cerita murni pemikiran sendiri!!
plagiat jauh jauh!!
jangan lupa follow vote komen dan sher
GA ADA POLIGAMI❌
🗣️: pasti cuma cerita nya tentang berantem kan anak geng montor! terus nanti juga paling maslah percintaan dan ngebucin
author bilek: REL...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
malam hari pun tiba! ini waktu nya untuk berangkat madin malam tapi mala masih dengan keadaan yang tidak baik baik saja!
alhasil mala izin agar tidak berangkat begitupun rakha
sekarang mala masih berada di dalam kamar nya bersama rakha yang setia membujuknya agar segera makan dan meminum obat mag karena mala sedikit meringis dan mencengkram kuat perutnya
"ala sayang ayo dong makan" rengek rakha yang sudah membujuk mala beberapa kali
reaksi mala hanya menggeleng dan menatap sendu ke arah rakh yang duduk di di hadapan nya
"sshh" ringisan itu kembali muncul dari bibir ranum mala
rakha panik dan langsung menyibak baju piyama yang mala gunakan dan mengelus secara lembut perut mala yang sekarang terpampang jelas
mala tertegun tubuh nya menjadi kaku
"makan yuk plis! aku ga mau kamu sakit" ucap rakha kembali dengan mata yang sudah memerah
mala tersenyum tipis "it's ok akha ga usah khawatir" lirih mala yang mengelus pelan pipi rakha
sudah! rakha tidak bisa menahan tangis nya yang sudah ia tahan dari melihat mala di asrama
tess!
air mata rakha menetes dengan begitu deras sungguh dia tidak sanggup melihat keadaan mala yang seperti ini.
mala melototkan mata nya melihat rakha menangis segera ia membawa tubuh rakha ke dalam dekapan nya
"ssuutt kenapa hm" tanya mala lembut dengan membelai kepala rakha secara lembut membuat rakha nyaman
"m-maaf karena hikss aku ga bisa j-jagin kamu hikss" lirih rakha dengan isak tangis nya yang semakin membesar
"m-maaf aku cengeng kalau menyangkut tentang kamu sayang hikss"
"se-eharusnya aku gak nangis! biar bisa kuatin kamu hikss yang lagi gak b-baik baki aja hikss"
lanjut rakha kembali di menduselkan kepala nya ke dada mala
"gak papa sayang aku ngerti! kamu khawatir kan?" tanya mala yang di angguki rakha
"maaf aku udah bikin khawatir kamu" lanjut mala yang sekarang menangkup wajah rakha menghapus air mata yang tidak berhenti secara lembut
rakha mengulum senyum tipis dan mengelus pelan tangan mala yang berada di pipi nya "plis makan ya" seru nya lagi yang kini mendapat anggukan dari mala membuat Rakha tambah mengembangkan senyum nya
"makan mi boleh?" pinta mala hati hati karena mala tahu rakha sangat melarang mala untuk konsumsi mi lebih dari 2 bungkus dalam satu minggu
dan dalam minggu ini bahkan mala sudah memakan 4 bungkus
