Episode 10

13 0 0
                                        

Hanna tengah berjalan-jalan hari itu tanpa sepengetahuan eomma kim, di rumah terasa sangat suntuk bagi hanna. Pikirannya terus memikirkan taehyung, entah bagaimana cara hanna untuk bisa melupakan taehyung terutama tentang perasaannya saat ini.
.
.
Tanpa di duga di tengah perjalanan ia bertemu dengan hyejin.
"Senang melihatmu hanna." Ujar hyejin menyapa hanna.
"Eoh hyejin-a, senang juga melihatmu."
"Bisa kita bicara berdua, ada yang harus aku bicarakan denganmu."
Hanna ingin menolak ajakan hyejin namun rasa tidak enak hati membuat hanna mengikuti permintaan hyejin.
.
.
Mereka pun sampai di sebuah gedung terbengkalai.
"Tempat apa ini ?." Tanya hanna yang merasa aneh dengan situasinya.
"Tempat untuk kita bicara."
"Apa yang ingin kau bicarakan ?."
Tanpa di duga seseorang menghantam kepala hanna dengan sebuah balok sampai hanna tak sadarkan diri.
.
.

"Tanpa di duga seseorang menghantam kepala hanna dengan sebuah balok sampai hanna tak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika aku tidak bisa memiliki taehyung maka kau juga tidak akan pernah bisa memilikinya hanna." Ujar hyejin seraya meninggalkan hanna di sebuah bangunan kosong.
.
.
Saat jimin berkunjung ke rumah eomma kim ia tidak mendapati hanna di manapun. Berulang kali jimin mencoba menghubungi hanna namun panggilannya selalu teralihkan.

Jimin pun di landa ke khawatiran yang luar biasa. Eomma kim bergegas pulang setelah mendapat kabar dari jimin bahwa hanna tidak ada di kamarnya.
.
.
"Jimin-a kau bilang hanna tidak ada di kamarnya ?."
"Nee eomma-ni, aku sudah mencarinya ke mana-mana tapi dia tidak ada."
"Dia ada di kamarnya saat pagi tadi, ke mana hanna pergi, kau sudah mencoba menghubunginya ?."
"Sudah eomma-ni, tapi panggilannya terus teralihkan."
"Apa dia mungkin menemui taehyung ?."
Jimin dan eomma kim saling pandang lalu bergegas jimin pergi untuk menemui taehyung.
.
.

"Jimin dan eomma kim saling pandang lalu bergegas jimin pergi untuk menemui taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di mana kau hanna." Ujar jimin yang merasa sangat khawatir dengan keadaan hanna.
.
.
Sesampainya di rumah taehyung, jimin menggedor pintu rumah taehyung dengan kasar.
"Tidak bisakah kau sedikit lembut saat bertamu." Tegur taehyung.
"Di mana hanna ?." Tanya jimin tanpa basa basi.
"Hanna tidak ada di sini."
"Pembohong." Jimin menerobos masuk mencari keberadaan hanna.
"Hanna, kim hanna, di mana kau ? Aku datang untuk menjemputmu." Teriakan jimin yang mencari sosok hanna namun ia tidak menemukannya.
"Aku sudah mengatakannya, hanna tidak ada di sini."
"Lalu di mana dia !!."
Jimin terkulai lemas saat tidak mendapati hanna di rumah taehyung.
"Apa yang terjadi jimin ?."
"Hanna pergi, aku dan eomma kim sudah mencarinya ke mana-mana tapi kami tidak menemukannya, kami pikir dia pergi untuk menemui mu."
"Kau sudah mencoba menghubunginya ?."
"Mmm, tapi tidak ada jawaban."
Taehyung berpikir keras mencoba memikirkan tempat yang mungkin di tuju oleh hanna.
.
.
Tiga hari berlalu eomma kim, jimin dan taehyung masih belum menemukan keberadaan hanna.
.
.
Sedangkan hanna terus menangis seraya berusaha melepaskan ikatan yang mencengkram tangan dan kakinya.

Tak lama terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Betapa terkejutnya hanna melihat hyejin yang sedang berdiri menatap ke arahnya dengan penuh kebencian.
"Kau masih bertahan ternyata." Ujar hyejin seraya melepaskan penutup mulut yang menempel di bibir hanna.
"Lepaskan aku hyejin."
"Melepaskan mu ? Kenapa aku harus melepaskan mu ? Ah, supaya kau bisa kembali ke suami mu itu ?."
"Kau melakukan ini karena taehyung ? Tapi kau tahu aku akan bercerai dengan dia."
"Tapi dia tidak ingin bercerai denganmu !! Aku sangat membencimu kim hanna, kau seharusnya tidak hadir di kehidupanku dan taehyung." Hyejin menarik kuat rambut hanna sehingga membuat hanna merintih kesakitan.
"Jika kau mati mungkin taehyung akan kembali padaku."
Hyejin mengeluarkan pisau kecil dari balik sakunya lalu mengarahkan ke wajah hanna.
"Aku sangat membenci wajah ini."
"Hyejin-a jangan gila, taehyung akan semakin membencimu jika aku mati."
"Aku sudah kehilangan dia jauh sebelum kau bertemu dengan taehyung."
"Apa maksudmu ?."
"Apa harus aku ceritakan bagaimana taehyung jatuh cinta padamu ? Mungkin ini kebenaran yang akan kau dengar sebelum kau mati."
Hyejin duduk jauh dari hanna.
"Kau tahu mengapa aku sangat membencimu hanna, selain kau sudah mengambil taehyung dariku kau juga sudah membuat taehyung jatuh cinta padamu, mata yang dulu menatapku penuh dengan cinta sekarang hanya kebencian yang ku lihat saat dia menatapku, apa ini kesalahanku ? Hanya karena kesalahanku tidur dengan jimin ? Bercinta dengan jimin ? Atau kesalahanmu karena menerima perjodohan ini atau salahnya karena sudah jatuh cinta kepadamu ?."
"Kau dan jimin ?."
"Apa jimin tidak menceritakan apapun padamu ? Kau sepertinya memang wanita yang bodoh hanna."
"Aku tidak ingin terlibat dengan kehidupan kalian, jadi lepaskan aku sekarang kang hyejin."
"Kau bisa bicara seperti itu setelah menghancurkan semuanya ? Selain membenci wajahmu aku juga membenci mulutmu."
"Lalu apa yang kau inginkan dariku sekarang ? Jika aku mati, kau tidak akan bisa hidup bersama taehyung."
"Aku tahu, jadi sebaiknya kau mati di tanganku hari ini."
Hyejin menggoreskan pisau itu di tangan hanna. Hanna memekik kesakitan saat darah segar mengalir dari tangannya.
.
.
Taehyung tengah berada di apartemen hyejin. Taehyung mencurigai hyejin menyembunyikan hanna di apartemennya. Namun taehyung tidak menemui siapapun di apartemen, hyejin pun tidak ada di sana.

Saat taehyung ingin meninggalkan apartemen hyejin ia bertemu dengan hyejin di lobi, gerak gerik hyejin sangat mencurigakan. Pakaiannya di penuhi dengan bercak darah.

Taehyung pun mengikuti hyejin masuk kembali ke apartemennya.
"Di mana hanna." Tanya taehyung saat meraih tangan hyejin.
"Lepaskan, kenapa kau bertanya padaku, aku tidak tahu."
Taehyung menatap hyejin penuh kecurigaan.
"Kau dari mana ? Ini darah bukan ?."
"Bukan urusanmu." Ujar hyejin melepaskan genggaman tangan taehyung.
Hyejin menghindari kontak mata dengan taehyung dan taehyung bisa melihat dengan jelas ada yang hyejin sembunyikan darinya.
"Jika kau berani menyakiti hanna, kau akan berhadapan denganku, ingat itu kang hyejin." Ujar taehyung penuh dengan ancaman.

Taehyung pun pergi meninggalkan apartemen hyejin.
.
.
Eomma kim sudah melaporkan kehilangan hanna namun pihak polisi pun belum menemukan titik terang keberadaan hanna.
.
.
Wajah hanna terlihat sangat pucat, hyejin meninggalkan hanna tanpa membalut luka yang ia buat di tangan hanna.
"Taehyung-a apa kisah kita harus berakhir seperti ini ? Apa aku harus mati seperti ini ? Aku ingin bertemu denganmu dan mengatakan jika aku mencintaimu." Lirih hanna dengan deraian air mata yang mengalir di pipinya.

" Lirih hanna dengan deraian air mata yang mengalir di pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

My Secret HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang