Khutbah yang membosankan?

6 2 0
                                    

Untuk muslim laki-laki setiap Jumat pasti akan memenuhi masjid-masjid terdekat untuk melaksanakan sholat Jumat. Setiap Jumat pula kita yang laki-laki mendengarkan khutbah yang temanya itu-itu saja. Tidak relate dengan masa sekarang dan hanya sekedar masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Tapi apakah semembosankan itu?

Apakah rasa bosan ini hanya untuk orang yang kurang beriman dan bertakwa? Lalu bukankah kita seharusnya bisa meningkatkan iman tersebut dengan khutbah yang disampaikan oleh khatib. Yang kurasa hanya kantuk atau melamun memikirkan hal yang lain. Apakah itu wajar? Apakah karena materi, intonasi dan pembawaan yang kurasa template sehingga membuat kita ngantuk dan tidak bisa mendengarkan dengan baik.

Aku sendiri belum ada banyak bertanya tentang hal ini kepada beberapa temanku yang seumuran. Apakah mereka merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan. Aku gelisah dengan sesuatu yang seperti ini namun dibiarkan. Aku saat ini belum ada tempat untuk bertanya mengenai hal ini. Aku sepertinya takut dicap aneh dan membuatku terkesan hatiku ini terlalu gelap, saking gelapnya tidak bisa menerima nasehat- nasehat atau ceramah dari pemuka agama.

Hal itu membuatku bertanya-tanya mengenai topik lain. Sebenarnya manusia itu pada dasarnya baik atau jahat ya? aku pernah mendengar argumen yang mendukung bahwa manusia itu sebenarnya jahat. Isi argumennya adalah kalau seseorang diberi kekuatan untuk bisa menghilang dan apa yang dia lakukan tidak bisa dilihat oleh orang lain (seperti invicible cloak di serial harry potter), maka yang dipikirkan adalah melakukan hal-hal yang melanggar aturan seperti mengintip dan mencuri. Walaupun tidak melakukan, setidaknya ada rasa atau berfikir ke arah situ.

Dari situ aku menyimpulkan bahwa manusia sepertinya cenderung untuk berbuat jahat. Tubuh kita didesain untuk menjadi buruk ketika jiwa kita sudah kotor. Kita akan susah menerima kebaikan kalau kita sendiri merasa kotor.

Jadi, adakah diantara orang-orang berhati bersih tersebut menceburkan diri ke dalam kolam-kolam kotor untuk membersihkan orang-orang yang ada di sana. Minimal membersihkan mata orang kotor tersebut agar tidak kelilipan dan mulai terbuka sedikit pikirannya untuk bisa membersihkan dirinya, karena selama ini mungkin mereka (*atau bahkan itu juga termasuk diriku) tidak tahu caranya  membersihkan diri dengan baik atau tidak sadar bahwa sebenarnya dirinya itu kotor.

20.11.23

Unpopular OpinionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang