10.

136 13 0
                                    

  Janson, Zefan, Ghisya, Mikhael dan Aksara berlarian seperti anak kecil sesaat setelah mereka memarkirkan mobil mereka diparkiran.

"AKHIRNYA MAIN KE PLANETARIUM JUGAAA" teriak Aksara dengan heboh membuat Zefan langsung membekap mulut anak itu.

Terkadang Aksara ini sangat tidak tau malu saat ia berteriak de dengan heboh seperti itu.

"Malu maluin anjir! " omel Mikhael.
"Janson mana? " tanya Ghisya bingung saat tak melihat Janson disana.

"Dah pergi duluan, malu dia sama tuh anak! " sarkas Zefan.

Mengelengkan kepalanya tak habis pikir Ghisya langsung masuk ke dalam dan diikuti oleh teman temannya.

Sesampainya didalan mereka langsung dimanjakan dengan aneka macam benda angkasa disana.

Lebih dari sejam mereka habiskan untuk berkeliling disana, tak lupa mereka membaca dan menghafal apa yang mereka lihat.

"Coba ada taman fisika sama matematika" ucap Mikhael setelah ia memotret bintang bintang disana.
Setelah itu ia langsung menjadikannya story instagram.

"Dah puas belum? " tanya Ghisya.
"Udah, cari makan yuk! " ajak Mikhael yang mendapatkan anggukan setuju dari yang lain.

****

  Noah, Azriel dan Rendra menghabiskan waktu mereka untuk nongkrong di sebuah cafe milik Azriel yang lokasinya memang tak jauh dari lingkungan sekolah.

"Jadi lo traktir kan Ren? " Rendra langsung memutar bola matanya malas saat mendengar pertanyaan Noah entah untuk yang keberapa kalinya.

"Sekali lagi lo tanya gitu gue pastiin nih makanan lo semua yang bayar! " sarkas Rendra membuat Noah langsung diam ditempatnya.

Azriel hanya bagian tertawa saja, memang lucu sekali dua teman barunya ini.

"Btw, uang jajan lo kenapa dipotong juga? " tanya Rendra penasaran.

"Soalnya gue ketahuan boong soal kerja kelompok" Rendra mengangguk anggukkan kepalanya faham.

"Makanya jangan suka boong lo jadi anak! "

"Orang tua lagi yang diboongin" tambah Azriel.

Noah hanya diam tak memperdulikan apa yang diomongkan oleh kedua teman barunya tersebut.

"Lo kenapa pisah rumah sama Janson, bukannya kalian berdua saudara" bukan tanpa sebab Azriel menanyakan hal tersebut kepada Noah, pasalnya tak ada media yang mengatakan bahwa pasangan tersebut bercerai tapi kok pisah rumah.

"Rumit pokoknya" balas Noah masih melanjutkan acara makannya.

Setelah puas menyantap makanannya Noah langsung mengajak Rendra dan Azriel untuk jalan jalan sebentar.

Alasannya?

Ia yakin seratus persen kalau bundanya belum berada dirumah.

Rendah dan Azriel tentu saja menyetujuinya.

Tanpa banyak kata mereka langsung pergi menggunakan mobil milik Rendra.

"Mau kemana nih kita? " tanya Rendra saat mobil yang dikendarai nya sudah bergabung dengan banyaknya kendaraan ditengah jalan raya.

"Ke perpustakaan dulu bisa nggak? " tanya Azriel praktisi membuat Noah menghembuskan nafas kesal.

"Apaan!, jalan jalan kok ke perpustakaan"

"Mau pinjam buku"

"Kalau nggak pinjam buku emang mau ngapain lagi di perpustakaan?! " sewot Noah.

"Udah nggak usah ribut" ucap Rendra menghentikan perdebatan yang sedang terjadi diantara Noah dan Azriel.

"Perpustakaan umum kan? "

"Perpustakaan sekolah! "

"Apaan sih lo!, sewot banget jadi orang! "

"Suka suka gue lah! "

Dan perdebatan itu terus berlanjut sampai mobil yang dikendarai Rendra berhenti ditempat parkir perpustakaan kota.

Mereka bertiga langsung masuk dengan Noah yang masih mengerutu kesal.

15 menit kemudian.....

Azriel sudah mendapatkan apa yang ia inginkan.

Ia langsung menghampiri Noah yang sedang memberengut kesal disalah satu kursi ruang baca.

"Nggak usah bad mood gitu, sekarang lo mau kemana, kita turutin" ucap Azriel langsung menerbitkan senyum dibibir Noah.

Rendah dan Azriel kompak terkekeh gemas saat melihat senyuman milik Noah tersebut.

"Timezone! " serunya riang dan mendapatkan anggukan setuju dari kedua temannya.

Mereka bertiga langsung menuju salah satu mall terdekat agar Noah bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

***

"Itu adik lo kak Jans? " tanya Ghisya saat matanya menangkap pemandangan berupa Noah yang sedang tertawa riang dengan kedua temannya menaiki eskalator agar tiba di lantai paling atas, tempat Timezone berada.

Mereka kompak memandang arah yang ditunjuk oleh Ghisya barusan.
"Biarin aja, bukan urusan kita" bukan Janson namanya kalau ia mendengarkan apa yang dikatakan Mikhael barusan.

Ia melirik kearah Aksara yang juga sama melirik kearahnya.

Melihat senyum licik yang ditunjukkan oleh kedua orang tersebut langsung membuat Zefan yang duduk diantara mereka langsung mengelengkan kepala tak habis pikir.

Selama satu bulan Noah bersekolah di sekolahnya Janson dan Aksara memang sering sekali mengerjai Noah, katanya cuma main main tapi terkadang ia melihat Noah yang basah kuyup karena ulah mereka.

Melihat Janson dan Aksara yang tiba-tiba meninggalkan acara makannya,praktisi mereka langsung mengikutinya takut jika nanti ada hal hal yang tak diinginkan terjadi.

Dan benar saja, saat mereka tiba di Timezone dan mata Janson menangkap Noah yang sedang bermain di mesin capit boneka.

Janson langsung menghampirinya, sementara teman temannya duduk disalah satu bangku tampak asyik memperhatikan keributan yang akan diciptakan oleh janson dan Aksara.

Noah berdecak kesal saat seseorang dengan sengaja menyenggol lengannya sehingga membuat boneka yang akan ia dapatkan terjatuh kembali.

Dan ia langsung berdecak malas saat melihat Aksara berdiri disampingnya sambil melambaikan tangannya.

"Hai Noah, apa kabar! " sapanya.

"Lo sekali aja nggak gangguin gue bisa nggak sih! " ucap Noah kesal sambil bersendakep dada menatap Aksara dengan tatapan jengkel setengah mati.

Aksara hanya menanggapinya dengan senyuman padahal dalam hati rasanya ia ingin sekali meraup muka Noah yang mengemaskan ini.

"Nggak" jawabannya membuat Noah menghentakkan kaki langsung pergi meninggalkan Aksara yang masih bergeming ditempatnya.

Noah  ingin melanjutkan dengan bermain basket tapi disana ada Janson, jadi ia pun memutuskan untuk bermain game balapan saja.

Tapi lagi lagi kesialan harus dirasakannya saat seseorang duduk disebelahnya yang dari aroma parfumnya saja Noah sudah tau kalau itu adalah Janson.

Hari yang harusnya Noah habiskan dengan bersenang-senang malah membuatnya jengkel setengah mati saat Janson dan Aksara terus saja menganggu nya.

"Thanks Ren buat tumpangannya" ucap Noah sambil membuka pintu mobil Rendra.

"Yo i" balas Rendra.

"Nggak mau mampir dulu? " tanya Noah basa basi.

"Nggak, lagi ada urusan" Noah hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Selepas kepergian Rendra Noah langsung masuk ke dalam rumahnya.
Seperti nya sang ibunda belum pulang.

"Kayaknya bunda bakalan pulang malam lagi deh" gumamnya sambil berjalan menaiki satu persatu anak tangga rumahnya.

Tanpa menganti seragam sekolahnya Noah langsung membaringkan tubuhnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Tak hanya tubuh, hati dan pikirannya juga sama lelahnya.

J&JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang