4.

184 14 0
                                    

     "Noah, lo kekantin nggak? "Tanya Azriel sambil memasukkan buku paketnya kedalam tas sekolah.
Noah mengangguk singkat sebagai respon, setelahnya mereka berdua langsung berjalan beriringan menuju kantin.

Saat Noah dan Azriel hendak menuruni tangga ia berpapasan dengan Janson dkk yang hendak menuju lantai atap.

Janson menatap datar kearah Noah sebelum kemudian ia memberikan kode lewat matanya.
Noah yang faham pun langsung berpamitan kepada Azriel.

" Zriel, kayaknya gue ada urusan mendadak deh, gue tinggal bentar ya?! "Belum sempat Azriel menjawab Noah sudah lebih dahulu berlari menaiki tangga meninggalkkan Azriel yang memandangnya dengan pandangan bingung.

Tak ingin ambil pusing Azriel pun memutuskan untuk melanjutkan langkahnya menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah meronta ronta sejak tadi.

***

  Noah sudah berdiri disana hampir sepuluh menit hanya untuk menyaksikan Janson dkk yang sedang merokok tanpa ada niatan untuk mengajaknya mengobrol.

" ka-"

"Belom ada yang nyuruh lo buat ngomong" potong Janson sebelum Noah menyelesaikan kalimatnya.
Noah langsung mengatupkan rapat bibirnya.

Setelah sekian lama kemudian akhirnya Janson mematikan rokoknya dan langsung diikuti oleh ketiga temannya sementara Ghisya hanya diam memperhatikan sambil memainkan ponselnya.

Posisinya mereka berempat sedang duduk pada meja dan bangku yang sudah tak terpakai sementara Noah berdiri dihadapan mereka.

"Beliin kita makanan yang bisa ngilangin bau rokok! " Noah mengernyitkan dahinya bingung.

Bukan karna ia tak faham, hanya saja ia bingung mengapa ia disuruh untuk membelinya padahal mereka bisa pergi sendiri kekantin.
Janson memberikan selembar uang berwarna merah kepada Noah.

Bukan memberikan, lebih tepatnya melemparkan, karna sekarang uang tersebut berada didepan sepatunya.
Noah memungut uang tersebut.

"Kenapa nggak kalian--nggak jadi! " Noah langsung berlalu meninggalkan mereka saat ia mendapatkan tatapan tajam dari Janson.

"Jahat banget lo Jans! " ghisya tak habis pikir dengan kelakuan temannya ini.

"Iya, padahal kan mita bisa minta anak yang lain buat beliin. " zefan ikut menimpali.

"Dia juga 'anak yang lain'" balas Janson.

"Masih anak baru itu ege! "

"Masa sih?! " ucap mereka hampir bersamaan kecuali Janson tentunya.

"Iya, yang tadi gue bilang kalau gue habis nganterin anak baru yang habis nyasar. "

"Pantesan kayak asing mukanya "

"Ya emang asing! "

"Udahlah ngapain sih malah bahas tuh anak cupu!, nggak asik banget! "

"Waduh, cupu nggak tuh... " Mikhael langsung tertawa mendengar celetukan Zafran barusan.

"Login aja yuk daripada gabut, sambil nungguin tuh anak yang tadi disuruh sama Janson" mereka menganggukkan kepala setuju mendengar ajakan Ghisya barusan.

Sementara mereka bersenang-senang, dikantin Noah bingung sendiri saat ia melihat beraneka ragam makanan yang ada di salah satu stand kantin.

"Dibeliin apa ya.... " gumamnya sambil berpikir.

Ia tak menyadari bahwa sekarang ia sudah menjadi pusat perhatian para siswi dikantin.

Noah bingung, baru pertama kali ini ia mendapatkan perintah dari orang lain, padahal sebelumnya belum ada yang berani menyuruhnya untuk membeli sesuatu di kantin seperti ini.

Setelah lama berfikir akhirnya ia pun memutuskan untuk membelikan mereka makanan manis saja dan jus buah.

Noah tak melunturkan senyumannya saat ia berjalan menaiki tangga atap sekolah yang berada dilantai lima.

Sepanjang koridor ia mendapati banyak pasang mata yang melihat kearahnya dan banyak pula yang menyapanya.

Noah hanya menanggapinya dengan senyuman, ia sudah terbiasa mendapatkan hal tersebut disekolah lamanya.

Sesampainya diatap sekolah, Noah meletakkan pesanan mereka diatas meja disebelah kanan sofa tempat mereka duduk.

"Makanannya gue taruk diatas meja sini ya" hanya deheman suara Mikhael yang menjawab ucapan Noah barusan.

Yang lain tentunya masih memfokuskan diri dengan permainan digital mereka.

"Kalau gitu gue turun dulu ya." Noah langsung berbalik dan berjalan meninggalkan area tersebut.

Saat ia hendak membuka pintu atap suara manly Janson yang menyuruhnya untuk berhenti langsung saja membuat Noah menghentikan langkahnya.

Janson berjalan menghampiri Noah yang masih penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Janson.

Sesampainya disana Janson langsung membisikkan sesuatu di telinga Noah yang langsung membuat anak itu terdiam seribu bahasa.

J&JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang