5. BGIP

3.6K 178 23
                                    


💫HAPPY READING💫

"wahidun"

"isnaini"

terlihat seorang santriwati tengah berada di depan pintu masjid khusus santri putri tengah berhitung sambil melihat santriwati yang tengah berlari, termasuk ke lima gadis yang tengah jalan dengan sedikit berlari.

"ayo cepetan udah di hitung tuh sama mbak aqilah" ucap haura dengan menarik tangan mala dan cantika sedangkan adara di tarik oleh nayla mereka berlari hingga hitungan ke sepuluh mereka tepat sampai di depan pintu.

"asyarotun"

"kenapa kalian baru datang" gertak santriwati yang di panggil mbak aqilah oleh haura tadi.

"afwan mbak tadi kita antri dulu buat wudhu" ujar nayla meminta maaf yang di angguki oleh ke tiga gadis yang lain berbeda dengan mala yang menatap malas aqilah

"alah alasan aja santri putri yang lain udah datang dari tadi" tegas nya terkesan membentak di telinga kelima gadis itu "ada apa ini aqilah" tanya seorang santri putri menghampiri aqilah

"ini lan mereka hampir aja telat" jawab aqilah sambil menatap sinis ke arah kelima gadis itu eh ralat lebih tepatnya ke mala!
"lain kali itu sebelum adzan udah punya wudhu" lanjut nya

"apaan sih lo adzan juga baru selesai iqomah juga belum masih sholawat an kan" gertak mala menatap tajam ke arah aqilah

"mala udah" bisik cantika dan adara bersamaan mereka takut sikap bar bar dan bad girl mala keluar.

"eh kamu ga sopan ya sama saya kamu ga tau siapa saya?" tanya aqilah dengan nada tinggi sehingga beberapa santri yang berada di dalam menoleh ke arah mereka. "orang kan" jawab mala santai

"saya ini pengurus di pesantren ini kamu harus menghormati saya dan di samping saya ini juga pengurus dia wulan" tegas aqilah sambil memperkenalkan santri putri yang menghampiri nya tadi.

"ga nanya sih" seketika tawa cantika dan adara pecah dan haura nayla hanya menahan tawa nya yang akan meledak karena mereka takut di marahi oleh aqilah.

"kurang ajar kamu sama pengurus ya, hormati kami" timpal wulan yang sudah geram dengan kelakuan mala

"ngapain menghormati orang yang tidak mau meng hormati orang lain seperti lo pada contoh nya" tegas mala "udah lah gue lagi males adu bacot gue kesini mau sholat" ujar mala melenggang pergi masuk kedalam masjid di ikuti cantika dan adara.

haura dan nayla masih di luar karena di tahan oleh aqilah dan wulan "kenapa mbak" tanya nya dengan sopan

"itu santri baru" tanya aqilah yang di angguki keduanya dan langsung pergi ketika cekalan di tangan kedua nya terlepas

sesampai nya mala cantika dan adara di dalam banyak santri santri yang berbisik bisik dan menatap kearah mereka ber tiga

"berani banget ya dia lawan mbak aqilah"

"kapok tuh mbak aqilah emang se enak jidat si nyuruh nyuruh masuk cepet padahal kan baru adzan"

"aku dukung santri baru itu, menurut aku mbak aqilah itu sombong"

"berani banget ya dia padahal santri baru"

"iya selama ini kan ga ada yang berani sama dia"

itulah bisikan bisikan para santri putri.

***

"eh rak kok tuh saf santri putri pada ribut" celetuk gibran yang sedang memantau santri putra yang sedang berlarian

BAD GIRL IN PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang