39

78 5 3
                                    


Hebat gak sih aku? Udah sampe part 39 aja, pdhl kayanya kmren baru publikasiin ini book

Don't forget to vote. Hal yang mudah di lakukan tapi tak semua orang bisa melakukannya

♡happy reading♡

"Kalian lagi ngapain?" Tanya liz sekali lagi

"Kita gak ngapa ngapain kok, tadi julian cuma mau nenangin aku" ucap mela seraya menghapus jejak air mata di pipinya

"Iya, bener kata mela" tambah julian

"Hera gimana, mel? Udah selesai belum operasinya?" Tanya rei mengalihkan pembicaraan

Mela menggeleng, kepalanya menoleh ke arah pintu ruang operasi yang masih tertutup "enggak, belum selesai" matanya kembali berkaca kaca. Dadanya sesak, seolah-olah seperti merasakan apa yang di rasakan oleh hera di dalam sana

"Udah jangan nangis" ucap hanna, dia mendekat ke arah mela lalu memeluk mela seperti apa yang dilakukan julian tujuh menit yang lalu

"Hera gak bakal kenapa kenapa kok, percaya deh" tambah rei yang ternyata sudah berada di samping hanna, mengelus punggung mela

"Cih caper" gumam liz yang ternyata terdengar oleh juan

"Lo cemburu?" Tanya juan membuat liz kaget

"A-apaan sih lo, ngagetin aja" kesal liz

"Cemburu tuh bilang"

"B-a-c-o-t bacot"

--♤--

"Aku khawatir deh sama mereka yang disana" ucap willia

"Gausah khawatir, mereka bukan anak kecil lagi" ucap harlan mengelus pundak ekhem istrinya itu

"Tetep aja.."

"Bang, selamat ya. Duh anak mama udah nikah aja, mama berdua doang deh nanti sama ily di rumah, rumah juga bakalan sepi karena gak ada kamu" ucap mama

"Mah, udah berapa kali mama ngomong kaya gitu, serius deh." Ucap harlan

"Iya mah, lagian mama bisa kok main ke runah aku sama alan, pintu rumah bakalan terus terbuka lebar buat mama" ucap willia

"Iya deh, yaudah kalo gitu mama duluan ya. Liat nih adek kalian udah tidur, mama capek gendong dia, dah sayang, mama pulang duluan ya" pamit mama, mencium pipi willia laku beranjak pergi meninggalkan gedung

'Setengah tugas mama udah selesai, tinggal sedikit lagi' batin seseorang

"Bro" ucap seseorang dari belakang harlan

"Loh? Dodo? Gue kira lo ikut pergi ke rs sama yang lain" kaget harlan

"Iya, aku juga ngiranya gitu" tambah willia

"Kaga, gue dari tadi di sini, happy wedding ya, semoga sakinah mawadah warrahmah. Cepet kasih gue ponakan" ucap dodo membuat harlan ingin menikamnya saat ini juga

"Baru nikah, anjing, udah minta ponakan aja, makanya nikah biar bisa bikin anak sendiri" ucap harlan

"Males nikah, nanti aja, kalo udah ada calonnya" ucap dodo

"Dodo dodo, eh iya. Hari jumat nanti ke rumah gue, mau ngadain pesta, hehe, nanti gue ajak yang lain juga kok, tenang" ucap harlan

"Siap pak bos, yowes gue peegi dulu ya, udah di cariin bunda nih" dodo pun peegi meninggalkan mereka berdua

Mereka masih berada di gedung resepsi, acatanya sudah selesai  lima menit yang laku memang, dan kini mereka tengah bersiap siap ingin pulang ke rumah baru

"Dah yok pulang, aku udah capek banget"

"Sama aku juga capek"

Mereka berjalan beriringan menuju mobil baru harlan untuk pulang ke rumah

"Siap?" Tanya harlan

"Siapp"

--♤--

Sesampainya di rumah baru mereka
Harlan dan willia bergegas ke kamar, ingin cepat cepat membersihkan diri

Selesai mandi harlan langsung membuka lemari, mengambil celana boxer dan kaus oblong, memakainya lalu duduk di karus king size. Sedangkan willia sedang mandi

Ckleek

Willia keluar dengan handuk yang melilit di kepalanya, dan sudah menggunakan piyama

"Mau langsung tidur?" Tanya harlan

"Eung" willia mengangguk "capek banget" ucapnya

"Yaudah sini tidur" harlan menepuk posisis di sebelahnya

Persetan dengan malu juga malam pertama, willia bebar-benar lelah hari ini "capek" lirih willia

Harlan mengelus elus surai hitam milik istrinya itu bahasanya ngelonin

"Good night and sleep well babe" harlan mengecup singkat dahi willia yang sudah terlelap, tidur menyamping lalu memeluk istrinya

—--♤--—

S

engaja ngasih dabel apdet biar kalian seneng, wkwk.

Mong omong kalian enjoy gak sih baca cerita ini? Ntah mengapa aku merasa cerita ini monoton banget

JOD-OH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang