Part 15 : Ask For Help

19.9K 1.4K 10
                                    

"Anda mau kemana, Yang Mulia?!" Kaget Leah melihat Astrella mengisi gaun-gaun nya ke dalam koper kecil berwarna cokelat.

"Sstt" Astrella segera menempatkan telunjuk nya di bibirnya sendiri, menyuruh Leah diam.

"Beritahu aku dimana rumah Grand Duke" Kata Astrella sambil memasang topinya.

"Ruby, Gavin!"

Kedua mata Astrella melotot mendengar Leah berteriak memanggil kedua orang itu.

"Apa-apaan kau?!" Delik Astrella.

Dua orang itu pun masuk ke kamar Astrella, lalu terkejut melihat penampilan Astrella dan koper yang disamping kaki gadis itu.

"Anda mau kemana, Yang Mulia?" Tanya Gavin yang pertama.

Menghela nafas berat, Astrella melipat tangannya di dada. Memandang satu persatu ketiga orang didepannya.

"Beritahu aku dimana rumah Grand Duke atau bisa dipanggil- A-ayahku" Titah Astrella sedikit tergagap ketika memanggil Grand Duke ayahnya.

"Di Kota EiKesier, Yang Mulia" Jawab Gavin antusias namun beberapa saat kemudian mengernyitkan dahi karena heran mengapa Astrella bertanya rumahnya sendiri.

"Anda tidak ingat rumah anda-"

"Gavin!" Sentak Leah dan Ruby, menegur pria itu. Gavin yang diteriaki sangat terkejut bahkan sampai terlonjak dari tempatnya berdiri.

"A-apa?" Tanya Gavin.

"Ingatan Yang Mulia belum pulih, lancang sekali kau bertanya begitu?" Omel Leah. Gavin yang mengingat hal itu segera memohon ampun kepada Astrella, dia tidak ingat. Sungguh.

Kembali menghela nafas berat. "Bisakah kalian berhenti berdebat" Kata Astrella jengah.

Tiga orang itu pun langsung terdiam. "Yang Mulia, anda akan pergi ke Ei Kesier?" Tanya Ruby.

"Ya, kalian temani aku"

"Tidak, Yang Mulia. Jika anda pergi, Yang Mulia Kaisar pasti akan marah. Dan juga apa anda lupa, tadi beliau melarang anda pergi" Ucap Leah berusaha mencegah Astrella pergi.

Memutar bola matanya malas, Astrella mendudukkan dirinya di sofa lalu memasang high heels nya yang berwarna putih dengan hak yang rendah.

"Aku muak padanya" Gumam Astrella menahan emosinya.

"Yang Mulia, anda jangan berkata seperti itu. Nanti Yang Mulia Kaisar mendengar nya" Tegur Leah.

Memejamkan mata sejenak, Astrella bangkit dari duduknya kemudian menatap Leah tajam. "Biarkan saja dia dengar, aku memang muak padanya!!" Teriak Astrella keras.

Ya, Astrella muak. Muak sudah dia pada kehidupan disini. Perkataan Frederick tadi malam selalu membayanginya dan itu sangat menjengkelkan, jika mengingat nya Astrella tidak bis mengontrol emosinya. Apalagi melihat wajah pria itu, rasanya Astrella ingin mencabik-cabik nya.

Leah menunduk takut mendengar amarah Astrella. "Maaf, Yang Mulia. Tapi setidaknya jika memang anda ingin pergi ke Ei Kesier, tolong izinlah pada Yang Mulia Kaisar. Hamba tidak mau melihat anda kena hukuman dari Yang Mulia Kaisar" Tutur Leah sedih.

"Biarkan saja, aku tidak peduli"

"Yang Mulia-"

"Apa?! Kau juga mau melarang ku pergi?" Ketus Astrella pada Ruby yang baru saja akan bicara.

"Saya hanya membenarkan perkataan Leah, anda tidak bisa kabur sembarangan. Dan juga pemilihan calon pelayan istana belum selesai, anda tidak bisa membiarkan Ketua Pelayan mengurusnya sendiri" Jelas Ruby.

Become The Evil Empress (Pre-Order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang