13

198 16 0
                                    

Just info ini masih spesial chap harlla, dan judulnya and yeah we broke up, so..

♡happy reading♡

"Lan... apa kita beneran ga bisa bersama?" Tanya della masih senantiasa memeluk harlan

"Enggak, dell.. ku pikir ini udah jadi jalan yang terbaik buat kita" jawab harlan seraya melepas pelukan lalu menangkup kedua pipi della dan menciumnya, sebagai ciuman terakhir mereka

"Lan, aku punya permintaan terakhir" ucap della

"Apa?" Tanya harlan penasaran

"Mau menghabiskan waktu kita yang terakhir kali hari ini? Di tempat favorite kita?" Tanya della dengan wajah antusiast

"Hm.. why not? Yang terakhir kan?" Tanya harlan tanpa melihat perubahan mata della yang tadinya antusiast menjadi kesal dan penuh akan kebencian

"Y-ya yang terakhir kali" jawab della

--♤--

Singkat cerita kini della sudah berada di atas motor harlan dengan tangan yang terus melingkar di kedua pinggang harlan walaupun harlan sudah mencoba untuk melepaskannya beberapa kali

"Mau main apa aja di pasar malem nanti?" Iya, kalian ga salah destinasi yang sering mereka kunjungi itu pasar malem yang berada di ujung kota jakarta selatan, ga sering sih sebenernya tapi ya.. pasti destinasi ini selalu menjadi salah satu list mereka ketika pergi berkencan

"Mmm.. naik bianglala, abis itu ke rumah hantu kayanya bukan ide buruk" jawab della

"Dell..? Ga salah? Kamu? Mau main ke rumah hantu?" Tanya harlan memandang wajah della dari kaca spion ugh.. menenangkan sekali wajah itu, pipi agak tirus, mata berwarna coklat kehitaman yang indah dan jangan lupakan pipi mancung yang kecil itu.

"

Iya aku tau malem ini aku canti but hey udahlah liatinnya ga usah sampai segitunya juga" ucap della dengan wajah yang merona karena malu

"Iya, kamu emang cantik del.. cantik banget" jawab harlan

"Back to topic. Emang kenapa sih aku ga boleh main rumah hantu?" Tanya dela dengan raut wajah sebal

"Kamu lupa? Kamu kan takut, waktu mati lampu aja kamu meluk aku erat banget, kemanapun aku pergi kamu selalu ikutin aku–

"Shutttt sut sut udah jangan bahas yang waktu itu lagi, plis aku malu banget lannn" rengek della

Tak terasa perjalanan yang menempuh waktu 30 menit itu terasa cepat

"Nyampee" ucap della bahagia

"Iya, lepas dulu helmnya dell" ucap harlan ketika melihat della ingin melenggang pergi dengan helm yang masih menyangkut di kepalanya

"Eh? Hehe lupaa.." ucap della cengengesan

"Nah udah, yok masuk" ucap harlan ketika sudah melepas helm dari kepala della

Mereka berdua pun berjalan menuju pintu masuk pasar malam dengan della yang menautkan kedua tangan mereka, harlan yang terkejut haya bisa terdiam, tak apa bukan? Hanya sekali saja dan terakhir kalinya..

Tak bisa dipungkiri harlan merasa nyaman dengan della yang bisa membuat dirinya nyaman dengan tindakan yang della lakukan, ntah itu membawakan bekal,.. mengajak ke pantai,.. atau hal-hal kecil lainnya yang membuat hati harlan menghangat dan perlahan luluh dengan wanita itu

"Lan lan, mau makan gulalii" ucap della sambil menggiring tangan harlan menuju gerai penjual kembang gula yang amat della sukai itu

"Iya tapi jangan lari-lari dong, nanti jatuh!" Ucap harlan memperingati

"Hihi abisnya pengen banget" ucap della lalu mulai memelankan laju jalannya

"Huh! Yaudah tapi ibget jangan lari-lari" ucap harlan

"Okkeyy"

Dan disinilah kedua insan yang tengah dimabuk asmara itu bersenang-senang, melupakan kenyataan bahwa di penghujung hari akan ada hal yang tak akan bisa mereka terima dengan kurung waktu yang cepat

--♤--

Pukul 23.22 WIB

"Ugh.. lan, capek kakiku juga pegel-pegel" keluh della

"Siapa suruh lari-lari?!" Tanya harlan sewot

"Yaudah sih" della mempoutkan bibirnya itu terlihat lucu

"Del.." panggil harlan membuka obrolan yang sensitif baginya maupun della

"Iya?" Tanya della mendongakkan kepalanya menghadap harlan yang posisinya berada di sebelah kanan dan lebih tinggi darinya

"Makasih ya buat hari ini.. jujur aku seneeenng banget bisa menghabiskan sisa hari ini sama kamu, aku juga mau bilang makasih karena kamu udah mau buat hari-hariku jadi lebih bersinar, aku tau ini ga mudah– harlan menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya yang tertunda itu –tapi kita ga jodoh dell, kita harus mengakhiri semuanya sampai di sini, sekalinya kita jodoh, mau sejauh apapun semesta menjauhkan kita- tuhan akan selalu mendekatkan kita dengan caranya sendiri sampai semesta mengakui bahwa kita ini jodoh, jadi aku harap selama semesta menganggap kita tak berjodoh.. kamu harus cari orang yang lebih baik dari aku ya? Aku percaya kamu bisa menemukan jodoh kamu sendiri dan orang itu lebih baik dari pada aku yang berandalan ini" ucap harlan panjang lebar, berusaha meyakinkan della bahwa hubungan mereka harus berakhir

"Lan, makasih juga udah mau hadir di hidup aku, mau menarik aku dari keterpurukan yang mendalam, dan mengubah aku menjadi aku yang sekarang. Jujur bener kata kamu ini ga mudah buat aku yang kayanya udah bergantung sama kamu, haha– sama seperti harlan willia menarik nafasnya karena dia sudah mulai merasa tenggorokannya tercekat dan matanya memanas –tapi ya kaya ucapan kamu tadi lan, sejauh apapun semesta menjauhkan kita kalau kita jodoh ya pasti akan bersatu lagi. Dan aku berharap kita jodoh lan.. apapun caranya kita harus berjodoh.." ucap della melirih di akhir

"Good, aku tau kamu akan mengerti, so wanna be my friend?" Tanya harlan seraya mengulurkan tangannya

"Why not?" Della membalah uluran tangan harlan lalu harlan memelukanya, tanpa tau ada seriangai yang willia keluarkan ketika sedang berpelukan dengan harlan

Kita akan berjodoh lan, pasti.. kalaupun enggak aku akan melakukan cara apapun agar semesta mengakui kalah dan membiarkan kamu jadi milik aku seutuhnya sekalipun itu dengan cara menyingkirkan willia ataupun mama lan.. batin della

—--♤--—

Guys guys aku tau ini lebay but kalau ga gini aku ga tau mau nulis kaya gimana bcs otak aku buntu

Dan ya ini chap terpanjang yang pernah ku tulis di book ini dengan kata-kata yang hampir mencapai 1k kata

Jujur aku bikin chap ini dan chap sebelumnya ya murni karena pengen cerita ini cepet selesai dan agar book ini cepet sampai ke konflik utama di mana si antagonist ini ga terima dan menggila

Menggilamya gimana? Liat aja di chapter-chapter selanjutnya supaya kalian tau kegilaan apa aja yang di alami si antagonist

Ya tentu jangan lupa bilang ke aku ya kalau ada typo

Jangan lupa komen dam vote☆

JOD-OH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang