16. ponakan

2K 199 8
                                    

"A-ayah" ujar Nana takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-ayah" ujar Nana takut.

Kenapa takut?

Kan Nana gak izin nih sama Uncle nya, mana ketahuan lagi berduaan sama guru sekaligus kakak pembina-nya lagi.

Takutnya Uncle nya itu mikir macam macam, kan Nana di larang untuk pacar-pacaran.

Jeno berjalan mendekat sembari bersedekap dada.

Nana berdiri dan menepuk pantatnya yang terdapat pasir, ia ikut mendekati Jeno.

"Jam berapa ini?" Tanya Jeno.

Nana melihat jam tangan Unicorn yang ada di lengannya.

"Jam sembilan, lewat empat puluh lima menit Ayah" jawab Nana.

"Kenapa belum tidur? Kenapa di sini?" Tanya Jeno sembari melirik ke arah Jake yang berdiri di dua meteran di belakang Nana.

"N-nana gak bisa tidur tadi Ayah, soalnya teman Nana tidurnya gak bisa diam, kakinya sampai kena Nana" jelas Nana.

Jeno mengangguk paham.

"Lalu?" Ujar Jeno sembari mengusap pipi Nana yang memerah karena kedinginan.

Memang Nana pakai jaket tebal, tapi tetap saja udara di pantai itu sangat dingin.

"Nana keluar tenda ayah, Nana bingung mau kemana, terus ada kak Jake nyamperin Nana dan ngajak Nana jalan jalan, dan akhirnya mutusin buat duduk di tepi pantai" jelas Nana sembari menunduk takut.

"Bukannya besok ada acara pagi?" Tanya Jeno pada Jake.

Jake mendekat dan mengangguk.

"Iya, besok ada acara senam pagi jam enam, dan lanjut acara lainnya sampai jam 3 sore, habis itu pulang" jawab Jake.

"Membiarkan peserta tidak bisa tidur seperti ini? Kalian mau peserta sempoyongan karna malamnya tidak bisa tidur dan besoknya bangun pagi? Bukankah seharusnya memberi tempat yang nyaman agar peserta bisa tidur? Bukannya mengajaknya bersantai di tepi pantai!" Marah Jeno.

"Ayah.. Nana tidak apa" tenangkan Nana.

Jeno tak memperdulikan yang membuat Nana menunduk dalam.

Ia merasa bersalah sekarang, andai saja dia bisa mengabaikan teman temannya yang tidurnya tidak bisa diam itu, dan memilih tidur dengan keadaan apapun, pasti semuanya tidak akan seperti ini.

Dan andai Nana tidak keluar tenda dan memilih tatap berada di dalam tenda walau tidak bisa tidur, pasti Jake tidak akan terlibat sekarang.

"Saya pribadi minta maaf atas kesalahan saya, saya pikir dengan mengajak Nana berjalan-jalan dan bersantai di tepi pantai ini akan membantunya mengantuk dan setelah itu dia bisa kembali ke tenda-nya dan langsung tertidur" jelas Jake.

Jeno menggeleng.

"Alasanmu tidak masuk akal, yang ada Nana masuk angin asal kamu tau!" Tegas Jeno.

Beberapa pembina yang lain mendekat karna keributan itu.

PonakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang