Hello readers, apa kabarmu?
Aku belum sempat review, tapi gatel bangt pengen update. Kalo nemu
Typo atau kesalahan penulisan lain, kabarin aja.Oh iya, beberapa bab berantakan. Kalian bisa baca berdasarkan nomor karena aku udah berusaha buat perbaikin, masih gt aja. Aku malas republish, jadi gt yah.
*****
*****
Konoha adalah salah satu prefektur di Tokyo. Kota yang besar namun masih menjunjung tinggi budaya lama. Beberapa patung Hokage masih terpajang di atas tebing di belakang museum Konoha yang dulunya gedung Hokage yang masih kokoh selama berabad-abad, sekarang ini telah menjadi icon Konoha. Hokage adalah pemimpin pada masa ninja dan shinobi, mereka dipilih karena kekuatan terkuat di masa itu.
kawasan Konoha dilestarikan untuk menjaga tradisi nenek moyang. Hal ini membuat budaya tetap hidup melawan masa, waktu dan kemajuan teknologi. Mulai dari kuil, arsitektur, hingga makanan dan hewan asli, tempat ini juga merupakan area tempat diadakannya festival terbesar setiap tahunnya. Tak perlu dikatakan, tempat ini menjadi tujuan wisata yang sangat populer.
Gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dan butik-butik mewah yang berjejer, beberapa tempat masih asri dengan pepohonan tinggi. Trotoar, dan beberapa arsitektur kayu tradisional. Pemandangan yang tidak berubah sejak beberapa tahun.
Kakuzu mengamati wajah Sakura yang terlihat berseri-seri, gadis itu pastinya sangat bahagia pulang ke kampung halamannya. Dia lahir dan besar di sana, mereka pindah ke Takigure ketika Sakura mendapatkan kontrak kerja di rumah sakit cabang Konoha yang terletak di perbatasan Kiri dan Suna. Bagaimanapun, Konoha juga menjadi tempat pertemuan mereka dan menjadi saksi bisu atas cinta yang telah tumbuh.
Sakura mengagumi area tersebut seolah-olah dia baru saja dipindahkan ke dunia lain "Oh wow, aku sudah lama tidak berada di tempat ini, tapi tidak banyak yang berubah"
Mereka datang di waktu yang tepat saat Festival Konoha diadakan. Sudah sejak lama Sakura tidak mengikuti festival itu. Dia bisa melihat keramaian, aroma manis kue, suka cita dan bunyi lonceng. Konoha punya sejarah yang panjang. Orang-orang mengadakan sebuah upacara untuk penghormatan untuk merayakan sejarah itu, tepat di hari pengangkatan hokage.
"tahun ini lebih ramai dari biasanya" tutur Jiraiya yang kini merangkul bahu Tsunade.
Tsunade melihat Sakura dengan riang menarik tangan kakuzu menuju penjual animitsu. "dia masih saja seperti anak kecil.."
Kedua pasangan yang lebih tua menghampiri mereka "ayah dan ibu akan ke kuil terlebih dahulu, habiskan animitsu itu dan kalian menyusul"
Sakura mengangguk dengan semangat sembari menerima animitsu. Setelah menyerahkan uang, Sakura menarik Kakuzu ke salah satu kursi panjang yang kosong.
"kau mau?" Tawar Sakura pada Kakuzu yang dibalas gelengan oleh pria itu.
"kau sangat menyukainya, yah" tutur Kakuzu.
Sakura mengangguk dengan semangat, "ini adalah makanan yang terenak di dunia" serunya.
Kakuzu tersenyum mahluk, dia terus menatap sakura yang kegirangan seperti anak kecil untuk sebuah animitsu. Yah sepertinya dia harus belajar tata cara membuat makanan manis itu untuk Sakura.
Dari arah jam sembilan, sosok pria tinggi dengan rambut pirang menghampiri mereka. Beberapa orang yang dia lewati terpesona menatap kedua iris sapphire tajam yang menatap dua pasangan yang sedang duduk."Sakura-chan?
Serempak Kakuzu dan Sakura menoleh ketika nama tu di panggil. Kedua emerald Sakura membulat ketika melihat pria itu."Naruto-kun!" seru Sakura.
Kakuzu tertegun melihat pria tampan yang kini tersenyum cerah sembari menunjukkan deretan giginya yang rapi dan putih. Oh sialan, kenapa mereka harus bertemu sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakazu
RomanceWarning : Lemon Inside (Beberapa bab berantakan, silahkan baca berdasarkan nomor) Keseharian Haruno Sakura yang dimana menikah dengan seorang Kakuzu mantan pegulat yang sudah pensiun kini menjelma menjadi seorang suami sekaligus bapak rumah tangga...