Dua gadis asing bertemu saat salju pertama turun. Dihadapan pohon natal ditengah kota, mereka memimpikan natal yang gemerlap. Mampukah mereka menyalakan lilin dan menerangi satu sama lain?
🎄✨💜💙
Desember semakin dekat dan Sana memutuskan berhenti galau. Ia berinisiatif untuk menyiapkan natal di rumahnya yang kecil dengan istimewa.
Sana mengambil uang tabungan untuk hari raya di kotak penyimpanannya.
Ding dong!
Bel rumah berbunyi lagi. Sana menunggu hingga orang di depan pintu rumahnya pergi baru ia akan ke mall.
"Perlu tumpangan?" tanya Kim Dahyun dan istrinya dari dalam mobil mereka.
"Tidak usah Kak, aku bisa sendiri." Jawab Sana. "Apa kalian akan pergi bulan madu?" Sana melihat mobil kedua sejoli itu penuh dengan banyak barang.
"Ya begitulah. Benar kan sayang?" Tanya Dahyun kepada istrinya dengan nada mesra.
Sana sedikit mual mendengarnya.
"Benar sekali baby." Sahut Momo yang merupakan istrinya.
"Baguslah kalau begitu. Setidaknya beban di kompleks ini sedikit berkurang." Sana bergumam dalam hati.
"Hei nona Kim kalian mau kemana?" Seorang tetangga di depan rumah Sana muncul.
Salah satu tetangga yang paling kepo di kompleks ini. Kalau dia sudah bersemayam maka tidak ada rahasia yang tidak ia tahu.
"Eh mbak Nayeon. Aku dan Momo akan berlibur." Jawab Dahyun dengan ramah. Sedangkan Momo terlihat tidak suka dengan Nayeon.
Nayeon terkekeh. "Oh pengantin baru. Senang-senangin aja dulu.."
"Maksud mbak apaan ya?" Suara Momo melengking.
"Eh sudah jangan begitu." Dahyun menasehati.
"Tidak bisa kalau begini." Momo turun dari mobil.
"Petaka" Ucap Sana.
Momo menarik rambut Nayeon sedangkan Nayeon menarik rambut Momo. Mereka saling jambak dan adu mulut.
Dahyun kesulitan melerai mereka. Semakin banyak tetangga yang keluar rumah untuk menyaksikan drama yang tersaji pagi ini.
Kucing dan anjing di kompleks ikut ribut dengan mengeong dan menggongong.
Ditengah pertengkaran itu Mina tidak terusik. Ia dengan santai jogging sambil mendengarkan musik dari earphonenya.
Para tetangga sempat teralihkan perhatiannya. Wajar saja, Mina memang primadona di kompleks ini.
Sana memilih kabur dari keributan itu. Ia sampai di mall agak siang karena jalanan macet di akhir pekan.
Sana langsung menuju ke lantai tiga tempat dijajakannya pohon dan dekorasi Natal.
Sana mampir ke salah satu outlet yang memiliki pencahyaan toko paling terang namun tidak menyilaukan.
Lampu-lampu serta berbagai mainan menyambut ketika masuk ke outlet itu. Ditengah toko adalah pohon natal dengan berbagai ukuran.
Sana dapat merasakan aura Natal yang kental terasa. Toko cukup ramai pengunjung. Yang paling membuat hidup suasana adalah keusilan anak-anak yang pergi berbelanja dengan orang tua mereka.
Sana melihat-lihat pohon mana yang paling cocok ditempatkan di ruang tamu rumahnya yang kecil.
Sana yang sangat fokus melihat pohon-pohon itu tersontak kala melihat gadis penjaga toko toserba disana. Penampilannya yang biasanya sederhana dan pucat lesu kini sedikit berbeda.
"Cantik sekali." Sana baru menyadari betapa cantiknya penjaga toserba itu. Matanya berbinar tak berkedip melihat gadis tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.