Seperti yang Frederick katakan yaitu menyuruh Astrella pergi ke taman istana bagian berat, tempat pribadi Frederick yang tidak sembarangan orang masuk kesana.
Tiba disana, Astrella lebih memilih duduk dikursi sambil menikmati pemandangan hamparan bunga yang sedang bermekaran. Namun Astrella langsung meringis memejamkan mata sambil memeluk tubuhnya yang merasakan hawa dingin, akhir-akhir ini cuaca memang menurun karena mendekati musim dingin. Dan sekarang Astrella lupa membawa mantel hangatnya. Ia pun bangkit hendak memanggil Leah yang berdiri tak jauh dari tempatnya sebelum Frederick datang dan menyampirkan mantelnya ke bahu Astrella.
Penciuman Astrella pun seketika dipenuhi aroma maskulin Frederick yang sangat menenangkan. Sama seperti di perpustakaan waktu itu, Frederick kembali memberinya baju hangatnya.
Tapi Astrella bingung, Frederick itu orangnya dingin lalu mengapa bisa peka begini?. Apakah itu adalah sikap positif Frederick yang tidak terdeteksi olehnya.
"Terimakasih" Kata Astrella mengeratkan mantel Frederick di tubuhnya.
"Kenapa anda menyuruh saya kesini?" Tanya Astrella to the point.
"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu" Jawab Frederick melirik Astrella, menatap gadis itu lekat.
"B-baiklah, anda bisa bicara sekarang"
Dua orang itu duduk berdampingan di kursi yang tadi Astrella tempati saat baru datang di taman tersebut. Sekitar lima menit lebih tak ada percakapan membuat Astrella bosan, apalagi dinginnya udara membuat nya mengantuk ingin segera kembali ke kamar dan bergelung dibalik selimut nya yang hangat. Memikirkannya saja membuat Astrella tidak sabar, tapi Frederick belum juga mengatakan apa-apa setelah berkata ingin membicarakan sesuatu pada Astrella.
"Bagaimana menurutmu jika kita memulai hidup baru?" Tanya Frederick memandang lurus hamparan bunga didepannya.
Astrella tersentak lalu dengan cepat menoleh ke arah Frederick. Kenapa pria itu berkata hal yang sangat mustahil akan dia ucapkan, Astrella berpikir begitu karena melihat kepribadian Frederick yang terlihat sulit untuk berterus terang tentang perasaannya. Tapi bukankah ini suatu kemajuan dalam hubungan mereka jika Frederick sampai berkata begitu.
"Mengapa anda menanyakan itu?"
"Jawab saja" Kata Frederick cepat menyalip suara Astrella sehingga gadis itu berekspresi kesal.
"Bagus lah jika kita memulai hidup baru, kita bisa mulai membangun rumah tangga yang harmonis dan hidup bahagia" Jawab Astrella tersenyum lebar.
Frederick terdiam melirik Astrella yang duduk disampingnya. Gadis itu terlihat mungil dan ia baru sadar betapa pendek nya Astrella membuat Frederick terkekeh pelan.
"Aku baru sadar kau sependek ini" Kata Frederick keluar dari pembicaraan awal karena dia baru menyadari tinggi Astrella sangat jauh dari tinggi badan nya.
Mendengar itu Astrella mendengus keras, hampir saja dia melayangkan bogeman mautnya ke Frederick. Beraninya pria tiang listrik itu mengatainya pendek. "Pendek pendek begini saya tetap istri anda dan perempuan paling cantik di kekaisaran ini" Balas Astrella dengan kepercayaan diri tingkat dewanya.
Pria itu tanpa sadar tertawa lalu mengusap puncak kepala Astrella gemas setelah mendengar perkataan gadis itu. Sedangkan yang diusap kepalanya terdiam bagai patung, usapan dikepalanya berhasil membuat Astrella tersipu. Dia melirik Frederick yang tertawa dan masih mengusap kepalanya, betapa tampannya pria didepannya ini. Malah dia berkali-kali lipat semakin tampan saat tertawa, Astrella pun tersenyum, tawa Frederick membuat ia tidak bisa tidak tersenyum.
"Teruslah tertawa, Yang Mulia. Anda semakin tampan ketika tertawa" Puji Astrella dan tawa Frederick langsung mereda.
"Kau suka?" Astrella mengangguk cepat. Frederick menurunkan tangannya dari kepala Astrella dan ia kembali memandang lurus kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The Evil Empress (Pre-Order)
FantasyKetika seorang mahasiswa kedokteran bernama Astrella Hunter yang hobi membaca novel tiba-tiba mengalami kejadian yang tak terduga dalam hidupnya. Setelah kecelakaan yang begitu hebat menimpa nya, Astrella mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang...