy pada putranya. Dari kecil, putranya itu suka sekali menyisakan makanan hanya dengan alasan 'sudah kenyang', namun ia tidak akan membiarkan hal itu terus-menerus.

"Rea ga suka timun. Lagian, Rea sudah kenyang, Mom!", ucap Rea. Ia sungguh tidak menyukai buah dengan bentuk lonjong berwarna hijau itu.

"Rea, makan itu atau tidak ada makan malam untukmu!", ancam sang ibu. Rea kini mencebik kesal, meski begitu ia tetap mematuhi perintah ibunya. Ia memakan potongan timun itu dengan ekspresi seakan mau muntah, karena itu benar adanya.

"Habiskan ya? mommy mau pergi dulu. Kamu di rumah saja dan jangan ke mana-mana", ujar ibunya.

"Loh? mommy mau ke mana?", tanya Rea bingung sekaligus penasaran.

"Mommy mau mengantarkan bekal ini ke kantor daddy mu. Kamu jaga rumah ya sayang? mommy juga hari ini ada jadwal kencan dengan daddymu. Kemungkinan kami pulang nanti malam", jawaban dari sang ibu.

"Oh gitu. Jangan lupa beliin Rea coklat ya? awas aja kalo nggak. Rea nggak akan mau bicara lagi dengan kalian", ancam si kecil.

"Iya-iya. Kalau begitu mommy berangkat dulu, jaga rumah ya", ucap sang mommy sebelum berlalu pergi meninggalkan anaknya.

"Um, hati-hati di jalan Mom!", seru Rea sebelum mommy nya dapat melangkah pergi ke luar rumah.

"Beresin ini dulu deh", gumam Rea yang kemudian beranjak untuk membereskan meja makan. Ia menata sisa-sisa piring kotor di sana, kemudian meletakkan semua itu di pinggir wastafel.

Ia mulai menyalakan keran dan mencuci piring-piring kotor itu sembari bersenandung riang. Siang ini sampai malam, ia bebas mau melakukan apa saja.

..................

Tok tok tok..

Sebuah ketukan pintu membuat Rea terbangun dari tidurnya. Ia sigap beranjak untuk membuka pintu. Saat pintu terbuka, bisa Rea lihat Xafiarus yang berdiri tepat di depannya.

"Xafi? um, ayo masuk dulu", Rea lekas menawarkan Xafiarus untuk masuk ke dalam kediamannya.

"Tidak perlu Re. Aku ke sini hanya ingin mengajakmu jalan-jalan, apa kau mau?", tawar Xafiarus.

"Ke mana?".

"Ke tempat yang spesial. Cepat bersiap dan aku menunggumu di dalam mobil", ujar Xafiarus tanpa menunggu jawaban Rea kembali.

"Um boleh deh. Aku siap-siap dulu ya?".

"Iya Rea", Rea segera melangkah pergi ke dalam rumahnya kembali. Sedangkan Xafiarus menunggu di dalam mobil sesuai dengan perkataannya. Hari ini ia akan mengajak Rea untuk kencan ke tempat spesial yang sudah ia siapkan.

................

"Pantai! Xafi memang pandai dalam memilih tempat", seru Rea kegirangan. Ia tidak menyangka jika Xafiarus akan mengajaknya ke pantai.

Nampak pantai itu sepi, tidak ada orang lain selain mereka kecuali para pekerja yang berjualan di pinggiran pantai.

"Xafi lihat! aku menemukan kerang yang indah ini", ujar Rea sembari memperlihatkan kerang hasil temuannya.

"Ah! lihat ini juga! kepitingnya imut kan? dia nurut sekali dan tidak memberontak saat ku angkat", ujarnya kembali. Xafiarus mendekatkan wajahnya, tanpa diduga capit kepiting itu seketika berada tepat di depan hidung Xafiarus.

Tentunya keduanya sama-sama terkejut, terutama Rea yang tidak menyangka jika kepiting itu akan mencapit hidung Xafi.

"Maaf! ku pikir dia jinak. Apa kau baik-baik saja?", tanya Rea. Xafiarus hanya diam sembari menutupi hidungnya yang kena capitan tadi.

"Sini biar ku lihat", Xafiarus menurut dan lekas menunjukkan luka capitannya ke Rea.

Tanpa diduga sebelumnya, Rea seketika mencium hidung Xafiarus dengan lembut. Xafiarus nampak membeku di tempatnya, wajahnya entah kenapa terasa panas.

"Cepat sembuh ya", ujar Rea.

"Iya Re, makasih. Omong-omong, apa mau jagung bakar? di sana ada penjualnya", tanya Xafiarus mengalihkan perhatian. Kasihan melihat Rea yang sepertinya sedih.

"Mau!", balas Rea secepatnya.

"Baiklah, ayo ke sana!", ajak Xafiarus. Keduanya sama-sama melangkah menuju gerai jagung bakar yang tempatnya lumayan jauh dari tempat mereka sebelumnya. Bersama-sama sembari bergandengan tangan.

......
.....

To be continued