31

87 3 0
                                    


♡happy reading♡

Hari jumat, hari terakhir ujian, siapa sangka seminggu berlalu begitu cepat, seminggu lagi dan mereka akan ambil raport, libur 2 bulan lalu menunggu pembagian hasil kelulusan, jangan lupa liburan yang diadakan pihak sekolah ke villa di bogor.

Kringgg~

Bel istirahat telah berbunyi, semua murid berlalu pergi dari kelas tak terkecuali willia dan teman temannya

"Gak nyangka ya, ujian kelulusan udah mau selesai, ujian praktek juga udah selesai dari lama, serius aku ga nyangka bisa sampe ke tahap ini, seneng banget rasanya. Tapi sedih soalnya kita bakal misah-misah pas lulus" ucap liz

"Kenapa harus misah? Kita kan bakal terus sama-sama" ucap willia menenangkan

"Parah ngobrol ga ngajak-ngajak" ucap hana yang baru datang

"Kelas kamu beda sendiri na, lagian cuma bahas seputar kelulusan kok" ucap liz

"Eh iya, si harlan mana?" Tanya willia pada teman-temannya

"Loh gatau deh, aku ga liat" ucap rei

"Dion juga mana? Pas aku dateng perasaan ga ada liat dia keluar deh" tambah hana

"Kenapa nyariin? Kangen ya?" Ucap seseorang dari belakang mereka

"AAAA SETANNNN" teriak anak cewe yang kaget.

"Sembarangan, ganteng-ganteng gini di bilang setan" ucap julian yang duduk di atas meja liz

"Lo nya ngagetin ya!" Pekik liz

"Sayang kangennnn" ucap harlan

"GELI GUE LAN NGELIAT LO BEGITU SUMPAH GUE GELIII" teriak dodo heboh

"RILL GUE JUGA GELI NGELIATNYA" tambah julian

"Brisik. Kaya ga pernah liat orang bucin aja" ucap harlan, mendudukkan dirinya di bangku miliknya lalu memeluk willia dari samping, pemandangan yang lumayan sudah biasa di mata circle kita—omong-omong itu nama circle harlan+willia.

"Emang engga, gue kan ga pernah pacaran" ujar julian

"Makanya pacaran" sungut liz

"Sini lo jadi pacar gue"

"I-idih, ogah gue!"

"Kenapa gugup? Mau hm?" Julian mengelus rambut liz berniat menggoda gadis itu

"Liann! Jangan gituu" ucap liz, menyembunyikan wajahnya kelipatan tangan, tanda ia sedang malu

"Jiakhh si liz shy shy cuy kaya lagu new jeans, yang super shy wkwk" ucap hana

Mereka berbicara seru, semua hal mereka bahas, seperti mengapa bumi itu bulat, terlur atau ayam yang lahir lebih dulu, atau teori mengenai sebenarnya bumi itu datar hingga tak terasa bel masuk sudah beebunyi nyaring, menandakan perpisahan mereka hari ini

Kringggg~

"Bay gue balik ke kelas, liz jangan kangen ya" ucap julian yang di akhiri dengan matanya yang berkedip genit

"Lian! Lo gitu lagi mata lo gue colok ya!" Ancam liz

"Ampunn, jangan gitu nanti pacar lo buta lohh" goda julian

"JULIANNNN! Kita ga pacaran ya!" Teriak liz

"Hahahahahah, lo berdua mood banget, lucu deh" ucap dion

Sedangkan hana, dodo, juan dan julian sudah kembali ke kelas masing-masing

Guru pun masuk ke kelas willia

"Baik anak-anak, ibu tahu kalian sudah lelah, ini juga ulangan terakhir jadi ibu mohon kerja samanya, seperti biasa jangan berisik yang berisik kertas ujiannya ibu robek, atau kalian maju ke depan, ulangan terakhir yakni kimia, waktu kalian mengerjakan 120 menit dimulai setelah ibu memberikan soal dan lembar jawaban kalian" ucap bu suci, guru yang menjadi pengawas di kelas mereka hari ini

"Siap bu!" Jawab para murid

Ulangan pun willia kerjakan dengan nikmat dan khidmat, semua soal berhasil ia keejakan dengan lancar berkat semalam ia belajar mati-matian hingga jam tidurnya berkurang, dengan dampak yang ia peroleh yaitu kepalanya yang pusing dan badannya yang—lumayan—lemas dari pagi.

Hingga tiba di soal terakhir willia merasakan pusing yang teramat hebat di kepalanya, tak ingin mengambil resiko ia men-silang asal lembar jawabannya lalu meminta izin ke toilet dengan langkah yang terkesan berlari

Sesampainya di toilet ia buru-buru ke watafel dan melihat pantulan dirinya di cermin, muka yang lumayan pucat, hidung yang mengeluarkan darah—iya willia mimisan—juga jantungnya yang berdetak kencang tak karuan seperti habis berlari maraton

"Sial, sial, sial! Gara-gara ini gue jadi ngasal soal terakhir, dasar tubuh lemah" maki willia oada dirinya sendiri, ya.. willia memang suka seperti ini, merendahkan dirinya sendiri jika tak mendapatkan hasil yang memuaskan dari apa yang ia harapkan. Membasuh singkat mukanya, menghilangkan darah yang masih keluar dari hidungnya, mendongakkan kepala miliknya lalu
Berjalan keluar toilet, bukannya kembali ke kelas willia malah berjalan ke uks, tak ingin mengambil resiko pikirnya

Cklek.

"Loh willia? Kenapa?" tanya lisa

"Kak, tolongin dong, pusing banget, aku juga mimisan" willia menyingkap tangannya dari hidung memperlihatkan hidung yang masib mebgeluarkan darah yang lumayan banyak, bahkan sampai mengenai pergelangan tangannya

"Astaghfirullah, duduk sini biar kaka obatin" lisa mendudukkan willia di brankar uks laku mulai mambantu willia menghalau darah yang turun dari hidungnya, sementara itu..

Bersambung..

—--♤--—

Kasihan sekali willia, just info dari semua pelajaran willia memang lemah di kimia, makanya dia belajar mati-matian biar dapet nilai sesuai yang dia harapkan

Aku bingung deh, selesai work ini mau publish work yang lain apa engga, soalnya takut klo hp aku bener ga bisa lanjutin work yang di hp ini:((

Udah itu doang sih, jangan lupa vote☆
Trims.

JOD-OH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang