11 - Dear, Mas Suami Sepupu!

229 23 3
                                    

Selamat membaca!

°°°

Bintang tak dapat menahan  senyumnya. Padahal Alna baru saja memulai kalimatnya. Nampak Syeira yang terheran-heran, tapi ia tetap melanjutkan meminum susu yang dibuatnya. Ghea tetap masih sama, tak ada reaksi apapun dari wajahnya.

"Kak, jangan senyumin gitu lah. Aku malu jadi ceritanya," ujar Alna yang malu.

"Aku 'kan seneng, masa ga boleh?" balas Bintang.

"Seneng sih seneng, Bi. Tapi anak orang malu tuh," sahut Syeira.

"Iya deh. Ayo lanjut lagi," ucap Bintang mengalah.

"Sebenarnya Mas Lingga itu udah ngajakin nikah sejak beberapa bulan yang lalu. Mungkin ada kali setengah tahun. Tapi aku udah lihat serius dia sejak beberapa tahun lalu. Setahun setelah aku kerja bareng dia," ucap Alna.

Ketiga perempuan di hadapan Alna menyimak dengan baik. Meski Syeira sibuk dengan gelas di tangannya, Ghea sibuk dengan posisi duduknya, dan Bintang yang sibuk menghayal bagaimana di posisi Alna saat itu. Membayangkan dulu dirinya dengan Abi sebelum menikah.

"Sebenarnya aku sama lho sama Kak Bintang sama Mas Abi juga. Sebelum nikah, kalian bingung 'kan gimana respon orangtua kalian?" ujar Alna yang diangguki dengan mantap oleh Bintang.

Alna menghela napasnya, akan tetapi bibirnya tersenyum. "Aku bingung waktu itu, jadi aku gak terlalu menjawab keseriusan Mas Lingga yang ngajak aku nikah itu. Sebab, aku pengen, Kak. Aku pengen sebelum Mas Lingga ketemu orangtua aku, aku bisa baikan sama mereka dengan mereka maafin aku."

"Dan kamu belum juga ketemu orangtua kamu sendiri? Sejak, maaf, diusir beberapa tahun lalu?" balas Bintang.

"Ya." Alna menjawab dengan singkat.

"Lah kamu mau nikah gimana kalau orangtua kamu gak ada? Mereka masih hidup 'kan?" ucap Syeira.

Ghea yang diam langsung menyikut siku Syeira dengan pelan. Beginilah kalau Syeira mulai kumat jiwa blak-blakkan nya. Ada Ghea yang menyadarkan, meski terkesan dingin dan diam saja.

"Maafin ucapan Syeira ya," ujar Bintang.

"Gapapa, Kak. Lagian aku memang bener-bener gak tau orangtuaku sekarang gimana. Aku takut sebenarnya, tapi aku juga bingung."

"Saudara kamu yang lain gimana?" Ghea bertanya.

"Nah! Aku belum cari saudara aku. Tapi, Mas Lingga suruh orang buat bantu cari sih."

"Fiks! Gapapa banget kamu nikah sama Lingga, Al. Aku merestui, calon ponakanmu juga," ucap Syeira dengan semangat.

Bintang terheran dengan sikap Syeira yang ada-ada saja. "Satu yang perlu kamu ingat, Al. Kamu itu gak sendirian, masih ada kami di sini dan tentunya kamu punya Allah."

"Betul tuh," ucap Syeira dan Ghea bersamaan.

Alna tersenyum. Lalu, ia merentangkan kedua tangannya dan kini mereka berempat kembali berpelukan. Hingga beberapa saat berlalu,  Syeira lebih dulu melepas pelukannya. Ia nampak mengatur napasnya.

"Oke, lanjut. Sejauh ini aku cuma pernah denger kisah cinta Bintang sama Alna yang barusan banget juga dibahas. Sahabat kita yang satu lagi kisah cintanya di mana sih?" Syeira melirik Ghea.

Bintang dan juga Alna saling berpandangan dan menahan senyum. Benar juga, Ghea yang seumuran dengan Bintang dan Syeira belum terlihat bagaimana kisah cintanya.

"Atau kamu gak mau cerita, Ghe?" tanya Bintang.

"Aku gak akan nikah," ucap Ghea yang membuat ketiganya spontan berteriak kaget dengan ucapan Ghea.

Dear, Mas Suami Sepupu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang