Semua berawal dari sebuah perjodohan antara hanna dan taehyung. Sebuah pertemanan pun di pertaruhkan dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka.
Hanna pun berniat untuk menemui eomma kim untuk membicarakan apa yang taehyung pinta. "Eomma temui aku di restoran tempat kita biasa bertemu, ada yang harus aku bicarakan." Pinta hanna melalui pesan singkat. . . Hanna pun akhirnya bertemu dengan eomma kim. "Sayang." Tegur eomma kim seraya mencium pipi hanna. "Ada apa sayang ? Apa yang ingin kau bicarakan ?." Tanya eomma kim. "Tentang taehyung-." "Jika kau ingin membahas permintaannya, eomma tidak akan mendengarnya." "Apa yang dia minta ?." "Hanna sudahlah, eomma tidak ingin membahasnya." "Ku mohon, aku harus tahu eomma, dia terlihat sangat murung setelah meninggalkan kantormu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia meminta kesempatan pada eomma untuk bisa kembali padamu." "Lalu apa jawaban eomma." "Apalagi, eomma menolaknya, eomma tidak akan membiarkan nyawamu terancam lagi, eomma mengizinkanmu merawatnya bukan karen eomma ingin kalian kembali bersama, eomma hanya kasihan padanya tidak lebih." "Tapi aku mencintainya eomma." "Hanna !!." Eomma kim tampak emosi dengan pernyataan yang di dengar dari putri semata wayangnya itu. "Aku akan kembali padanya." "Eomma tidak akan mengizinkannya !!." "Dengan restu atau tanpa restu eomma aku tetap akan kembali pad taehyung." "Kenapa kau sangat keras kepala hanna, kau hampir saja kehilangan nyawamu kemarin." "Aku tahu eomma, tapi ini bukan kesalahan taehyung." "Sudahlah, eomma tidak ingin bertengkar denganmu." "Eomma aku yakin, taehyung akan menjagaku kali ini, ku mohon beri kesempatan untuknya satu kali lagi, ku mohon." "Tapi hanna-." "Ku mohon eomma." Eomma kim menarik nafas panjang mendengar permohonan dari hanna. "Kau benar-benar sangat keras kepala hanna, kau sangat mirip dengan appa mu." Hanna memeluk eomma kim dan mencium pipi eomma kim berulang kali. "Baiklah, ini kesempatan terkahir untuk taehyung." "Gumawo eomma." Hanna sangat gembira bisa meluluhkan hati eomma kim yang sangat keras. Hanna tidak berhenti berterimakasih dan memeluk eomma kim. . . Saat bangun taehyung tidak melihat hanna di mana pun. Taehyung sangat panik ia keluar dari rumah untuk mencari hanna, walaupun keadaan sedang hujan deras tidak menyurutkan kegigihan taehyung untuk mencari hanna. . . Sesampainya di rumah hanna melihat pintu depan yang terbuka. "Hanna !!." Taehyung berlari ke arah hanna dan langsung memeluknya. "Yyyaakk kenapa kau basah kuyup." "Dari mana saja kau ini, aku mencari mu." Terdengar suara isakan dari taehyung. "Kau menangis ?." "Aku takut kau pergi." "Aku tidak akan ke mana-mana, aku akan tetap di sini bersamamu." Taehyung semakin mengeratkan pelukannya. "Lepaskan aku tidak bisa bernafas." "Mianhae." Ujar taehyung seraya melepaskan pelukannya. "Ah pakaianku basah semua karena mu." Gerutu hanna. Taehyung mencium sekilas bibir hanna lalu berlari masuk ke dalam rumah. "Yyyyaaakkk !!." Hanna pun berlari mengejar taehyung ke dalam rumah. . . . Pagi itu taehyung sudah bersiap untuk kembali menemui eomma kim. "Kau pergi menemui eomma lagi ?." "Nee, aku tidak akan menyerah, aku tidak ingin kehilanganmu." Hanna tersipu malu seraya menyunggingkan senyumnya. "Kau sangat mencintaiku ?." "Nee." "Kalau begitu jangan menemui eomma, temani saja aku di rumah seharian ini." "Aku akan menemanimu setelah menemui eomma." "Aku tidak mau, aku menyuruhmu untuk tidak pergi jadi jangan pergi." "Hanna." "Kim taehyung !! Tugasmu sekarang hanya harus membahagiakan ku saja jangan memikirkan hal lain." "Restu eomma mu sangat penting untukku hanna." "Kau sudah memiliki aku dengan restu atau tanpa restu dari eomma." "Hanna." "Aku tidak mau mendengar apapun lagi." Hanna beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. "Satu lagi." "Mwo ?." "Saranghae." Taehyung tersenyum saat mendengar ucapan hanna. "Nado saranghae." . . . Satu tahun berlalu, taehyung pun akhirnya lepas dari segala obat-obatan. Ia sudah di nyatakan sembuh total dari gangguan kecemasannya.