"Ayah jangan lupa ke sekolah ku ya!" Sudah kelima kali nya Davin mendengar kan perkataan itu
Dari bangun tidur sampai di meja makan sekarang, Daniel terkekeh pelan lalu menyumpalkan roti ke mulut adik bungsu nya itu agar diam
Devan menggeleng pelan dan menyentil pelan kening Dika "shut lagi makan jangan ngobrol nanti keselek."
"Tenang anak adek, nanti jam 10 ayah bakal ke sekolah. Ayah janji!" Ujar Davin sembari memakan roti nya
"Nanti abang berdua juga bakal bolos buat liat adek." Devan hanya mengangguk menyetujui perkataan abang nya itu
Dika yg mendengar hal itu langsung tersenyum dengan mata berbinar senang "wah makasih semuanya, pokok nya Dika tungguin ya!"
Setelah itu Dika mengecup satu persatu pipi keluarga nya dan langsung berangkat ke sekolah bersama supir
"Kalian beneran mau bolos? Gak nyesel nanti?" Tanya Davin memastikan
"Gak papa ayah, lagian sekali kali. Boleh kan?"
Davin yg mendengar itu tersenyum terharu lalu mencium kedua pipi anak nya "haha boleh dong."
Daniel dan Devan menunjukkan gigi mereka yg rapih lalu membalas mencium pipi sang ayah dengan brutal
"Hahaa berenti dong g-geli ah!" Desah Davin tak sengaja lepas saat Daniel mencium telinganya dan Devan juga meniup nya
Telinga adalah titik sensitif milik Davindra "hihii ayah lucu banget, geli ya?" Tanya Devan main main sambil memegang telinga bagian belakang ayah nya
"Emh jangan ih!" Ujar Davin kesal saat merasakan telinganya dipermainkan, padahal itu kan titik sensitif nya!
Daniel memegang Devan agar berhenti mengerjai sang ayah lalu dia mencium pipi ayah nya lagi "see you ayah, nanti ketemu di sekolah adek ya."
"Ati ati ya dijalan."
°°°°°°
"Dion bacakan jadwal hari ini." Dion yg berada di samping tuan nya pun mengangguk
"Jam 08.00 - 09.15 ada pertemuan dengan klien dari Jepang, 09.20 - 10.10 ada undangan pernikahan dari tuan Denandra, jam 11-"
"Batalkan jadwal dari jam 09.20 sampai jam 14.00!" Potong Davin yg membuat Dion melotot
"T-tapi tuan diundang secara resmi di pernikahan keluarga Denandra dan di siang tuan ada rap-"
"Ada aku peduli?" Tanya Davin, Dion mengangguk pasrah
"Baiklah sekarang kita ke ruang pertemuan." Dion mengantakan itu dengan lemas, bagaimana cara dia membatalkan jadwal jadwal ini hiks
Davin yg melihat itu tidak peduli dia langsung saja berjalan ke arah lift karena ruang rapat ada di lantai 2
"Oh iya, nanti kau antar aku kesekolah Dika." Dion hanya mengangguk pasrah "siap tuan."
"Tunggu Dion ada satu masalah!" Sentak Davin yg membuat langkah Dion berhenti
"Ada apa tuan?!!" Dion bertanya panik padahal pertemuan akan mulai sebentar lagi
"Aku tidak bisa bahasa Jepang!"
Dion menatap datar tuan nya ini "jadi karena aku tidak bisa bahasa Jepang, berarti aku harus belajar dulu dan artinya pertemuan harus ditunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi ayah Kecil (TAMAT)
Teen FictionLAPAK BROMANCE, AWAS AJA ADA YG NANYA "KAK INI BUKAN BL KAN?" NGGA TAU BROMANCE? CARI GOOGLE! NGGA USAH KEK ORG BEGO! Cerita yg ini bromance nya kuat banget, bahkan menuju ke bl, ngga suka? Tinggalin! Jangan ninggalin komentar yg buat gue males up...