3.

219 11 0
                                    

Janson berdecak kesal saat ia mendapat perintah dari sang guru untuk menghukum siswa yang terlambat dikarenakan guru yang sedang piket berhalangan hadir, ada urusan mendadak katanya.

Sebagai murid yang baik tentu saja janson menurut, namun saat ia sampai disana ia malah dihadirkan dengan wajah yang sangat dihindarinya beberapa tahun terakhir ini.

"Ka-"

"Lari keliling lapangan sepuluh kali habis itu kalian boleh masuk kedalam kelas masing-masing. " perintah datar janson memotong apa yang hendak diucapkan oleh Noah, anak itu langsung diam dan tak mencoba untuk mengucapkan sepata kata lagi.

"Itu doang? " Rendra bingung sendiri, padahal biasanya janson akan menceramahi sekaligus mengejek murid yang terlambat seperti dirinya ini.

Tapi hari ini anak itu hanya menyuruhnya untuk mengelilingi lapangan dan langsung pergi begitu saja.

Noah memandang nanar kepergian janson tapi ia tak bisa berbuat banyak.

Menghela nafas panjang, Noah langsung mengajak Rendra untuk menyelesaika hukumannya karna ia harus segera sampai didalam kelas.
Maklum ia kan murid baru.

***

   "Kakak masih benci sama gue kayaknya" gumam Noah sambil menatap dirinya sendiri didepan cermin kamar mandi.

"Nggak papa Noah, semangat! " ucapnya pada diri sendiri sebelum ia berjalan menuju ruang guru untuk menanyakan keberadaan kelasnya.

Namun sayangnya bangunan sekolah ini sangat luas yang membuatnya malah nyasar entah dimana.
Noah semakin frustasi dibuatnya.

"Gue kayaknya belum pernah lihat lo deh,lo anak baru? " suara itu sontak membuat Noah melihat kearah sumber suara.

"I-iya, gue anak baru" jawab Noah.

"Lo pasti lagi cari ruang guru kan? " tanyanya yang langsung membuat Noah mengangguk ribut.

"Ikut gue! " Noah langsung mengikuti langkah orang yang tak dikenalnya itu.

"Btw, nama lo siapa? "

"Noah" jawab Noah singkat.

"Gue Aksara, lo bisa panggil gue Aksa. " ucap Aksara memperkenalkan dirinya sendiri padahal Noah tak memintanya.

"Saran gue cil, mending-"

"Siapa yang lo panggil cil?! " potong Noah sambil melirik sinis kearah Aksara.

"Lo lah siapa lagi emangnya! "

"Gue nggak kecil! "

"Gue tadi mau bilang bocil, bukan kecil"
"Gue bukan bocil, gue udah gede ya! " bantah Noah tak Terima.

"Iyakah?, tadi kayaknya gue lihat ada yang plonga plongo di Koridor deh, siapa ya? " gumam Aksara yang membuat Noah kesal dibuatnya.

"Au ah malesin! " ucap Noah lalu melangkah meninggalkan Aksara karna ia sudah melihat ruangan dengan tulisan ruang guru didepan sana.

"MAKASIHNYA MANA?! "Sindir Aksara saat langkah Noah semakin menjauh.
Noah membalikkan badan lalu mengucapkan"MAKASIH! "Dengan suara tak kalah lantang dari Aksara.
Aksara tertawa melihat tingkah Noah barusan.

Selepas itu Aksara langsung kembali menuju kelasnya dikarnakan ia sudah keluar kelas melebihi waktu yang sudah dijanjikan.

Sesampainya didalam kelas Aksara langsung disambut dengan tatapan tajam dari sang guru yang terkenal galak itu.

" maaf Bu, saya tadi nganterin anak baru ke ruang guru dulu bu"
"Alasan tidak saya Terima, sekarang kamu keluar dan berdiri didepan kelas sampai pelajaran saya selesai"
Tanpa banyak kata Aksara langsung melaksanakan perintah sang guru sebelum ia mendapatkan yang lebih parah daripada ini.

Janson and the geng berusaha sekuat tenaga untuk tak mentertawakan Aksara, sangat senang rasanya saat melihat temannya mendapatkan hukuman seperti ini.

***

  "Tadi saya dihukum soalnya telat pak, habis itu saya nyasar" Noah menjelaskan kepada wali kelasnya, sementara sang guru hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Terus kok bisa sampai disini? "

"Alhamdulillah tadi ada yang anterin saya pak. "

"Siapa? "
"Aksara"

"Aksara Cakrawala? "

"Nggak tau, namanya Aksara pokoknya " jawab Noah tanpa melihat wajah sang guru, ia masih kesal padahal ia tadi benar benar dihukum tapi ia tak mempercayainya.

"Ya udah, sekarang kamu ikut saya, biar saya antar kamu ke ruang kelas kamu. " Noah tak menjawab namun hanya mengikuti langkah sang guru yang sekarang mengantarkannya ke ruang kelas XI IPS 1,ruangan yang akan menjadi kelasnya selama satu tahun kedepan.

  Sesampainya dikelas ia menjadi pusat perhatian dari semua siswa dan siswi yang akan menjadi teman sekelasnya tersebut.

Selain karena ia adalah murid baru, ia juga memiliki visual yang sebelas duabelas dengan Janson dkk. Hanya saja kalau wajah Noah itu lebih manis dengan lengkungan bibiryang sangat manis ketika ia sedang tersenyum.

Teman sekelasnya bahkan hampir tak berkedip saat melihat senyuman tersebut.

"Baiklah, sekarang silahkan perkenalkan diri kamu" Noah langsung menghadap kearah semua siswa yang ada dikelasnya.

"Halo guys, perkenalkan nama gue Noah, gue murid pindahan dari SMK Nusa Bangsa, semoga kita bisa berteman dengan baik. " setelahnya Noah menundukkan kepalanya singkat sebagai salam perkenalan.

"Senyumnya manis banget anjir! "

"Mukanya imut banget kayak bocil SD"

"Kalem banget njir mukanya"

"Fiks, bakalan jadi inceran banyak cewek nih bocah! "

"Mimpi apa semalam gue bisa satu kelas sama nih anak!
Dan masih banyak lagi semua pujian yang dilontarkan oleh teman sekelasnya.

Noah suka pujian, tapi ia tak suka apabila ada yang mengatakan kalau dirinya itu imutlah, kek bocil lah, dan lain sebagainya.

Pokoknya ia tak suka apabila ada yang menyebutkan sebagai anak kecil.
"Mungkin ada yang mau dita-"
"Maaf tapi saya tidak menerima sesi tanya jawab. "  Bu Nia menganggukkan kepalanya pertanda kalau ia mengerti.

"Ya sudah, kalau gitu kamu bisa duduk di sebelah Asriel, karna cuma itu bangku yang kosong. " tanpa banyak bicara Noah langsung melangkahkan kaki jenjangnya menuju meja kosong di sebelah meja milik azriel.

"Kenalin nama gue Azriel."

"Noah" Jawab Noah singkat.

Setelahnya mereka langsung menyimak pelajaran yang sedang berlangsung saat ini.

J&JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang