15

10.7K 752 21
                                        

"Devan kemana?" Tanya Davin yg baru saja sampai di meja makan

Di ruang makan hanya terlihat ada anak pertama dan bungsu nya sementara anak tengah nya tidak ada, biasanya Devan kan paling cepat saat urusan makanan

"Abang Devan masih dikamar mungkin." Balas Dika sambil memakan puding mangga yg seharusnya menjadi makanan penutup

Daniel yg tadi main game pun melihat ke arah sang ayah "tadi Niel udah ke sana, tapi Evan gak mau turun katanya."

Davin mengangguk paham "yaudah ayah ke kamar Devan dulu ya, kalian berdua makan aja duluan gak papa. Terus adek makan nasi dulu baru puding nanti adek malah kenyang duluan."

"Niel jangan main game di depan meja makan." Lanjut Davin saat melihat Daniel yg akan memainkan game di ponsel nya itu

Daniel dan Dika menyengir menunjukkan gigi mereka yg putih itu lalu setelah nya mereka mulai makan mengikuti kata sang ayah

Setelah itu Davin pergi ke lantai 2 menuju ke kamar Devan, dia akan menjemput anak nya itu untuk makan malam

"Sayang, ayah boleh masuk?" Tanya Davin sambil mengetuk pelan pintu kamar sang anak

"Masuk aja gak papa." Davin membuka pintu kamar anak nya setelah mendengar balasan Devan

Pemandangan pertama yg Davin lihat adalah sang anak yg tengah duduk di kursi meja belajar dengan laptop di depan nya dan juga kaca nata anti radiasi yg melindungi mata

"Wah Evan lagi ngerjain apa?" Tanya Davin sembari menarik kursi kecil dan duduk di sebelah Devan

"Evan lagi ngerjain tugas seni budaya, dikumpul besok ini." Jawab Devan dengan mata yg masih fokus di laptop nya

Davin mengelus pelan surai hitam kecoklatan milik Devan "makan dulu yuk, tugas nya bisa dilanjut nanti." Dengan lembut Davin membujuk sang anak

"Enggak ayah, ini masih banyak yg belum di revisi. Ayah makan duluan aja." Davin menggeleng pelan "nanti ayah bantuin deh, tapi sekarang kita makan dulu ya?"

Tangan Devan yg sedari mengetik itu pun berhenti lalu dia menatap datar sang ayah "Evan bilang nanti berarti itu nanti!" Tanpa sadar dia menaikan satu oktaf nada bicara nya

Davin terkejut lalu dia segera berdiri "i-iya maaf." Setelah mengatakan itu Davin segera keluar dari kamar anak nya

Devan yg melihat itu merasa agak aneh, tapi dia tidak mempedulikan dan malah lanjut mengerjakan tugas nya itu

Sementara Davin, dia sedang berjalan cepat menuju ke kamar nya dengan mata berkaca kaca yg tanpa dia sadari

Apakah ini rasa kecewa orang tua ketika tak sengaja dibentak oleh anak?

Rasanya sangat sesak, padahal dia tau Devan tak sengaja. Tapi tetap saja hati nya langsung retak saat mendengar bentakan itu

"Hiks." Hisakan itu langsung lolos saat Davin sudah mengunci pintu kamar nya

Tangan Davin meremat dada nya sendiri, rasa nya sangat sesak dan kecewa. Padahal kan dia hanya mengajak makan sang anak tapi kenapa harus dibentak

"Mama, hiks." Davin menjatuhkan tubuh nya ke kasur dan langsung membungkus tubuh nya dengan selimut

Dan benar saja malam itu Davin habiskan dengan menangis dan juga perut yg kosong, entah apa yg akan terjadi padanya keesokan hari 

°°°°°°

Davin membuka mata nya dengan perlahan saat merasakan dingin di dahi nya dan dia menemukan ada Dion dengan wajah yg khawatir

"T-tuan sudah bangun, jangan bergerak dulu tuan." Ujar Dion saat melihat Davin yg mencoba duduk

"Dion aku kenapa?" Lirih Davin sambil menatap Dion dengan sayu

"Anda demam tuan, dan juga magh tuan kambuh. Apakah semalam tuan tidak makan?" Davin mengangguk perlahan

Dion menatap galak Davin sambil berkacak pinggang "tuan itu ya, kalau tau punya magh jangan sampai telat makan dan siapa yg menyuruh tuan bergadang sampai mata bengkak seperti itu."

"Tuan tau anak anak khawatir mereka semua menelpon saya pagi pagi but-" Omelan Dion terhenti saat mendengar hisakan Davin

"T-tuan jangan menangis." Ujar Dion dengan panik, bukan nya berhenti tangisan Davin malah makin keras

"Huaa m-maaf hiks mama."

"Tuan jangan menangis, maaf kan saya tuan. Tuan Davin mau apa? Saya akan bawakan sekarang."

Davin melihat ke arah Dion dengan mata berkaca kaca "p-peluk." Dion membulatkan mata nya terkejut

Davin yg melihat reaksi Dion pun kembali melengkungkan bibir nya ke bawah "Dion tidak mau?" Cicit nya pelan dan ingin kembali menangis

Dion segera membungkam mulut tuan nya itu "i-iya tuan saya mau." Davin tersenyum lalu menyuruh Dion untuk masuk ke dalam selimut nya ini

Dion dengan kaku masuk ke dalam selimut tuan nya dan dengan cepat Davin memeluk Dion lalu menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Dion

"Tuan selimut nya di buka ya?" Dion berkata seperti itu karena Davin menarik selimut dan membuat tubuh mereka berdua terbungkus oleh selimut

"Tidak mau!" Dion pasrah dan malah membiarkan tubuh nya di peluk peluk oleh sang tuan "Dion peluk juga aku."

Tangan besar Dion pun memeluk balas tubuh Davin dan membuat sang empu nyaman karena tubuh Dion yg besar mampu menyembunyikan tubuh Davin

"T-tuan tangan nya." Gumam Dion saat merasakan tangan Davin mulai masuk kedalam kemeja nya

"Diam Dion aku itu merasa dingin." Balas Davin dan masih meraba raba tubuh hangat Dion menurut nya

Setelah menemukan tempat yg nyaman akhirnya mata Davin tertutup dengan tangan nya yg masih masuk ke dalam kemeja Dion

Dion hanya pasrah dan malah ikut memejamkan mata nya menyusul bos nya ke alam bawah sadar

2 orang pelayan masuk sambil membawa nampan, tapi mereka langsung terkejut saat melihat gundukan selimut itu yg sudah jelas bahwa ada 2 orang

"Wow! Apakah tuan besar sudah bosan dengan gunung kembar?"

"Menurut mu tuan besar di atas atau di bawah?"

°°°°°°

Balik lagi!

Tau gak sih, emak gue itu sering ngomong begini "kamu itu udah gede loh kok kemana mana masih mau ikut!" Ya emg  sih kalo emak gue mau kemana tu gue selalu pengen ikut karena gue itu jarang keluar rumah kecuali sekolah trus palingan ke warung depan buat beli pembalut

Tapi emak gue ngomong gtu tuh gak ngaca dulu, soalnya tiap kali bapak gue kemana pun itu emak gue selalu bilng "mas ikut" "Mas mau kemana ikut" "Ikut mas" Kek apa ya gue juga dah enek dengerin hal itu😁🙏

Pokok nya gtu lah, intinya jaga kesehatan ya guys jangan bergadang and jangan lupa makan terus kalo ada masalah cerita okey

Free 🇵🇸🇵🇸🇵🇸

See you







Menjadi ayah Kecil (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang