06

330 19 0
                                    


♡happy reading♡

"Kenapa lan?" Tanya willia

"Ini buat kamu" harlan menyodorkan sebuah plastik yang berisikan martabak

"Hah?" Willia bingung, apa maksud harlan

"Buat kamu, ambil" ucap harlan

"Bukannya kamu beli buat airy?" Tanya willia

"Aku beli dua, satunya buat kamu aja" jawab harlan

"Ah.. eh makasih ya omong-omong" willia mengambil plastik martabak dengan malu-malu

"Sekali lagi makasih, harlan" ucap willia kemudian menunduk malu, ia merasakan ada hawa panas di sekitar pipinya

"Iya sama-sama. jangan tidur kemaleman apalagi sampai begadang, besok masih sekolah" ucap harlan, mengusak rambut willia lalu pergi dari sana meninggalkan willia yang terdiam membeku

"Astaga harlan.. kamu membuat hatiku berdetak tak karuan, ya tuhan pasti pipiku sekarang sangat merah" gumam willia

"Memang merah wil, seperti udang rebus" ucap seorang perempuan dari belakang willia

"Astaga kak! Kamu mengagetkan ku tahu!" Sentak willia ketika ia menoleh dan menemukan teman kostannya, yaitu ghea

--♤--

Diperjalanan pulang harlan termenung, apa yang ia lakukan terhadap willia barusan dirinya pun tak mengerti, mengapa ia bisa selunak ini pada perempuan selain della

"Ga lan, itu hanya sebuah reflek saja" harlan mencoba menenangkan dirinya dengan berbagai kata penenang seperti

'Gapapa lan, itu reflek'

'Lo udah menganggap dia sebagai teman makanya lo gitu'

'Tenang lan, kenapa lo mesti takut sih?' Dan berbagai kata lainnya

"Haah daripada memikirkan hal yang tak jelas seperti itu mending aku cepat-cepat sampai rumah agar bisa memberikan martabak ini pada airy" ucap harlan lalu mempercepat laju motornya

--♤--

Cklek

Harlan membuka pintu kamar sang adik dengan perlahan guna memastikan bahwa adiknya sudah tertidur atau belun

"Loh, dek kamu belum tidur?" Tanya harlan ketika mendapati sang adik atau airy tengah duduk di kasur sambil melamun

"Eh? Abang, adek gak bisa tiduur~" rengek airy

"Mau nyemil aja? Ini abang abis beli martabak" tanya harlan pada airy

"Mauuu!"

"Yaudah ayo ke bawah, kita makan di ruang tengah sambil nonton netfliks" ucap harlan lalu menggendong sang adik untuk di bawa turun

Sementara itu

--♤--

"Jadi gitu ceritanya kak"

"Oh gitu ceritanya, jadi mamanya harlan ini nyelamatin kamu dari keluarga kandungmu yang tega menjualmu, lalu menjodohkanmu dengan anaknya alias si harlan?" Tanya ghea setelah mendengar cerita dari willia mengenai harlan

"Iya kak, bahkan mama mendaftarkanku di sekolah yang sama dengan harlan, selain itu aku diminta untuk tinggal bersamanya di rumahnya" tambah willia

"Oh my gosh, kamu terima ra?" Tanya ghea penasaran

"Awalnya aku nolak, tapi mama bersikeras supaya aku tinggal dengan mereka, dengan dalih membantunya mengurus harlan dengan adiknya airy"

"Itumah kamu di jadiin pembantu namanya ra"

"Ga munkin sih, secara pembantu di rumah mereka aja ada 5 ka" jelas willia yang membuat ghea melongo

"Segede apa rumah mereka ra?" Tanya ghea

"Pokoknya ya.. luas banget lah, ga bisa aku deskripsiin dengan kata-kata" jawab willia

"Woah! Kalau kata aku sih kamu terima aja wil, keluarga mereka kaya, kamu ga perlu lagi capek-capek kerja kalau menikah dengan harlan" ucap ghea diiringi seringainya

"Heh kak! Aku gak matre ya! Aku mau menikah dengan dasar cinta bukan harta" bantah willia

"Iya deh, tapi berarti kamu ga tinggal di sini lagi dong?" Tanya ghea mendadak sedih

"Jangan sedih kak, ngapain sedih sih? Kita kan masih bisa ketemuan di luar sana" ucap willia lalu memeluk ghea yang sudah berkaca kaca, tak sanggup berpisah dari willia yang sudah ia anggap sebagai adik katanya

"Udah ah kak, kita malah jadi sedih sedihan, sana kaka balik ke kamar kaka aja aku mau tidur" willia melepaskan pelukan mereka

"Aku mau tidur di sini aja, besok kamu kan udah mau pindah ke rumahnya si harlan harlan itu, nanti kita ga bisa kaya gini lagi" ucap ghea yang mana hanya di angguki saja oleh willia

"Bener juga sih kak, nanti kita ga bisa kaya gini lagi ya. Yaudah ayo tidur kak aku ga di bolehin begadamg sama-

"Sama harlan iya aku tau tadi kan aku denger" ghea memotong ucapan willia dengan raut muka yang masam, hey ghea ini jomblo tau!

--♤--

Harlan keluar dari kamar adiknya ketika ia sudah selesai menidurkan sang adik, mereka sudah selesai memakan martabak juga sudah selesai nonton film yang ada di netfliks

Dan kini harlan berjalan gontai menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar sang adik

Belum sempat membuka pintu suara seseorang sudah memanggil harlan, membuat harlan berdecak kesal. Ia ini sudah mengantuk masih saja di ganggu

"Lan.."

Bersambung..

-‐-♤---

Cuy aku balik lagii

Btw emang part yang aku bikin sengaja ga panjang biar kalian juga ga capek bacanya wkwk

Di chapter ini kalian tau kan siapa ghea? Masa iya ga tau? Pasti tau dong

Seperti biasa bilang aku kalau ada typo yaa

Jangan lupa komen dan vote☆

JOD-OH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang