KRISIS, BADAI PASTI BERLALU

680 33 6
                                    

Vegas, Saifa, Fort dan Top masih berada di depan ruangan operasi, mereka menunggu ruang operasi itu terbuka, sudah 2 jam mereka di sana, sedangkan operasi yang dilakukan membutuhkan waktu kurang lebih 6-7 jam.

Yang membuat operasi itu sangat lama, ada salah satu peluru yang sangat sulit untuk dikeluarkan, karena peluru itu hampir bersarang di jantung Boss.

Suasana ruang operasi sangat tegang, para dokter dan asisten bedah sangat fokus, bahkan mereka semua berkeringat dingin, tidak mungkin mereka tidak tahu siapa yang sedang mereka tangani. Jika ada kesalahan dalam operasi yang bisa menyebab kan pemuda itu cacat atau bahkan meninggal, maka mereka sudah tau apa yang akan mereka dapatkan. Ini salah satu tantangan berupa uji nyali bagi para staf medis yang ada di ruangan operasi itu.

Sedangkan di dalam ruangan perawatan, Noeul belum juga siuman. Mew, Gulf dan build sangat mengkhawatirkan kondisi Noeul sekarang, wajahnya sangat pucat, pipi nya yang memerah akibat tamparan yang ia terima, sudut bibirnya membiru. Gulf merasakan perih di hatinya, terasa seperti disayat-sayat melihat putra kesayangannya terbaring lemah di ranjang rumah sakit

"Noeul...." Yang dipanggil menoleh kebelakang, dimana seorang pemuda yang sangat tampan merentangkan kedua tangannya. Noeul tersenyum lalu berlari dan menyamankan dirinya dalam pelukan hangat itu

"Boss.... Aku merindukan mu" Boss memeluk erat kekasih mungil nya itu, tangannya mengelus lembut rambut belakang Noeul

"Aku pun merindukan dirimu. Tapi..... Bukan kah kau merasa terkurung saat bersamaku Noeul?" Noeul mendongakkan kepalanya, menatap wajah tampan Boss

"Maafkan aku Boss.... Maafkan aku karena menyakitimu, bukan maksudku untuk mengatakan hal itu padamu, maafkan aku... Aku... Aku mencintaimu Boss" air mata mengalir dari sudut mata Noeul, Boss menghapus air mata itu dengan ibu jari nya

"Aku pun mencintaimu Noeul, tapi jika cintaku membuat dirimu tidak nyaman, bukan kah lebih baik jika aku tidak bersama dirimu?" Noeul menggelengkan kepala nya dengan cepat, wajahnya sendu menatap kekasih tampan nya itu. Noeul membenamkan lagi wajah nya di dada bidang Boss, mengecup dada itu berulang kali, tangannya mengeratkan pelukan di tubuh kekar Boss, tangisnya semakin deras

"Tidak Boss. Aku mohon jangan pergi dari ku, maafkan aku naa... Maafkan aku, maafkan aku... " Boss melepas pelan pelukan Noeul

"Lihat aku" Noeul menatap kedua mata Boss. Kedua tangan Boss menangkup pipi lembut nya

"Aku tidak ingin kau merasa tidak nyaman saat bersamaku. Aku ingin kau bebas kembali, aku tidak ingin menjadi orang yang egois dengan terus mempertahankan dirimu yang tidak nyaman dengan sikap ku Noeul. Aku sangat mencintaimu, aku tidak bisa untuk tidak posesif kepadamu, dan sekarang kamu merasa tidak nyaman, aku merasa bersalah karena membuat dirimu seperti terkurung selama ini... Maafkan aku, mungkin lebih baik jika aku pergi darimu..." Noeul menggeleng, tangannya berusaha menahan Boss untuk pergi, air matanya mengalir dengan deras

"Tidak Boss, tidak... Tolong, jangan pergi..... Boss aku mohon.. " tautan tangan mereka terlepas, Boss berjalan meninggalkan Noeul tanpa menoleh lagi, Noeul berteriak memanggil-manggil Boss, namun percuma Boss sudah menghilang di hadapan nya seperti cahaya

Suasana diluar ruang operasi sangat tegang ketika mengatakan Boss mengalami pendarahan hebat, bahkan kantung darah yang mereka dapat dari orangtua Boss tinggal sisa satu kantung lagi, detak jantung Boss melemah, bahkan nadi tangan nya hampir tidak terasa

"Dokter, tokong.... tolong selamat kan anak saya! Berapapun akan saya bayar, asalkan selamatkan anak saya" Vegas menatap tajam dokter itu

"Kami masih usahakan Tuan, tapi kami juga harus mencari persediaan sekitar 4 kantung darah lagi, sedangkan untuk golongan darah Tuan Boss, rumah sakit kami tidak memilikinya, jadi...."

[END] Hidden Secret (BossNoeul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang