Bullet 15

109 5 4
                                    

{One Mission : Bullet Time}

Musutafu. 09.00
.
.
.
Di tahun baru, Kurumi kembali ke kediaman Aizawa. Anggap saja kembali mengasuh Eri walau tidak digaji. Aizawa juga mengizinkan Kurumi mau membawa gadis cilik itu kemanapun. Kenapa? Karena dia ingin tidur.

Disinilah Kurumi bersama Eri yang jalan - jalan di kota. Gadis cilik itu sudah tidak was - was lagi dengan keramaian. Tangan mereka yang memakai sarung tangan saling berpautan, kaki mereka menelusuri trotoar.

''Kurumi- nee. Kita mau kemana?'' Tanya Eri. ''Mau cari makan'' jawab Kurumi. ''Tapi Eri tadi sudah sarapan'' ucap Eri menolak secara tidak langsung. ''Tidak apa - apa. Kau bisa makan cemilan disana'' ucap Kurumi.

Mereka sampai di depan Caferia, tempat kerja Kurumi dahulu. Kurumi langsung mendorong pintu cafe dan mengambil tempat duduk di paling pojok, dekat jendela. Salah satu pelayan datang dan membawa nota serta papan menu.

''Irashaima...se...''

Pelayan itu terdiam kala melihat Kurumi. Dia shock sampai nota dan papan menunya terjatuh di meja. ''Ara~. Hisashiburi desu, Horiya- san'' sapa Kurumi dengan senyuman. ''T-Tokisaki... b-bagaimana kau-''

''Aku sudah bebas, kini aku jadi warga sipil biasa dan pelanggan cafe ini. Aku tak akan menggigit siapapun, kok'' sela Kurumi. Mantan seniornya yang bernama Horiya itu hanya menelan ludahnya kelu.

''Um... mau pesan apa?'' Tanya Horiya sambil mengangkat nota dan bolpoinnya. Kurumi menengok ke arah Eri dan menggeser papan menu kehadapan bocah cilik itu. ''Eri- chan. Kau mau yang mana?'' Tanya Kurumi.

Eri nampak berpikir sambil menekan - nekan pelan pipinya. Jari mungilnya kemudian menunjuk sebuah gambar pancake. ''Aku ingin ini'' pinta Eri. ''Kami pesan 2 pancake dan air putihnya sekalian'' ucap Kurumi.

Horiya menulis pesanan dan mengambil papan menu tadi. ''W-Wakarimashita. Silahkan tunggu dulu'' ucap Horiya gugup lalu pergi. Kurumi menghela nafas kecewa, rupanya masih ada kenalannya yang ragu bertemu dengannya walau sudah enam bulan berlalu semenjak insiden itu.

''Kurumi- nee. Kau kenapa?'' Tanya Eri. Kurumi menggeleng sebagai jawaban sambil melepas sarung tangannya. ''Hanya kurang tidur, Eri- chan'' jawab Kurumi beralasan. ''Memangnya Nee- chan tidur jam berapa?'' Tanya Eri.

''Jam 1 malam'' jawab Kurumi. ''Kenapa tidur larut malam?'' Tanua Eri sekali lagi. Kurumi hanya tersenyum sambil mengusak surai Eri dengan lembut. ''Karena aku masih ada pekerjaan, Eri- chan'' jawab Kurumi.

'Ini semua gara - gara si elang itu! Aku diseret kerja olehnya saat libur hanya karena para villian berkumpul di markas!' Batin Kurumi kesal.

Yah... memang benar. Setelah kembali dari rumah Bakugo, dia diseret oleh Hawks untuk melanjutkan pekerjaannya. Awalnya Kurumi menolak, tapi demi kelancaran penyusupan, Kurumi terpaksa menuruti Hawks.

''Nee- chan. Selanjutnya kita mau kemana?'' Tanya Eri. ''Jalan - jalan di kota, Eri- chan mau?'' Jawab Kurumi lalu bertanya.

''Mau!'' Jawab Eri.

Saat pesanan datang, Horiya masih canggung dan gugup dengan keberadaan Kurumi. Walau si pelanggan sudah mulai datang, teman - temannya yang dulu pernah bekerja dengan Kurumi masih was - was bertemu dengan gadis itu.

One Mission : Bullet Time (BNHA X BSD X KURUMI! READERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang