1

35.4K 1.9K 96
                                        

"Akhirnya ujian selesai juga." Ujar Davin setelahnya dia bernafas lega

Davin tersenyum dengan sangat bahagia "abis ini lulus, terus gue bakal cari kerja."

Plak

"Kerja, kerja, kerja apaan anjirr urusin noh kebun sawit bapak lu!" Pekik Alex seseorang yg memukul kepala Davin

Davin mengelus kepala nya yg tadi di pukul oleh Alex "ya kenapa sih, sewot banget anak nya Aldi." Balas Davin

Memang benar apa yg Alex katakan, orang tua nya meninggalkan beberapa kebun sawit yg jika di total sekitar 90 atau 100 hektar

Tapi dia sudah bosan berurusan dengan sawit sawit itu, alhasil kebun sawit itu diurus oleh pak Toni tangan kanan ayah nya dulu

Ya walaupun begitu Davin tidak mungkin lepas tangan kan?

Jadi dari kelas VII Davin sudah bisa mengolah kebun sawit yg berhektar hektar itu karena di paksa belajar oleh pak Toni

"Lu tuh tinggal ngurus tu kebun, gak usah cari kerja aneh aneh lain." Beritahu Alex kepada Davin agar teman sedari kecil nya itu sadar

Davin menatap Alex dengan kesal "gue itu pengen kerja jadi mas mas alfa atau gak mas mas pom bensin."

Alex menggaruk Kepala seperti orang depresi, ya dia depresi karena tidak bisa menyadarkan Davin jika Davin itu orang kaya yg tinggal melanjutkan usaha orang tua nya

"Maaf om, gue gak bisa nyadarin si tolol ini." Batin Alex yg meminta maaf kepada om nya

Om nya adalah pak Toni, makanya itu Alex bisa berteman dengan Davin sedari kecil karena mereka memang sudah di pertemukan dari dalam kandungan

"Terserah lu Pin, cape gue." Ucap Alex dengan lemas "oh iya kalo mau makan ke rumah gue aja, bunda masak ayam kecap." Lanjut Alex lalu dia pergi

Davin yg mendengar makanan kesukaan nya pun seketika berbinar senang "tenang aja gue bakal kerumah nanti sore." Teriak Davin ketika motor Alex sudah meninggalkan sekolahan

"Yes gue makan ayam kecap." Pekik Davin senang lalu dia berlari menuju ke alfaindo yg tepat di depan sekolah nya

Davin masih saja berlari dengan menggumamkan kata 'ayam kecap' tanpa melihat bahwa ada batu besar tepat dia depan nya itu

"Ayam ke-" Belum sempat menyelesaikan ucapan nya Davin sudah lebih dulu tersandung

Tapi naas kepala nya terbentur di jalan aspal yg membuat kepala nya berdarah, pengelihatan Davin pun perlahan memburam

"Ayam kecap." Gumam Davin setelah nya semua nya terlihat hitam, sebelum kehilangan kesadaran telinga Davin menangkap suara teriakan orang orang

°°°°°°

Di sebuah perusahaan tepatnya di ruang CEO terdapat seorang lelaki yg tertidur dengan pulas dengan banyak berkas di depan nya

Perlahan lahan mata itu terbuka dan menampakkan bola mata yg hitam pekat seperti boba, lelaki itu masih terdiam karena nyawa nya belum terkumpul

"Heum? Gue dimana?" Tanya Davin yg masih belum menyadari bahwa dia bukan berada di tubuh nya lagi

Davin mengambil benda di depan nya yg bertuliskan DAVINDRA ALDIAN GENANDRA yg menjabat sebagai CEO

"Huh? Perasaan tadi gue pulang sekolah terus gue kesandung batu abis itu pingsan." Gumam Davin mengingat ngingat

Dia mengelus tangga nya tapi dia bingung sejak kapan dia memakai jam tangan bukan kah tadi dia memakai gelang

Davin semakin kaget saat melihat ke arah samping dimana disana terdapat kaca yg memantulkan bayangan nya

Disana terdapat wajah yg tampan tapi cukup manis, hidung mancung, mata yg lumayan bulat, bibir tipis yg agak pucat tetapi pipi tirus dan terdapat garis hitam di bawah mata

Yg menunjukkan bahwa orang ini kurang tidur, dan dia juga baru saja sadar kalau penampilan nya berantakan

Kemeja kusut dengan lengan yg digulung sampai siku dan jas yg sudah tergeletak di meja belum lagi rambut nya yg acak acakan

Okey! Sepertinya Davin mulai paham apa yg terjadi sekarang, ini saat yg tepat untuk...

"SIALAN!" Umpat Davin keras keras, sepertinya Tuhan sedang bermain main dengan nya

Davin jadi berfikir untuk apa Tuhan mengacaukan hidup nya seperti ini, apakah tak cukup menjadikan nya yatim piatu

Tapi tunggu dia kan atheis

"Okey Davin sekarang kau harus tenang, sekarang kita cari tau dulu tubuh siapa ini." Putus Davin

Dia mulai meraba raba tubuh ini dan menemukan dompet di kantong celana, beruntung nya disitu terdapat tanda pengenal

"APA! GUE DUDA 3 ANAK!" Pekik Davin terkejut saat melihat ada foto 3 bocah di dompet nya dan juga tanda pengenal yg menunjukkan bahwa dia seorang duda

Rasanya Davin ingin menangis sekarang, dia itu masih seorang bocah yg bahkan belum genap 18 tahun tapi tiba tiba diberi 3 anak!

Yg seperti nya salah satu dari mereka seumuran nya, bagaimana ini pikir Davin pusing

"Huhuu mama, Davin belum ena ena tapi udah punya anak." Adu Davin dengan mata berkaca kaca

Davin masih saja menangis dia merasa pusing bagaimana ini dia itu masih bocah labil yg sama sekali tidak tau cara mengurus anak dan perusahaan ini!!

"T-tuan ada apa, apakah ada yg sakit?" Tanya panik Dion asisten Davin

Tiba tiba kepala Davin sangat sakit seperti ditusuk oleh banyak jarum, Davin pun meringis dengan menjambak kuat rambutnya

"T-tolong sakit." Lirih Davin sebelum dia pingsan

Dion yg melihat itu melotot lalu berusaha membangun kan tuan nya itu

"SIAP KAN MOBIL!"

°°°°°°

Hai kembali lagi sama gue!

Jan lupa baca cerita gue yg lain okey!

Votmen nya kaka...

Kalo boleh sekalian follow dong hihii maap ngelunjak😋


Menjadi ayah Kecil (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang