Wajah Devan masih menunjukkan raut kesal lantaran semalam dia kalah balapan dan hal itu lah yg membuat Dika mengejek nya
"Cie kalah hahaa." Tawa Dika masih menggema di depan meja makan ini
Davin memasukan nasi itu dengan kasar di dalam mulut nya, dia kesal sekali apalagi semalam ada bocah gila yg menganggu nya
Dan juga, si raja balapan itu! Iya benar Alex padahal kan semalam bocah itu di paling belakang kok tiba tiba udah sampai garis finish
Devan kan kesal, sudah kalah balapan, bertemu dengan bocah gila dan sekarang malah diejek oleh adik laknat ini. Awas aja dia bakal ngadu ke ayah nya kalau Dika bermain game sampai pagi
"Kalian ngomongin apa sih?" Tanya Daniel polos kepada 2 adik nya, dari tadi dia tak paham apa yg mereka bicarakan
"Gak kok bang, semalem abang Dev kalah main game nya sama adek." Jawab Dika asal sambil menyengir
Daniel mencebikan bibir nya kesal "kok kalian gak aja abang sih!" Devan menggaruk pipi nya bingung menjawab
"Eee abang kan udah tidur, nah iya tidur iya kan dek?" Dika mengangguk dengan semangat
Daniel hanya mengangguk paham dan lanjut memakan sarapan nya, sebenarnya dia sedang mencoba mengontrol agar mulut nya tidak kelepasan
Tadi pagi sekitar jam 4 pagi ayah nya menelpon dan mengatakan kabar gembira, bahwa 5 hari lagi ayah nya akan pulang
Niat awal nya Daniel ingin memberitahu kedua adik nya tapi ayah nya melarang karena ingin membuat kejutan
"Udah kan? Yuk berangkat pake mobil." Ajak Daniel saat melihat piring kosong kedua adik nya itu
Dika dan Devan mengangguk lalu mereka mengambil tas yg ada di kursi meja makan
Tak lama mobil milik Daniel pun keluar dari gerbang mansion Genandra, satpam pun dengan cepat menutup gerbang itu
°°°°°°
"Bos Dev-" Devan memutar bola mata nya dengan malas "gue gak mau dipanggil bos!"
Arkan menaikan satu alis nya bingung "panggil gue yang mulai." Seketika ruangan dipenuhi oleh gelak tawa
Devan menunjukkan wajah kesal "kenapa ketawa hah! Panggil gue yang mulia, titik!"
"Iya iya, yang mulia kicik." Ejek Noval dan dihadiahi gelak tawa lagi
Bagaimana tidak tertawa, sejujur nya tubuh Devan itu paling mungil dan pendek di antara semua yg ada diruangan ini
Tubuh Devan itu seperti Jeno dan yg lainnya seperti Jaemin dan bapak nya si baby bear, iya kan?
Menurut author tubuh Jeno itu lebih mungil dari Jaemin. Okey back to topik
Devan mengambil kaleng bekas minuman nya dan melemparkan ke arah Noval, badan nya emang paling mungil dan pendek
Tapi jangan salah, dia bahkan bisa mengangkat tubuh Noval sekarang dan membanting nya ke lantai. Tunggu seperti nya itu ide yg bagus
"Sini lu ya!" Pekik Devan sembari menghampiri Noval
"Dasar pendek huuu mung- aaaa turunin gue woy." Pekik Noval di akhir karena tubuh nya melayang
"Aaaaa tolong!"
Bating bos eh yang mulia
Banting! Banting!
Yang mulia smack down yg kuat
Ayo yang mulia, rumah sakit nganggur ini
Ayo banting!
Noval masih saja berteriak takut, bagaimana ini jika dia di banting beneran dan kenapa sih bos mungil nya ini sangat kuat
Dan ini juga kenapa teman teman nya malah bersemangat, sialan emang! Mata Noval sudah bersiap menutup sebelum seseorang membuka pintu rooftop
"Ada apa ini?" Tanya seseorang yg baru saja datang dengan buku di tangan nya, mata orang itu membulat saat melihat Noval yg akan dibanting
"DEVAN!" Mata Devan membola kaget, lalu dia melihat rupanya itu adalah sang abang "loh a-abang kok disini?"
Spontan saja Devan langsung melepaskan Noval dan menyebabkan bunyi yg cukup menyakitkan "shss sakit." Ringis Noval sambil memegang leher nya
Daniel langsung saja membantu Noval "k-kamu gak papa, ayo ke UKS." Sebenarnya Noval ingin berkata tidak sakit tapi dia mempunyai ide lain
"Bang aw sakit banget aw." Lebay Noval yg membuat Daniel semakin khawatir, alhasil dia memapah Noval menuju ke UKS
"B-bang niel." Lirih Devan, mata nya berkaca kaca dia pun menyusul abang nya itu
Tak lama Daniel dengan Noval yg sedang di papah pun sampai di UKS, dengan sigap Daniel membaringkan Noval ke ranjang UKS
"Kamu kan yg tugas? Tolong kompres leher nya." Ujar Daniel kepada anak PMR
PMR tersebut mengangguk lalu mengambil es tapi saat mengecek leher Noval sepertinya tidak apa apa, tidak ada lebam merah atau pun luka. Sepertinya anak ini berbohong
"Boong lu ya!" Pekik PMR tersebut, Noval gelagapan "apasih ini sakit kok aw sakit aw!" PMR itu menatap datar Noval
"Dia boong bang!" Beritahu PMR kepada Daniel yg sedari tadi khawatir
Daniel menghela nafas "lain kali jangan boong, abang udah khawatir tadi." Noval mengangguk tapi dia melihat ada seseorang di balik pintu
"Aduh aduh bang pala gue sakit." Noval mendrama lagi, karena dia melihat Devan yg mengintip itu
Daniel khawatir dan langsung mengelus elus kepala Noval, PMR itu juga sigap mengambilkan obat pusing
"Aaaa abang dia boong!" Rengek Devan sambil menunjuk Noval
Daniel menatap datar Devan "kamu itu ya, temen nya itu jangan asal dibanting! Liat kan luka. Minta maaf buruan!" Mata Devan berkaca kaca
"Hiks maafin evan." Hisak Devan, Noval melotot kaget dia tak menyangka kalau Devan akan menangis
"Maafin evan Noval, hiks." Noval mengangguk kaku lalu dia me pat pat kepala Devan
Daniel mengangguk "sekarang panggil semua temen temen kamu itu, terus hormat bendera!" Devan mengangguk ini salah nya juga tadi karena bolos
Daniel dulu adalah mantan OSIS bagian keamanan, jadi dia yg mengatur semua ini kebetulan adik OSIS meminta bantuan dia tadi untuk menghukum Devan dkk
"Abang gak marah kan?"
Daniel menatap datar kepala Devan yg menyembul dari balik pintu jangan lupakan matanya yg masih berkaca kaca
"Gak lagi, sana hormat bendera."
°°°°°°
Balik lagi!!
Udah lah itu aja, jaga kesehatan, jangan begadang sama jangan lupa makan okey
Free 🇵🇸🇵🇸🇵🇸
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi ayah Kecil (TAMAT)
Teen FictionLAPAK BROMANCE, AWAS AJA ADA YG NANYA "KAK INI BUKAN BL KAN?" NGGA TAU BROMANCE? CARI GOOGLE! NGGA USAH KEK ORG BEGO! Cerita yg ini bromance nya kuat banget, bahkan menuju ke bl, ngga suka? Tinggalin! Jangan ninggalin komentar yg buat gue males up...