The Girl 18

1.1K 112 20
                                    

Ceeeerrrrsss....

Seorang orang pria dan wanita baru saja bersulang, keduanya tampak tertawa puas seolah baru saja memenangkan undian besar. Sang pria tampak puas dengan hasil kerjanya dan si wanita tak henti-henti memuji kehebatan prianya itu. Mereka adalah Ares dan Wilona, saat ini kedua orang itu sedang berada di kantor milik Ares.

Hari ini Ares baru saja melakukan hal besar, perusahaannya berhasil mengambil alih mega proyek perusahaan milik Arabela, tidak hanya sampai disitu bahkan perusahaan Ares juga berhasil mengakuisisi setengah perusahaan milik Arabela, semua ini tidak luput dari bantuan Wilona, si pagar makan tanaman yang tidak tahu Diri.

Ares menarik tangan Wilona sehingga wanita itu terduduk di pangkuannya, dengan cepat Wilona langsung mengalungkan tangannya ke leher Ares.

"Maafkan aku sayang, tidak seharusnya aku memutuskan hubungan kita dan memilih wanita itu, aku harap kau mau memaafkan ku", ucap Ares sambil mencium bibir Wilona sekilas.

Wanita itu semakin merasa di atas angin, Akhirnya dia berhasil membuat Ares bertekuk lutut di hadapannya. Sekarang Ares hanya menjadi miliknya saja, apa lagi pria itu tidak perduli lagi dengan keberadaan Arabela saat ini.

"Lalu apa rencanamu selanjutnya sayang?, apa kau akan langsung menceraikan wanita itu?", tanya Wilona.

Ares menggelengkan kepalanya, baru saja dia ingin menjawab, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan masuklah seorang pria membawa emplop coklat di tangannya.

"Maaf mengganggu Tuan".

"__"

"Saya sudah berhasil menemukan wanita itu", ucap pria tersebut.

Ares tampak senang namun Wilona merasa kebingungan, siapa wanita yang dimaksud pria ini?. Pria itu lalu memberikan emplop coklat itu kepada Ares dan dengan penuh rasa penasaran Ares membuka emplop itu.

"Shenaa?!". 

Wilona kaget melihat beberapa foto Shenaa di dalam emplop itu.

"Sayang, ini kan kekasih Ara, kau meminta anak buah mu mencarinya?, untuk apa?", tanya Wilona penasaran.

Ares tersenyum menatap wanita yang masih betah duduk di pangkuannya itu, "Aku ingin memberikan pelajaran padanya, dia juga turut ambil bagian dalam menipuku, karena itu tidak cukup jika hanya Ara saja yang merasakan pembalasanku. Aku akan mengurus wanita ini dulu, setelah itu aku akan mengancurkan Ara berkeping-keping". jawab Ares.

Ares benar-benar membenci Arabela saat ini, dia merasa harga dirinya diinjak oleh Ara karena istrinya itu malah berselingkuh dengan sesama wanita. Ares telah menyusun rencana untuk menghancurkan Ara, tanpa dia sadari istrinya itu sedang mengandung anaknya.

Skip...

Saat ini waktu menunjukan pukul 22.00 waktu Bangkok, suasana caffe masih ramai tapi Shenaa ingin cepat pulang. Dia sedang merasa tidak enak badan saat ini.

"Jessi aku akan segera pulang, aku tidak enak badan", ucap Shenaa.

Jessi yang baru saja mengantarkan pesanan mengangguk sambil meraba kepala Shenaa, "astaga kau panas sekali, pulanglah biar aku yang menggantikanmu, seharusnya kau pulang dari sore", jawab Jessi khawatir.

Shenaa tersenyum, dia lalu membuka celemeknya dan bersiap-siap untuk pulang ke apartemennya.

Sejujurnya selain tidak enak badan, Shenaa juga akhir-akhir ini merasa tidak enak dengan perasaannya, wanita itu merasa seperti sedang di awasi oleh seseorang, tapi dia berusaha bersikap biasa saja. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang