"Daddy, bagaimana kalau Ayah marah lagi sama Nana?" Tanya Nana yang kini sudah berada di teras rumah Jeno.
Mark mengantarkan Nana karna hari sudah malam, walaupun dekat tapi tetap saja malam hari adalah waktu yang rawan kejahatan, berjaga jaga agar kejadian yang tidak di inginkan terjadi.
"Tidak akan sayang, bicara pelan pelan sama Ayah ya, kalau misal ayah marah, bilang sama Daddy biar Daddy marah balik Ayah-nya" ujar Mark.
Nana mengangguk.
"Tekan bel nya, Daddy mau pulang, kasian Mommy-nya Nana sendirian di rumah" ujar Mark sembari mengusap rambut Nana.
"Iya, Daddy pulang aja, Nana gapapa kok" balas Nana.
"Ya sudah Daddy pulang ya" pamit Mark sembari menaiki motornya.
Nana mengangguk.
"Iya Daddy, hati hati ya" pesan Nana.
"Iya sayang, selamat malam" ujar Mark.
"Malam Daddy, malam juga buat Mommy Nana ya.." balas Nana.
Mark terkekeh dan mengangguk, kemudian ia menjalankan sepeda motornya keluar dari pekarangan rumah Jeno.
Nana menarik nafas dalam kemudian ia hembuskan.
Mengeratkan genggamannya pada kantong plastik yang ia tenteng sedari tadi.
Ting tong, Ting tong
Nana beberapa kali menekan bel.
Biasanya Nana akan masuk begitu saja, karena rumah Jeno jarang sekali terkunci kalau penghuninya ada.
Ini baru jam tujuh, masih sangat awal untuk Jeno tidur dan mengunci pintu rumahnya.
Tapi Nana tidak enak hati, dia baru saja di marahi oleh Jeno, dia tidak mau melakukan tindakan yang kurang menyenangkan lagi.
Ceklek.
Pintu terbuka.
Jeno menatap heran Nana yang ada di hadapannya sekarang.
"Kenapa gak langsung masuk?" Tanya Jeno yang kini berbalik arah masuk kembali ke dalam rumah.
Nana mengikut dari belakang, tapi sebelum itu dia menutup pintu terlebih dahulu.
Setelah itu ia menghampiri Jeno.
Jeno sedang duduk di sofa sembari menonton.
Nana duduk di bawah, lesehan di karpet.
"Kenapa duduk di situ?" Tanya Jeno yang keheranan dengan tingkah Nana sedari tadi.
"Maafin Nana Ayah..."lirih Nana.
Jeno mengangguk paham dengan situasi saat ini.
"Untuk?" Tanya Jeno pura pura tidak tau.
"Maafin Nana karna Nana sudah berbicara tentang hal hal yang tidak Ayah sukai tadi, tapi Nana tidak tau, sungguh Ayah. Nana minta maaf dan Nana menyesal" ujar nana sembari menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ponakan
FanfictionMengisahkan tentang seorang Uncle yang sangat menyayangi keponakannya hingga apapun akan ia lakukan untuk membahagiakannya, termasuk mengorbankan perasaan dan cintanya. Alur cerita hidup sudah di gariskan berusahalah yang terbaik hingga mendapatkan...