*******
Kakuzu mengambil pakaian dari pengering mesin cuci, dia lalu membawanya ke balkon untuk dijemur. Dia menyiapkan beberapa hanger untuk menjemur jas putih milik Sakura. Bell rumahnya berbunyi, dia kedatangan tamu.
Pria besar itu berjalan ke arah ruang tamu dan menemukan laki-laki merah dengan sebuah bingkisan besar. "Pesanan Sakura-san"
Ah benar, Kakuzu ingat Sakura memesan sebuah boneka pada cucu nenek Chiyo itu. Akasuna Sasori yang masih SMA itu pandai membuat boneka. Kakuzu kemudian mengambil bingkisan itu.
"tunggu, aku punya sesuatu untuk nenekmu" kata Kakuzu menghentikan langkah Sasori ketika dia ingin pergi.
"Masuklah"
Sasori mengikuti Kakuzu menuju dapur sebelum pria itu meletakkan bingkisan itu di atas sofa. Pria bersurai merah darah itu duduk di atas kursi di meja makan sembari memperhatikan Kakuzu mengelurkan sebuah wadah dari kulkas. Kakuzu menyumpit beberapa karage yang belum di goreng dengan campuran butiran hijau gelap yang tidak lain adalah rumput laut.
"kau hanya tinggal menggorengnya, aku sudah meracik bumbunya. Katakan pada nenekmu, ini resep baru yang kukatakan kemarin"
"Kakuzu-san, darimana kau belajar masak?"
"humm, aku belajar beberapa resep dari acara di TV, internet dan buku. Dari dulu aku sudah memasak sendiri, dan itu meningkat setelah bersama dengan Sakura"
"Kau harus mengajari Sakura-san sesekali" kata Sasori.
Kakuzu ataupun Sasori masing-masing adalah introvert, selain kepada Sakura atau nenek Chiyo, mereka berbicara dengan akrab satu sama lain. Kakuzu tidak akan sungkan pada Sasori dan begitu sebaliknya.
"Sakura mungkin tidak akan pernah bisa memasak, dia pernah mengikuti kelas memasak dan itu masih gagal. Dia hanya pandai memasak air" Kakuzu kemudian menutup wadah itu dan memberikannya kepada Sasori "jadi aku berusaha untuk memasak dan menciptakan resep baru untuk memastikan dia menikmati makanan enak"
Sasori menyeringai tipis, "kau suami yang baik"
"itu janjiku kepadanya"
Kakuzu mengantar Sasori sampai ke depan pintu, remaja yang memiliki wajah seperti boneka itu kemudian seperti teringat sesuatu.
"oh iya, Kakuzu-san. Aku lupa memberitahumi, ada tetangga baru di kamar di barisan ini. Tampaknya dia akan datang besok.."
"ah benarkah, sepertinya aku harus membuat kue besok"
Sasori mengangguk-angguk, "Ya, baiklah kalau begitu aku pulang. Nenekku pasti akan menyukai ini.."
*****
Seuisai beres-beres, Kakuzu menggunakan kaos dan melepas celemeknya. Dia mengambil dompet dan keluar rumah. Dia akan berbelanja hari ini, mendengar ada tetangga baru yang akan pindah ke apartemennya, dia ingin membuatkan sesuatu manis seperti macaron.
Tampaknya mantan atlet MMA itu berubah menjadi seseorang yang lebih ramah dan penyayang, diluar dari wajahnya yang selalu datar dan terlihat menakutkan.
Jarak supermarket hanya sekutar 2 blok dari apartemennya, dan itu melewati salah satu daycare di perempatan. Terkadang Kakuzu berjalan lambat untuk melihat anak-anak bermain disana. Sejak kedatangan Kai, dia menjadi suka dengan anak-anak.
Ketika sampai di supermarket, dia menyempatkan ikut lotre belanja. Kakuzu tidak hanya hebat dalam memasak, dia juga pandai dalam memilih bahan. Dia bisa membandingkan berat sayuran, bahkan ikut memburu diskon di tengah gempuran para ibu rumah tangga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakazu
Roman d'amourWarning : Lemon Inside (Beberapa bab berantakan, silahkan baca berdasarkan nomor) Keseharian Haruno Sakura yang dimana menikah dengan seorang Kakuzu mantan pegulat yang sudah pensiun kini menjelma menjadi seorang suami sekaligus bapak rumah tangga...