17. ponakan

2.1K 202 12
                                    

"Nana, bangun hey! Udah jam lima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nana, bangun hey! Udah jam lima. Ini Nana di acara Pramuka loh masih, bukannya di rumah" ujar Jeno membangunkan Nana yang masih lelap tertidur.

"Nana.. mandi dulu sebelum ramai" ujar Jeno lagi.

Nana menggeliat kecil dengan hanya menggunakan baju kaos tanpa lengannya itu.

Nana semalam kepanasan dan membuka baju piyama nya.

"Nana mandi dulu sana gih, nanti keburu ramai antriannya" ujar Jeno.

Nana mendudukkan dirinya dan memakai baju piyamanya lagi.

"Ayah mau pulang?" Tanya Nana.

Jeno menggeleng.

"Ung? Ayah mau di sini?" Tanya Nana yang di balas anggukan oleh Jeno.

"Semalam Ayah udah izin buat tetap di sini sama kakak pembina-nya Nana, Ayah di bolehin karna Ayah bilang Nana nangis gak mau di tinggal Ayah" ujar Jeno yang membuat mata Nana yang tadinya sendu kini membelalak.

"Ayah ih! Kok gitu ngomongnya! Nana kan malu!" Ujar Nana kesal.

Jeno terkekeh.

"Malu malu! Depan orang bugil gak malu!" Ujar Jeno.

"Ayah ih..." Rengek Nana yang membuat Jeno tertawa.

"Gih sana keluar, langsung mandi" titah Jeno.

Nana mendengus dan membuka pintu mobil.

Setelah itu ia langsung berjalan menuju dimana tenda-nya berada untuk mengambil handuk dan perlengkapan mandi lainnya.

Sedangkan Jeno kini ikut keluar dari mobilnya dan pergi ke salah satu rumah makan untuk membelikan Nana sarapan.

Beberapa menit berlalu.

Nana sudah selesai mandi dan menggunakan seragam olahraga nya.

Jeno datang ke tenda Nana dan hendak memberikan sarapan.

Ternyata Nana di tenda sedang sarapan.

"Ayah" ujar Nana saat melihat Jeno mengintip di pintu tenda-nya.

Jeno menatap nasi bungkus yang ada di tangannya itu.

Begitu juga dengan Nana yang menatap apa yang di tangan Jeno itu.

"Oh udah makan, dari siapa nasinya?" Tanya Jeno pada Nana.

Nana menggigit jarinya karna merasa bersalah dengan Jeno.

"Um.. dari kak Jake Ayah.." lirih Nana.

Jeno mengangguk dan berlalu dari sana.

Nana dengan cepat ikut keluar dari tenda menyusul Jeno.

"Ayah tunggu" ujar Nana sembari menahan tangan Jeno.

Jeno menghela nafas.

Lalu ia menoleh ke arah Nana.

PonakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang