Perkataan baik namun ternyata melukai

10 2 0
                                    

Terkadang ada saja momen salah paham ketika kita bercerita dengan teman tentang pengalaman yang sudah kita lalui. Apa yang kita maksudkan ternyata ditafsirkan oleh teman kita itu berbeda sedikit atau bahkan jauh sekali. Kita tentu saja bingung, padahal kita sudah berbicara apa adanya namun tetap saja peluang itu selalu ada. Bagaimana cara meminimalisir hal ini? selalu saja ada perkataan yang menyinggung walau niat kita tidak seperti itu.

Jadi apa solusinya? apakah kita bisa dicintai oleh semua orang? sepertinya kita tidak bisa mencapai hal itu. Manusia sepertinya di desain untuk merasakan rasa sakit dan belajar dari rasa sakit itu untuk bertumbuh. Rasa sakit itu diperlukan agar kita bisa berempati kepada orang lain atas rasa sakit yang diterimanya. Walaupun tidak sempurna, akan tetapi hal itu pasti mengurangi persentase ketidak berempatian kita kepada orang lain. Kuncinya ada pada respon yang diri kita sendiri karena itu yang bisa kita kontrol. Sedangkan perasaan orang lain, cara orang lain memahami dan cara orang lain memandang kita tersebut mustahil untuk kita kendalikan dengan sempurna.

Setelah melihat itu, ternyata profesi yang mengandalkan perpindahan informasi dari satu orang ke orang yang lain itu memang perlu dibayar mahal. Komunikasi termasuk bidang yang paling sulit untuk dikuasai. Bahkan semua bidang ilmu harus bisa di bagikan yang tentunya menggunakan komunikasi.

Demi mengurangi resiko-resiko itu ataupun menaikkan persentase maksud kita agar sampai dengan baik ke penerima informasi ada harga yang perlu dibayar. Entah itu kita memakai juru bicara yang dibayar mahal atau dengan kita mencoba sendiri. Meraba sendiri apakah yang telah kita ucapkan itu sesuai atau tidak, melukai atau tidak...

#23

Unpopular OpinionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang