Cuaca pagi ini agak sedikit lebih dingin dari biasanya, mungkin karena semalam kota Bangkok di guyur hujan lebat sehingga membuat udara terasa lebih lembab. Shenaa terbangun tanpa Ara disampingnya, wanita itu perlahan merenggangkan ototnya namun selimutnya melorot sampai ke perut sehingga mengekspose bagian dadanya yang penuh dengan bercak merah keunguan. Shenaa tersenyum saat mengingat bagaimana brutalnya Ara saat bercinta dengannya semalam, bisa dikatakan ini adalah percintaan terhebatnya selama ini.
Shenaa perlahan bangun dan mengambil bajunya, tapi wanita itu tiba-tiba memikirkan sesuatu.
Sementara itu, di dapur Ara sedang membuat sarapan, setiap kali dia datang ke menemui Shenaa dia pasti selalu mengambil bagian membuat sarapan untuk mereka berdua. Ara sedang sibuk mengaduk nasi goreng yang ada di wajan, hingga dia merasakan pelukan dari arah belakang.
"Good morning sayang", sapa Shenaa sambil memeluk Ara.
Ara tersenyum merasakan pelukan itu, "good morning juga sayang, sudah bangun?", tanya Ara.
Shenaa mengangguk, Ara masih fokus dengan nasi goreng buatannya, "duduklah di meja makan, aku akan membawa nasi goreng ini untuk kita berdua", ucap Ara lagi.
"Baiklah". Shenaa lalu berjalan menuju meja makan.
"Sayang, kamu". Ara hampir saja menjatuhkan piring nasi goreng di tangannya, bagaimana tidak saat di berbalik menatap Shenaa dia syok bukan main, wanita itu hanya memakai CD dan Bra saja. Astaga...Shenaa sengaja melakukan ini dia ingin menggoda Ara.
Shenaa hanya tersenyum, dia kemudian naik dan duduk di atas meja makan dengan pose yang sensual dan terlihat seksi.
"Kamu mau sarapan apa dulu?, aku atau nasi goreng?", tanya Shenaa dengan tatapan menggoda ke arah Ara yang berdiri mematung melihatnya.
Ara berjalan pelan mendekati Shenaa, dia lalu meletakkan dua piring berisi nasi goreng di meja makan. "kau akan menyesal karena menggodaku Nona Shenaa", ucap Ara.
Shenaa lalu membuka kedua pahanya, dia menarik kerah kemeja over size Ara dan membawa wanita itu masuk di antara kedua pahanya.
"Oya?, aku ingin tahu jenis penyesalan seperti apa yang ingin kamu berikan padaku", ucap Shenaa dengan suara serak.
Tanpa menjawab, Ara langsung menarik tengkuk Shenaa dan mencium bibirnya dengan rakus. Kedua wanita itu larut dalam ciuman panas mereka, Ara terus mengeksplor seluruh rongga mulut milik Shenaa, dia bahkan tidak membiarkan Shenaa membalas ciumannya.
Ara melepaskan ciuman itu saat dia merasakan pasokan oksigen sudah mulai menipis, deru nafas mereka saling bersahutan seperti orang yang baru saja lari maraton, Ara menghapus saliva di pinggiran bibir Shenaa dengan ibu jarinya.
"Aku akan memakanmu nanti, tapi untuk saat ini mari kita habiskan nasi goreng ini dulu, persiapkan saja dirimu malam nanti kita akan bercinta dengan sesuatu yang baru", ucap Ara.
Shenaa tersenyum nakal, dia memasukan tangannya kedalam kemeja over size yang Ara pakai, tangan kecil dengan jari yang lentik itu langsung menemukan apa yang dia cari, Sheena langsung meremas kuat payudara Ara hingga membuat Ara refleks menutup matanya menikmati remasan di payudaranya.
"Baiklah, aku akan menuruti perkataanmu tapi sebagai gantinya kau harus menyuapi ku dalam pose seperti ini", jawab Shenaa.
"Kau nakal Shenaa".
"Aku nakal untukmu Arabela".
Skip...
Siangnya Ara memutuskan kembali ke rumah, wanita itu sebenarnya masih sangat kesal mengingat kejadian semalam tapi mau tidak mau dia harus pulang dan menemui kedua orang tuanya dan juga Ares. keputusannya untuk bercerai sudah bulat, Ares membuatnya benar-benar muak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl
RomanceAku membutuhkannya sebagai wanita yang akan melahirkan anak ku nanti, tapi dia menginginkan sebuah syarat yang sulit untuk aku penuhi, Shenaa begitu aku memanggilnya, dia mau menjadi ibu pengganti yang akan mengandung anak ku tapi dengan syarat aku...