Chapter 2

4K 333 8
                                    



"Oh ya, Rea! apa kau sama sekali tidak berniat untuk menjalin hubungan? usiamu sudah dibilang cukup untuk seseorang menjalin sebuah hubungan. Apa sampai sekarang belum ada orang yang membuatmu tertarik?", tanya Naomi sambil sesekali mengusap perutnya yang rata.

"Bisa dibilang begitu juga sih.. lagian aku malas untuk memikirkan semua itu. Ngomong-ngomong kenapa sedari tadi Kak Naomi mengusap perut kakak? apa perut kakak sakit?", tanya Rea dengan polosnya, setelah menjawab pertanyaan Naomi.

"Coba tebak kenapa? sebentar lagi kakak akan jadi seorang ibu loh!", ujar Naomi yang membuat Rea menghentikan kegiatan makannya, dan langsung menatap berbinar ke arah perut Naomi yang masih datar, ya nggak datar-datar amat sih.

"Apa kakak sedang hamil? wah, keren! sebentar lagi aku akan jadi seorang paman!", Naomi terkekeh gemas saat melihat wajah berbinar Rea.

"Iya benar! usia kandungan kakak masih 1 bulan jadi belum kelihatan buncit kan?",

"Ya, memang nya kalau buncit kenapa? apa Kak Putra nggak suka sama kakak lagi? kalau iya, aku akan menghajar Kak Putra jika memang begitu!", ujar Rea dengan muka seriusnya. Naomi kembali terkekeh mendengar penuturan dari Rea. Bisa-bisanya berpikir sampai seperti itu.

"Sampai kapanpun Kak Putra akan tetap mencintai kakakmu ini", ujar seseorang yang berada di belakang Naomi. Mendadak ada seseorang yang memeluk Naomi dari belakang. Ya dia adalah Putra, suami sah nya Naomi.

"Ish, ngagetin aja!", seru Naomi yang kaget karena tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang. Siapa yang tidak akan kaget coba?

"Nggak istrinya, nggak suaminya, sama aja. Sama-sama suka bikin orang kaget!", protes Rea. Kedua pasutri baru itu terkekeh geli saat mendengar protesan dari Rea. Sungguh imut, batin mereka.

Mendadak ponsel Rea berbunyi tanda pesan dari notifikasi nya. Membuat kedua pasutri baru itu menoleh.

"Cie notifikasinya bunyi.. ada yang chat ya?", ujar Putra yang terkesan sedang menggoda seseorang yang sudah ia anggap adik juga.

"Apanya! nih, adanya notifikasi yang tulisannya.. memori internal hampir habis", elak Rea. Kedua pasutri itu kini tertawa renyah sedangkan Rea hanya mendengus kesal.

Mungkin ia harus segera membeli ponsel baru kebetulan ia habis dikirimin uang. Tapi Rea langsung menggeleng, ia tidak ingin menghabiskan uangnya hanya untuk membeli ponsel baru.

"Kenapa tuh? mau beli ponsel baru tapi takut uangnya habis ya?", ejek Naomi. Perkataan dari Naomi membuat Rea seperti langsung tertohok dua panah sekaligus. Sakit tapi tidak berdarah.

Naomi yang paham betul dengan gelagat Rea pun hanya geleng-geleng.

"Ini kami punya hadiah untukmu. Kakak paham betul kalau semua tingkah mu itu! lain kali jangan menyimpan foto-foto nggak guna lagi, ya? eh btw, ada fotonya Killua nggak? bagi dong!", ucap Naomi yang seketika membuat suaminya geleng-geleng, saat melihat tingkah istri manisnya.

"Ada kok Kak! ngomong-ngomong apa ini?", tanya Rea yang penasaran dengan kotak yang disodorkan oleh Naomi.

"Buka saja jika penasaran", ujar Putra yang kini sudah duduk sambil nyeruput teh susu pesanannya. Ngomong-ngomong dia tidak suka pahit, jadinya teh nya harus dikasih susu atau gula.

Rea mengangguk kemudian membuka kotak yang ada di hadapannya. Ia tersenyum senang saat melihat isi dalam kotak itu.

"Wah, Kak Naomi! Kak putra! ini beneran untuk Rea? makasih banyak!! Rea jadi makin sayang deh!", ujar Rea. Kedua pasutri itu hanya tersenyum lembut saat melihat Rea kini sibuk dengan ponsel barunya.

"Jangan lupa kirimin foto killua loh ya!", ujar Naomi.

"Iya-iya, ngomong-ngomong aku harus segera kembali bekerja. Terimakasih banyak untuk semuanya Kak Naomi, Kak putra! hehe kalau gitu Rea duluan ya!", pamit Rea. Rea segera pergi dengan terburu-buru karena ia harus bekerja kembali.

"Mau pulang? tadi aku sudah izin ke atasan dan pekerjaan kita sudah digantikan oleh orang lain", tanya Putra dengan lembut, kepada istri kecilnya.

"Ya, tapi mampir ke supermarket dulu ya!", Putra mengangguk kemudian beranjak untuk membayar semua pesanannya beserta istrinya, serta jangan lupakan adik kecil mereka.

............

Setelah selesai merias wajah artis yang akan ke panggung pun Rea kini sedang berjalan menuju toilet untuk sekedar mencuci tangannya karena Rea memang orang yang selalu memperhatikan kebersihan.

Saat sampai di depan wastafel, Rea melamun memikirkan bagaimana cara nya orang bisa hamil. Sungguh, Rea sangat penasaran.

Ia melamun sampai tidak menyadari kalau air dalam wastafel sudah mulai meninggi dan meluber secara perlahan. Sampai ada sesosok tangan yang mematikan kran baru Rea tersadar kembali.

Rea menatap horor ke arah sebelah nya yang tidak ada siapa-siapa. Lantas tangan siapa yang mematikan kran itu tadi? sungguh membuat Rea merinding.

"Kamu belum menoleh ke arah sebelah kiri mu!", ujar orang itu yang membuat Rea langsung, mengalihkan tubuhnya ke arah orang itu.

Manik Emerald Rea yang cerah, dengan manik Emerald orang itu yang tajam, mereka saling bertemu. Satu nama yang familiar kini melintas di ingatan mereka.

"Rean/Rolland", ujar mereka tanpa sadar. Entah sejak kapan air mata Rea sudah mengalir ke kedua pipinya. Begitu juga dengan orang itu.

Rea entah kenapa merasa ingin sekali memeluk orang itu, entah karena apa tapi dia sangat ingin memeluknya. Sekelebat ingatan tentang sebuah kejadian yang sama seperti saat ini pun muncul di ingatan mereka.

Beberapa saat kemudian orang itu entah karena apa langsung memeluk tubuh mungil Rea. Rea sama sekali tidak melawan malahan ia juga membalas pelukan itu.

Setelah beberapa menit, pelukan mereka terlepas dan Rea segera mengusap sisa-sisa air matanya yang masih menggenang di pelupuk matanya.

"Ma..maaf soal tadi. A..ku duluan!", pamit Rea dengan wajahnya yang memerah. Setelah mengucapkan itu, Rea segera buru-buru pergi dari sana karena suasananya sangat canggung menurutnya.

"apa yang terjadi denganku tadi?", tanya mereka di pikirannya masing-masing yang kebetulan sama.

.......

Nama: Putra AnggaraUsia: 25 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Putra Anggara
Usia: 25 tahun

......

Karena gabut, up ajalah tapi nanti up lagi nya nanti ya kalau udah ngisi kuota lagi hehe...

........

To be continued

A new life without knowing themTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang