The Girl 11

1.4K 157 8
                                    

Malam ini adalah malam pesta anniversary Tuan dan Nyonya Chankimha, Ara bersama keluarganya sudah berada di sebuah hotel bintang lima ternama kota Bangkok dimana pesta tersebut di adakan. Ara tampak anggun dengan gaun merah mengembang tanpa lengan, rambutnya tersanggul indah sehingga wanita itu menjadi pusat perhatian para tamu yang datang. Malam ini Ara harus bersikap manis pada Ares, masalahnya ada banyak tamu kolega perusahaan mereka yang hadir. 

Sementara itu, di apartemennya Shenaa sedang berdiri di depan cermin, wanita itu tampak cantik dengan gaun hitam memanjang dengan belahan yang mengekspos pahanya yang putih, Shenaa tampak ragu karena bukan itu gaun yang dipilihkan Ara untuknya, gaun yang dipakai oleh Shenaa sekarang adalah gaun yang ia beli sendiri dan khusus ia pakai untuk Arabela. 

Setelah bertarung dengan pikirannya, Shenaa memutuskan untuk pergi ke pesta, Ara meminta sopir pribadinya menjemput Shenaa.

Skip...

"Apa kau tidak mengajak wanita itu, aku tidak melihatnya disini", tanya Ares, saat ini dia dan Ara baru saja duduk setelah lelah berkeliling menyapa tamu.

Ara meminum wine di tangannya, "Shenaa akan datang", jawabnya singkat.

Tak berapa lama, Wilona dan kekasihnya datang bergabung dengan Ara dan Ares, "Ara ya ampun, why u so beutiful haa?, Ares beruntung sekali memiliki mu", puji Wilona.

Ara hanya tersenyum miring, dia merasa lucu dengan perkataan Wilona, "beruntung dari Hongkong", ucapnya di dalam hati.

Praaaaangggg....

Semua orang terdiam, pecahan gelas terdengar sampai ke meja dimana Ara dan lainnya sedang duduk, Ara menatap kedua orang tuanya dan langsung berjalan menuju arah gelas yang pecah.

"Shenaa?".

Ara kaget saat melihat Shenaa berdiri di depannya, wanita itu sangat cantik sekali tapi wajahnya pucat dan menegang, Ara langsung menarik Shenaa ke pelukannya.

"Ada apa ini?", tanya Ares.

"Apa anda mengenal wanita ini tuan Ares?", tanya salah satu pria berbadan besar yang merupakan kolega Ares.

Ares menatap Ara yang memeluk Shenaa, dia terlihat sedang menghapus air mata Shenaa, "Dia sahabat istri saya", jawab Ares.

Pria itu menatap Ara tidak percaya, "Nyonya Ara, saya tidak tahu anda memiliki teman seorang pelacur, saya mengenal wanita ini karena dia pernah melayani saya", ucap pria tersebut.

Plaaakkkkk....

Ares dan semua orang disitu kaget bukan main saat melihat Ara menampar pria tersebut. "Ara apa yang kau lakukan?", tanya Ares tidak percaya.

"lepaskan aku", Ara menghempas tangan Ares yang memegangnya.

"__"

"Saya tidak habis pikir, kenapa perusahaan saya bisa bekerja sama dengan anda, saya benar-benar sangat kecewa. Beraninya anda mengatai dia seorang pelacur, bahkan jika itu benar apa hak anda mengatakan itu padanya sialan?", ucap Ara, dia sudah tersulut emosi.

Shenaa mencoba menahan Ara yang sudah di kuasai amarah, "Ara tolong hentikan, aku mohon", ucap Shenaa.

Kedua orang tua Ara menyaksikan semuanya, mereka cukup kaget mengetahui semua ini, bahkan Wilona, tapi Ares dia lebih kaget lagi masalahnya Ara tidak pernah menceritakan tentang Shenaa padanya selama ini.

"Saya akan pastikan kerja sama perusahaan kita akan berakhir, saya tidak mau bekerja sama dengan perusahaan yang CEOnya seorang maniak seperti anda", ucap Arah lagi.

Ara lalu menarik tangan Shenaa dan membawanya keluar, menjauh dari kerumunan para tamu itu tanpa memperdulikan kedua orang tuanya dan Ares.

"Masuk ke dalam mobil", ucap Ara.

The GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang