35.Dua pilihan

81 5 0
                                    

Squel from IMAM PILIHAN APPA

Wellcome to story LANGIT SENJA

Bismillah

Happy reading

Vote and comment!

Jangan jadi siders!

✿✿✿

Tak perlu sempurna, cukup sederhana namun membuat bahagia

-Langit Aiden Narendra
.
.
.

35. Dua pilihan

Usai mandi, Senja langsung menemui ayah nya. Kini Senja tengah duduk di sofa kamar ayah nya dengan kepala menunduk. Tak biasa nya, ayah nya semarah itu kepada nya. Suasana nya begitu mencengkam. Bahkan untuk mengucapkan sepatah kata pun rasa nay sulit bagi Senja.

Posisi nya Senja di sofa, Akhtar berdiri di depan jendela. Senja menarik nafas pelan, mencoba untuk mulai berbicara dengan ayah nya.

"Ayah, Senja minta maaf." Ucap Senja, pelan. Akhtar enggan menjawab pernyataan putri nya.

"Ayah, Senja tau Senja salah udah bolos, Senja minta maaf untuk itu."

"Lupakan. Ini salah ayah karena sudah gagal mendidik kamu." Ucap Akhtar, sedikit bergetar.

"Ayah ko bilang gitu, ayah ga gagal didik Senja."

"Sudahlah, ayah memang sudah gagal menjadi ayah. Maafkan ayah."

Senja bangkit dari duduk nya kemudian memeluk Akhtar dari belakang. Menumpahkan tangis yang sejak tadi ia tahan di punggung Akhtar. Saat Senja memeluknya, Akhtar berusaha menahan air mata nya yang kian terjatuh.

"Kenapa ayah bilang gitu, ini salah Senja. Maafin Senja, ga lagi lagi Senja bolos kata tadi, hiks." Lirih Senja, dengan isakan kecil nya.

Akhtar menghela nafas. "Ayah marah bukan karena kamu bolos saja, juga karena ayah kecewa ketika mendengar kamu dekat dengan lawan jenis bukan mahram. Ayah sudah bilang kan, gadhul bashar, kenapa kamu mengingkari janji kamu?" Tutur Akhtar seraya menyeka air mata nya.

"Ayah dengar dari kedua kaka kamu langsung, kamu berpacaran dengan pria non muslim. Kaka kaka kamu mendukung kamu, kenapa kamu mau mau saja. Apa kamu lupa dengan ucapan ayah?"

"Kamu lupa, ayah pernah menyuruh kamu untuk jangan sampai mendekati zina. Bukan hanya kamu, tapi semua anak anak ayah, jangan ada yang berpacaran. Sebagai seorang ayah, jujur saja ayah sangat kecewa. Kamu bolos seharian, dan menghabiskan waktu di rumah pria itu."

"Kamu itu seorang wanita, Senja. Jaga harga diri dan kehormatan. Ayah tidak ingin kamu terjerumus. Ayah sudah bilang, tolong bersabar sampai lauhul mahfudz menjemput kamu." Tutur Akhtar, panjang lebar, dengan tangis yang mulai pecah.

Senja pun semakin terisak mendengar ayah nya berbicara, juga mendengar ayah nya menangis. Ini kali pertama Senja, melihat dan mendengar Akhtar menangis. Apalagi itu karena nya.

"Senja sudah dewasa ayah, tolong mengertilah."

"Yasudah, jangan bergantung kepada ayah lagi jika kamu sudah merasa diri kamu dewasa." Ucap Akhtar, dengan nada yang bergetar.

Senja semakin mengeratkan pelukannya. "Bukan gitu, Maafin Senja ayah, hiks. Senja tau Senja salah. Maafin Senja, tolong maafin Senja."

"Pergilah, ayah lelah. Jangan pedulikan ayah, bukankah kamu sudah bisa menentukan jalan kamu sendiri?"

Langit Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang