{One Mission : Bullet Time}
Tiga hari kemudian.
Asrama UA. 18.00
.
.
.
''Hey, bro. Kau kenapa diam saja?'' Tanya Kirishima pada Bakugo yang melamun seraya menepuk pundaknya. Bakugo menepis tanga Kirishima dan bilang 'tidak apa - apa' dengan acuhnya.''Souda. Sudah tiga hari setelah kau membantu pahlawan menangkap Tokisaki- san. Apa terjadi sesuatu?'' Tanya Yaoyorozu. ''Apa jangan - jangan, kau benar - benar menciumnya, Bakugo'' goda Kaminari dengan nada meledek.
''HURUSE!! SHINE!!!'' Sentak Bakugo dengan wajah yang memerah. Mengingatnya saja sudah malu saat mencium Kurumi bahkan merengkuh gadis itu saat spirit dress-nya raib.
''Aku dengar dari All Might jika kalian terlibat konflik dengan pasukan anti-roh lain, Kacchan. Apa itu benar?'' Tanya Midoriya. Bakugo duduk di sofa dengan wajah yang merenung.
''Ya. Aku hampir terbunuh oleh wanita prajurit anti-roh atau apalah itu. Tapi yang aku bingungkan adalah kenapa dia bersikeras melindungiku? Padahal tak semudah itu aku mati'' ucap Bakugo membuat teman - temannya sedikit shock.
''Tokisaki itu menyukaimu. Oleh karena itulah dia melindungimu. Pasti dia shock saat melihatmu hampir terbunuh'' ucap Tokoyami. ''Bukan! Bukan itu!!'' Sentak Bakugo seraya melirik tajam Tokoyami sekilas. Tangan Bakugo menumpu kepalanya yang menunduk, menyembunyikan rasa bingungnya.
''Semenjak insiden Camino, aku merasa dia semakin nekat melindungiku. Tak hanya diriku, baik Deku dan kalian semua. Aku benar - benar tak paham...'' ucap Bakugo.
Sementara di ruang isolasi
Kurumi duduk diam di ranjang tempat isolasi dengan pakaian piyama biru polos. Tangannya menyibak poni kirinya dan bercermin, melihat jika netra jam miliknya berputar layaknya jam pada umumnya. Biasanya, jarum jam dimatanya berhenti membentuk sudut 90°, menunjukkan pukul 03.00.
Di luar ruang isolasi. Ada Tsukauchi, Nezu, Aizawa dan psikolog dari salah satu rumah sakit yang membawa data - data penilaiannya saat memeriksa mental Kurumi.
''Bagaimana penyelidikannya?'' Tanya Nezu. ''Sejauh ini, dia mengakui kesalahannya. Alasannya sama seperti yang diucapkan oleh Detektif Yokohama itu. Memutar waktu. Tapi dia tak memberi alasan lain kenapa dia ingin memutar waktu'' jawab Tsukauchi lalu membuka sebua catatan dari dalam sakunya.
''Tokisaki Kurumi. Dia baru 16 tahun. Jika dia bukan roh, dia hanya gadis biasa yang tak punya Quirk ataupun Kemampuan Supranatural. Alasan ia bisa menjadi penjahat karena kehidupannya hancur saat rumahnya di bom oleh Villian dan kedua orang tuanya dibunuh. Kemudian dia diangkat menjadi anak dari bos mafia'' ucap Tsukauchi menjabarkan.
''Lalu bagaimana kondisi mentalnya?'' Tanya Aizawa. Dokter psikolog yang bernama Sakuramiya itu menaikkan kacamata minusnya yang melorot.
''Mentalnya baik - baik saja, justru seperti orang normal pada umumnya. Tapi saat aku bertanya dan berinteraksi lebih jauh dengannya. Ternyata dia memiliki kelainan jiwa'' ucap Sakuramiya. ''Jelaskan'' pinta Tsukauchi.
''Aku menduga dia memiliki kelainan jiwa Psikopat. Dilihat dari tingkahnya yang tersenyum senang saat aku bertanya 'bagaimana rasanya kau membunuh orang' padanya. Lalu dia juga memiliki kebiasaan menjilat bibirnya dengan gaya sensual. Kemudian beberapa tindakannya juga termasuk seperti Yandere dan ia memiliki kepribadian setengah Melankolis dan setengah Gapasioneerden'' ucap Sakuramiya menjelaskan kesimpulan yang telah ia ambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Mission : Bullet Time (BNHA X BSD X KURUMI! READERS)
أدب الهواة''Misiku hanya satu.'' Kurumi terus berulang - ulang memutar waktu untuk membangkitkan orang tersayangnya. Inilah perjuangan terakhirnya dalam memutar waktu. ''Aku hanya perlu peluru waktu untuk menyelamatkanmu, Katsuki- kun.'' Start : 3 November 2...