03. ponakan

2.7K 224 3
                                    

"Bagus!! Pulang bukannya langsung ke rumah, malah ke rumah adiknya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus!! Pulang bukannya langsung ke rumah, malah ke rumah adiknya!"

"Mommy nih Daddy sama Nana baru sampai rumah udah di omelin, emang mommy gak capek ya marah marah terus, nanti kalau suara mommy yang merdu itu ilang gimana?" Ujar Nana yang membuat Mommy-nya itu mendengus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mommy nih Daddy sama Nana baru sampai rumah udah di omelin, emang mommy gak capek ya marah marah terus, nanti kalau suara mommy yang merdu itu ilang gimana?" Ujar Nana yang membuat Mommy-nya itu mendengus.

"Kamu juga! Kenapa sih Na makin makin aja kelakuan?! Ini Daddy kamu gak langsung pulang kerumah juga gara gara kamu! Kerumah Ayah terus! Mommy di rumah sendirian gak ada yang nemenin! Pulang kerumah buat ulah, habis itu hilang lagi! Ah gak ngerti deh mommy sama kalian berdua!" Kesal Mommy

"Gak usah nyalahin Nana sayang, itu juga rumah ayah-nya biarin aja sih, kan Nana bosan juga dirumah terus, apalagi kamu ngomel terus kayak gini, mana juga anak kita mau betah" ujar Mark.

"Bener tuh, pusing kepala Nana denger suara mommy ngomel, jelek suaranya" ujar Nana yang membuat mata mommy nya terbelalak.

"Berani kamu ada Daddy kamu ya!" Geram Haechan bersiap untuk memukul pantat anak semata wayangnya itu.

Seperti yang sudah di duga, sang Daddy menghalangi.

"Udah, Aku mau makan sayang laper, udah masak belum?" Tanya Mark sembari merengkuh pinggang Haechan.

Nana terkikik geli.

Dia emang gitu, berani kalau ada Daddy-nya saja, kalau tidak, Nana mana berani! Yang ada habis dia di aniaya Mommy nya.

Haechan bukan tidak sayang Nana, hanya saja Haechan ingin realistis kalau anaknya itu akan tumbuh semakin hari semakin dewasa nantinya. Tidak bisa terus manja dan bertingkah semaunya seperti itu.

Itu juga untuk kebaikan Nana.

Kini ketiganya sedang berada di meja makan.

Haechan tidak makan, dia hanya menemani suaminya.

Sedangkan Nana kini makan di suapi Daddy-nya dengan layaknya pesawat yang masuk ke dalam mulutnya.

Walau terlihat seperti anak kecil, tapi Haechan bersyukur anaknya itu mau makan nasi hari ini.

PonakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang